Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Konten dari Pengguna
Politisi Golkar Sebut Sikap Ombudsman Seperti LSM
3 Mei 2018 14:34 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:09 WIB
Tulisan dari Numataraman tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Kabar Golkar -Â Anggota DPR RI, Firman Soebagyo mengatakan, dirinya sangat menyayangkan munculnya pernyataan Wakil Ketua Ombudsman RI, Lely Pelitasari Soebekty. Sebelumnya, Lely menantang Dirut Bulog yang baru Budi Waseso untuk membuktikan janjinya memberantas mafia beras.
ADVERTISEMENT
Menurut Firman, sikap menantang ini hendaknya jangan terlalu berlebihan dan memposisikan lembaga Ombudsman seperti LSM.
"Sikap pernyataan seperti ini tidak perlu diucapkan dari seoarang komisioner Ombudsmen yang tugas serta fungsinya adalah melakukan pengawasan dan proses ketika ada pengaduan masyarakat yang terkait dengan kebijakan publik dan jangan bersikap seperti LSM," kata Firman saat dihubungi, Selasa (1/5/2018).
Politikus Golkar ini makin kecewa, karena nada pesimis dan menantang dilontarkan komisoner Ombudsman bukan hanya sekali tetapi sudah beberapa kali dilakukan.
Apalagi apa yang disampaikan Lely Pelitasari sebagai komisioner Ombudsman terkesan tidak menguasai dan memahami tentang tugas dan fungsinya.
"Dia (Lely Pelitasari Soebekty) itu harus paham terkait permainan beras dan komonditi pangan lainya di Bulog yang disetir mafia beras sudah terjadi sejak zaman era orde baru sampai sekarang. Kenapa ini terjadi? karena ada kongkalikong yang terstruktur dijajaran Bulog baik di tingkat pusat sampai ke tingkat Divre dan sub divre Dolog,apalagi bisnis beras dan kebutuhan pangan pokok adalah sangat menggiurkan. Untuk  itu jangan asal menuding dan menantang," sesal Firman.
ADVERTISEMENT
Firman pun mengaku curiga apa yang disampaikan Lely Pelitasari Soebekty ada kaitan denga lobi-lobi mafia beras.
"Kita harus waspada dan publik harus mengawasi kinerja  dari Lely sebagai komisioner Ombudsman yang baru seumur jagung," terangnya.
Ia pun berharap sebagai komisioner Ombudsman jangan  understamed (kehilangan kepercayaan) kepada tokoh sekaliber Buwas sapaan akrab Budi waseso untuk dapat membutikan janjinya meberantas mafia beras bermain di Bulog.
"Sebaiknya Ombudsman khususnya Lely Pelitasari Soebekty bisa introspeksi dan memberikan kesempatan kepada Buwas agar bisa membuktikan janjinya. Dan jangan mengambil kesempatan ini dengan melontarkan hal tidak populis dengan memanfaatkan moment mafia beras ini," tegas Firman.
Mantan Anggota Komisi IV DPR ini pun mendukung dengan janji mantan Kepala BNN ini akan melakukan bersih-bersih dari dalam terhadap oknum apartaur Bulog jangan coba coba memanfatkan kesempatan dan ikut bermain kebutuhan pokok untuk meraup keuntungan secara pribadi semata.
ADVERTISEMENT
Terlebih lagi, Firman menilai dengan pengalaman sejak bertugas di POLRI sebagai aparat penegah hukun dan BNN kapasitas dan integritas Buwas sapaan akrab Budi waseso putra kelahiran Juwana Kab Pati ini tidak diragukan lagi menjadi satu cara menjaga kestabilan harga bahan pokok khususnya beras.
"Saya pun yakin dengan kredibilitas dan kapasitas seorang Buwas bisa menjalankan amanah yang diberikan untuk menjaga dan menstabilkan harga  bahan pokok dan mampu bekerjasama dengan jajaran aparat penegak hukum lainya untuk memberantas mafia pangan yg selama ini gentayangan disekitar Bulog dan lembaga penerintah lainya ," tandasnya.
Sebelumnya diberitakan, Wakil Ketua Ombudsman RI, Lely Pelitasari Soebekty menyinggung soal pernyataan Direktur Utama Perusahaan Umum Badan Usaha Logistik (Perum BULOG) Budi Waseso terkait dengan penertiban pelaku usaha beras yang memainkan harga pangan menjelang Ramadhan.
ADVERTISEMENT
Menurut Lely, pernyataan Buwas perlu diperjelas kembali tentang, indikator sebagai pemain beras dapat lebih terperinci. Sebab saat ini, banyak isu-isu beredarnya mafia beras menjelang Bulan Ramadhan.
"Jadi misalnya bukan sekedar kemudian bicara, saya berkomentar dengan Dirut baru (Budi Waseso) memberantas beras oke itu niat baik, namun ada  indikator yang perlu kita lihat itu siapa,"kata Lely dalam diskusi Ketahanan Pangan Jelang Lebaran, di Gado-Gado Boplo, Jakarta, Sabtu (28/4/2018).
"Itu harus total maka pemahaman komperensif kepada penugasan itu kepada BUMN. Pemahaman konteks dan substansinya harus jelas terlebih dahulu," tambahnya.
Diketahui, Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menetapkan Budi Waseso sebagai Direktur Utama Perusahaan Umum Badan Usaha Logistik (Perum BULOG).
Keputusan pengangkatan ini ditetapkan dalam Surat Keputusan Menteri BUMN Nomor: SK-115/MBU/04/2018 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Anggota-Anggota Direksi Perusahaan Umum (Perum) BULOG.
ADVERTISEMENT
Dengan jabatan barunya, Budi mengaku akan bekerja keras dalam memastikan pasokan beras, terlebih menjelang Lebaran yang tinggal dua bulan lagi. Bahkan, dia memberikan peringatan kepada siapa saja yang mencoba mempermainkan pasokan beras ini akan ditindak.
"Saya kan berangkat dari latar belakang penegak hukum, jadi kalau ada yang main-main akan ditertibkan, harus," tegasnya.
Sumber : kabar.news