news-card-video
24 Ramadhan 1446 HSenin, 24 Maret 2025
Jakarta
chevron-down
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Konten dari Pengguna

Khofifah Mendesak Kepada Pemerintah Supaya Peredaran Game Online Anak Bebas Dari Kekerasan

Numataraman
Biasa mengikuti perkembangan apa yang menjadi topik dan wawasan disekitaran Wilyah Wilayah Jawa Tengah , Jogyakarta , dan Jawa Timur.
6 Februari 2018 11:58 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:11 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Numataraman tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Khofifah Mendesak Kepada Pemerintah Supaya Peredaran Game Online Anak Bebas Dari Kekerasan
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Ketua Umum PP Muslimat NU Khofifah Indar Parawansa mendesak Kementerian Komunikasi dan Informatika untuk segera memblokir game online untuk anak yang mengandung unsur kekerasan. Pasalnya, aksi kekerasan dan kriminalitas yang melibatkan anak-anak kembali marak belakangan ini.
ADVERTISEMENT
Menurut Khofifah, kasus-kasus kekerasan yang melibatkan anak di bawah umur menjadi salah satu keprihatinannya. Pasalnya, anak-anak merupakan generasi penerus bangsa. “Ini merupakan tanggung jawab kita semua. Tidak hanya pada salah satu pihak saja,” ujar perempuan yang juga sempat menjabat sebagai menteri sosial di Kabinet Kerja Presiden Jokowi itu.
Salah satu kasus yang kini juga menjadi salah satu perhatian Khofifah adalah penganiayaan guru oleh siswa di Madura yang mengakibatkan sang guru meninggal dunia. Hal itu adalah fenomena yang cukup mengkhawatirkan.
Khofifah juga mendengar informasi adanya game online yang diberi nama ‘Pukul Guru Anda’. Dalam game itu, lanjut Khofifah, siswa yang sedang stress memukuli guru dengan menggunakan berbagai alat, seperti penggaris hingga kursi. “Karena itulah, saya desak Kemenkominfo untuk segera memblokir game online seperti itu,” sambungnya.
ADVERTISEMENT
Lantas bagaimana cara menanggulangi kasus-kasus kekerasan tersebut? Khofifah menyebut bahwa permasalahan yang ada memang cukup kompleks. Salah satu faktor yang ikut berkontribusi adalah adanya teknologi. “Teknologi boleh saja, tapi seharusnya digunakan untuk belajar hal-hal yang positif dan untuk mengakses ilmu pengetahuan,” tandasnya.
Dalam kesempatan kemarin, Khofifah juga mengingatkan bahwa saat ini pemerintah sudah memiliki Sistem Peradilan Pidana Anak (SPPA). Karena itu, kasus-kasus kekerasan yang melibatkan anak di bawah umur bisa tetap diproses dengan berpihak pada SPPA.
Untuk diketahui, Khofifah kemarin hadir di Car Free Day (CFD) Simpang Lima Gumul (SLG). Dia datang sekitar pukul 08.00 dengan didampingi oleh Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Trenggalek Arumi Bachsin, yang juga merupakan istri dari Bupati Trenggalek Emil Dardak.
ADVERTISEMENT
Calon Gubernur (Cagub) Provinsi Jawa Timur itu menyempatkan diri menyapa warga Kediri yang sedang menikmati CFD. Tak ayal, kehadiran Khofifah dan Arumi tersebut mengundang perhatian warga. Bahkan, beberapa warga tampak histeris dan ingin bersalaman langsung dengan Khofifah dan Arumi. Mereka juga berebut untuk bersalaman dan berfoto.
Usai menghadiri CFD, Khofifah langsung bergegas ke panggung yang masih berada di kawasan SLG. Dia hadir dalam rangka peringatan Harlah ke-72 Muslimat NU Kabupaten Kediri. Dalam kesempatan itu, Khofifah juga sekaligus memberikan bantuan kepada para lansia. “Semoga bisa dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya,” pungkas Khofifah.