Konten dari Pengguna

Mesin Pilorisis, Solusi Pengolahan Sampah Plastik Desa Bulu oleh Mahasiswa Unnes

Nur Aeni
Mahasiswa Ilmu Sejarah Universitas Negeri Semarang
19 September 2022 14:25 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Nur Aeni tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
penyerahan Mesin Pilorisis kepada Kepala Desa Bulu
zoom-in-whitePerbesar
penyerahan Mesin Pilorisis kepada Kepala Desa Bulu
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Selasa, 12 September 2022, Mahasiswa Unnes Giat Angkatan 2 Desa Bulu, Kecamatan Petarukan, Kabupaten Pemalang melakukan penyerahan Mesin Pilorisis kepada Perangkat Desa. Penyerahan tersebut dihadiri oleh Kepala Desa Bulu, Bapak Muktar, S.H. dan Danramil Kecamatan Petarukan, Kapten CPM Suwaryo. Penyerahan Mesin Pilorisis dilakukan di depan Balai Desa Bulu.
ADVERTISEMENT
Mesin Pilorisis merupakan mesin yang dibuat untuk mengolah sampah plastik menjadi bahan bakar minyak. Mesin ini menggunakan alat-alat yang mudah dicari dan tidak mahal. Alat yang dibutuhkan antara lain drum 200 liter, tatakan drum, pipa besi, ember 24 liter, kran air, dan ban dalam bekas.
Cara kerja Mesin Pilorisis yaitu pertama masukkan sampah plastik kedalam drum. Satu drum dapat menampung kurang lebih 50 kg sampah plastik. Setelah itu, drum ditutup rapat dan dilakukan pembakaran dibawahnya. Proses pembakaran kurang lebih 2 – 3 jam Lalu uap dari hasil pembakaran akan muncul melalui pipa besi yang terhubung ke kran. Uap tersebut yang akan berubah menjadi minyak yang dapat dimanfaatkan menjadi bahan bakar.
ADVERTISEMENT
Mesin Pilorisis ini memiliki banyak keunggulan diantaranya mesin ini merupakan mesin yang diciptakan untuk membantu pemerintah dalam mengurangi sampah plastik. Mesin ini juga dapat menjadi sumber energi alternatif yang bermanfaat untuk masyarakat. Selain itu, minyak yang dihasilkan dari mesin ini dapat dipasarkan.
Pembuatan Mesin Pilorisis ini dilakukan oleh mahasiswa Unnes Giat dari jurusan Teknik Mesin. Mesin ini menjadi salah satu solusi bagi permasalahan penumpukan sampah yang ada di Desa Bulu. Penumpukan sampah disebabkan oleh kurangnya kesadaran masyarakat dalam hal pembuangan maupun pengurangan penggunaan sampah plastik. Maka dari itu, Mahasiswa Unnes Giat melakukan upaya untuk menanggulangi masalah tersebut. Selain untuk memecahkan masalah persampahan, adanya mesin ini juga dapat menciptakan inovasi baru dan memberikan motivasi kepada masyarakat agar memiliki kesadaran yang tinggi akan lingkungan sekitarnya.
ADVERTISEMENT
“luar biasa buat saya, banyak karya dan inovasi yang mana telah diserahkan ke Desa Bulu untuk masyarakat dalam rangka untuk membakar sampah. Saya sebagai Danramil yang selalu mendampingi di desa mengucapkan terima kasih atas karya-karya anak muda demi kemajuan bangsa” respon Danramil Petarukan, Kapten CPM Suwaryo.
Pelaksanaan Unnes Giat merupakan program yang diadakan oleh Pusbang KKN UNNES yang melibatkan mahasiswa semester 7. Program ini dilaksanakan salah satunya di Desa Bulu, Kecamatan Petarukan, Kabupaten Pemalang dengan diikuti oleh 10 orang.