Golkar Sesalkan Hari Buruh Dijadikan Ajang Kampanye dan Deklarasi Capres

Numataraman
Biasa mengikuti perkembangan apa yang menjadi topik dan wawasan disekitaran Wilyah Wilayah Jawa Tengah , Jogyakarta , dan Jawa Timur.
Konten dari Pengguna
3 Mei 2018 14:35 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Numataraman tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Golkar Sesalkan Hari Buruh Dijadikan Ajang Kampanye dan Deklarasi Capres
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Kabar Golkar - Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) DPP Partai Golkar, Sarmuji menyesalkan deklarasi calon presiden yang dilakukan organisasi buruh Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) di Hari Buruh Internasional atau May Day, Selasa (1/5).
ADVERTISEMENT
Menurutnya, Hari Buruh harusnya dimanfaatkan oleh buruh untuk menyampiakan tuntutan dan aspirasinya kepada pemerintah bukan malah dijadikan ajang kampanye atau deklarasi politik dan hal itu dasar pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono diadakannya Hari Buruh di Indonesia.
“Tetapi kalau itu dimanfaatkan untuk berkampanye Pilpres menurut saya ini sesuatu yang patut kita sesalkan,” kata Sarmuji ditemui di Kantor DPP Partai Golkar, Anggrek Nelly, Slipi Jakarta Barat, Rabu (2/5).
Wakil Ketua Badan Legislasi DPR RI ini menilai, organisasi buruh harusnya mencari hari yang lain selain hari buruh untuk mendeklrasikan Capres dan Cawapres yang didukungnnya, bukan di Hari Buruh. Terlebih organisasi buruh tidak hanya satu, melainkan banyak dan aspirasi politik mereka belum tentu sama.
“Kalau dimanfaatkan oleh sekelompok buruh tertentu, tentu ini akan menimbulkan ketidaksenangan kelompok buruh yang lain yang aspirasi politiknya belum tentu sama. Kita berharap hari buruh itu betul-betul dimanfaatkan buruh untuk kepentingan buruh itu sendiri,” ungkapnya.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, Presiden KSPI, Said Iqbal melakukan deklarasi terhadap Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto sebagai capres pada pemilihan presiden (pilpres) 2019. Deklarasi itu dilakukan bersamaan dengan peringatan Hari Buruh Internasional (May Day) di Istora Senayan, Jakarta, Selasa (1/5).
Selain deklarasi, keduanya juga melakukan tanda tangan kontrak politik yang memuat sepuluh tuntutan atau aspirasi buruh.
Sumber : akurat.co