Pengalaman Pertama Duo Krucils Mudik dengan Tiket.com

Lebaran adalah momentum yang ditunggu-tunggu oleh sebagian masyarakat muslim di Indonesia. Karena lebaran identik dengan mudik dan momen bersilaturahim dengan saudara di kampung. Bahkan yang non muslim pun ikut-ikutan mudik saat lebaran tiba. Sungguh tradisi yang menyenangkan.

Bagi kami mudik adalah saat yang ditunggu-tunggu karena momen mudik bagi kami adalah momen silaturahim sekaligus momen liburan. Yup...setiap mudik pasti kami menyempatkan diri berwisata ke banyak tempat yang kami lalui. Sambil menyelam minum air. Jadi agak irit biaya dibandingkan jika sengaja datang dari Jakarta sekedar untuk berwisata. Sudah 14 tahun sejak menikah kami selalu mudik dengan kendaraan pribadi. Pertimbangannya tentu saja lebih irit dari segi biaya karena anak kami tiga orang. Selain itu, transportasi di kampung halaman juga lebih mudah jika kita membawa kendaraan sendiri.

Seperti biasa rute mudik kami adalah ke Jepara dahulu di kampung si ayah. Namun ada yang berbeda dalam mudik kali ini. Biasanya kami tidur di tempat kakak ipar. Kebetulan kedua mertua sudah tiada. Mudik kali ini kami menginap di hotel. Awalnya tidak ada rencana menginap di hotel. Ternyata pas sampai di Semarang anak-anak yang kecapekan di perjalanan bilang kalau sampai Jepara mau menginap di hotel. Kerjaan si ayah yang belum selesai juga membutuhkan wifi kenceng. Kalau langsung ke rumah pasti mereka langsung bermain dengan sepupunya dan nggak sempat istirahat. Jadilah kami memutuskan menginap di hotel dekat pantai di Jepara biar bisa bermain di pantai lebih lama. Pesannya mendadak pas sampai Semarang 2 jam perjalanan dari Jepara.

Untungnya sekarang pesan hotel online bisa darimana saja. Banyak situs hotel online yang bisa dipesan dari mana saja. Jadi saat di Semarang dalam perjalanan di mobil kita bisa booking hotel di Jepara. Mudah kan? Intinya sih anak-anak senang dan kami pun senang. Acara mudik pulang kampung bisa dijadikan acara silaturahim sekaligus liburan buat kami semua.

Selain ke Jepara kami juga mudik ke tempat nenek di Magelang. Dan seperti biasanya kami juga menyempatkan liburan. Jika liburan ke Jepara puas main ke pantai, di Magelang kami bisa melihat banyak gunung. Udara yang sejuk dan pegunungan cocok buat liburan. Kami main ke Ketep Pass. Di sana kami bisa menikmati keindahan Gunung Merapi ditemani segelas teh hangat dan jagung bakar. Nikmat banget. Yang jelas sih anak-anak senang karena bisa melihat video erupsi Gunung Merapi dan beberapa batuan vulkanik. Liburan sekaligus belajar.

Karena cuti si ayah panjang hampir dua minggu maka kami juga mudik ke Malang dan ke Blitar. Nggak tiap tahun sih mudik ke Blitar ke rumah ibu karena pasti semua sudah berkumpul di rumah nenek alias buyutnya anak-anak di Magelang. Tapi karena liburan kali ini agak panjang lebaran kedua kami juga mudik ke Blitar.

Anak - anak paling senang kalau mudik ke Blitar selain liburan mereka juga bisa magang jualan. Kebetulan ibuku mempunyai kios cindera mata di tempat wisata di Blitar. Tiap lebaran kios ramai oleh pengunjung sementara tiga karyawan ibu masih libur. Jadi even mudik juga menyenangkan karena anak-anak bisa praktek jualan. Otomatis intensitas main gadget pun berkurang karena membantu neneknya.

Ternyata anak-anak masih kerasan di tempat neneknya. Saat acara mudik telah usai dan saatnya kami kembali ke Jakarta anak-anak tidak mau diajak pulang . Karena liburan masih lama dan belum sekolah mereka masih ingin liburan sekaligus magang berjualan.

Setelah semingguan kami tinggal di Blitar anak-anak minta pulang ke Jakarta. Mau jemput nggak mungkin karena waktunya pasti habis di jalan. Akhirnya kepikiran pesenin anak-anak tiket kereta api. Untung ada tiket.com jadi aku bisa pesenin tiket kereta api dari mana saja. Segera aku buka tiket.com di hp ku dan segera pesan 2 tiket kereta api Gajayana jurusan Blitar - Jakarta. Mudah banget kan? Dengan tiket.com bisa pesan tiket kemanapun dan darimanapun. Tinggal kirim kode booking tiket ke adikku yang di Blitar biar bisa dicetak.

Hari H pun tiba. Anak-anak akan pergi ke Jakarta pertama kalinya naik kereta api tanpa orang tua. Oya sehari sebelumnya ibuku yang gak tega akhirnya beli tiket juga untuk menemani anak-anak. Untung masih kebagian tiket meski beda kursi. Yang penting masih satu kereta jadi bisa diawasin meski bolak balik gerbong.

Mudik kali ini cukup berkesan buat duo krucilsku. Mereka belajar mandiri dengan cara membantu ibuku berjualan sampai pulang sendiri ke Jakarta tanpa kami. Dan tiket.com membantu mewujudkan keinginan kami memesan kereta api untuk mereka. Pesan #TiketKemanapun lebih mudah dengan tiket.com.

Ini cerita mudik kami yang berkesan. Apa cerita mudik kalian teman-teman? Apakah teman-teman punya pengalaman mudik bersama tiket.com ? Ceritain yuk bersama Kumparan.