Konten dari Pengguna

Bahaya Mengajak Bayi Baru Lahir ke Kerumunan : Waspadai Risiko Kesehatan

nur aini
Bidan homecare baby massage, perawatan ibu nifas Serta BBL dan Tenaga Kependidikan Laboran di Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surabaya
28 Oktober 2024 14:33 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari nur aini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
iluastrasi bayi baru lahir. foto by: pixabay.com
zoom-in-whitePerbesar
iluastrasi bayi baru lahir. foto by: pixabay.com
ADVERTISEMENT
Baru-baru ini dunia maya dihebohkan dengan sebuah video seorang laki-laki yang asyik nonton konser musik sambil menggendong seorang bayi, terlihat dalam video bayi yang digendong terlihat seperti bayi baru lahir karena kulitnya terlihat masih kemerahan. Terlebih lagi laki-laki tersebut tidak dapat mengontrol orang-orang sekitar yang mungkin saja merokok, sehingga bayi berisiko mengalami gangguan pernapasan misalnya pnemonia. Selain itu, intensitas suara konser musir outdoor kebanyakan mencapai 90 – 100 desibel atau lebih. Sedangkan intensitas maksimal volume suara yang masih tergolong aman untuk pendengaran bayi adalah 70 desibel atau setara dengan suara mesin penyedot debu.
ADVERTISEMENT
Maka dari itu, bayi baru lahir membutuhkan lingkungan yang aman, tenang, dan bebas dari paparan kuman serta rangsangan berlebih untuk mendukung kesehatan dan perkembangan optimal. Namun, beberapa orang tua mungkin tergoda untuk membawa bayi mereka ke acara besar atau kerumunan, baik itu pernikahan, pasar malam, atau pusat perbelanjaan. Sayangnya, membawa bayi baru lahir ke lingkungan ramai dapat menimbulkan beberapa risiko serius. Berikut adalah bahaya utama yang perlu diwaspadai oleh para orang tua:
1. Risiko Infeksi Tinggi
ilustrasi bayi terinfeksi virus. foto by pixabay.com
Bayi baru lahir memiliki sistem kekebalan tubuh yang masih lemah, membuat mereka rentan terhadap infeksi virus dan bakteri. Di tengah kerumunan, mereka bisa lebih mudah terpapar penyakit yang dibawa orang lain, seperti flu, batuk, atau bahkan penyakit serius seperti RSV (respiratory syncytial virus) yang dapat menyebabkan gangguan pernapasan.
ADVERTISEMENT
2. Polusi Udara yang Merugikan
Udara di tempat keramaian, terutama yang tertutup, sering kali mengandung debu, asap rokok, atau polusi lainnya. Paparan polusi udara dapat berdampak buruk pada saluran pernapasan bayi yang masih sangat sensitif. Selain itu, parfum atau bahan kimia lainnya juga bisa menyebabkan reaksi alergi atau iritasi pernapasan pada bayi.
3. Kebisingan Berlebih
Kerumunan orang cenderung menimbulkan tingkat kebisingan yang tinggi, yang bisa mengganggu pendengaran bayi. Pendengaran bayi baru lahir sangat sensitif, dan paparan suara keras secara terus-menerus dapat merusak pendengaran mereka atau bahkan menyebabkan gangguan perkembangan kognitif akibat stimulasi yang berlebihan.
4. Stres dan Gangguan Tidur
Bayi baru lahir memiliki ritme tidur yang belum teratur dan sangat mudah terganggu oleh kebisingan serta lingkungan yang tidak familiar. Mengajak mereka ke tempat ramai bisa membuat mereka gelisah, sulit tidur, atau menangis tanpa henti, yang menimbulkan stres tidak hanya pada bayi tetapi juga pada orang tua.
ADVERTISEMENT
5. Risiko Cedera Tak Terduga
Di tengah kerumunan, risiko kecelakaan fisik menjadi lebih tinggi. Dorongan, senggolan, atau ketidaksengajaan orang lain dapat membuat bayi dalam gendongan terjatuh atau mengalami cedera. Selain itu, jika bayi berada di kereta dorong, adanya dorongan massa atau kesalahan langkah juga dapat menimbulkan bahaya fisik.
Langkah Pencegahan yang Dapat Dilakukan
Jika orang tua harus menghadiri acara di tempat ramai, beberapa langkah pencegahan dapat membantu mengurangi risiko:
1. Hindari waktu-waktu padat dan pilih area yang lebih sepi dan berventilasi baik.
2. Gunakan penutup pelindung bayi untuk menghindari paparan langsung terhadap orang lain.
3. Jaga jarak dari orang-orang yang tampak sakit atau menunjukkan gejala batuk atau pilek.
4. Pastikan selalu membawa tisu, pembersih tangan, dan perlengkapan sanitasi lainnya.
ADVERTISEMENT
Menjadi orangtua memang tidak mudah, seorang ayah dan ibu perlu mengesampingkan keinginan pribadi demi kebaikan si bayi. Menghindari kerumunan untuk sementara waktu adalah pilihan terbaik bagi orang tua dengan bayi baru lahir. Pada tahap ini, bayi memerlukan lingkungan yang aman dan minim paparan untuk mendukung tumbuh kembangnya secara optimal. Dengan menunda acara yang melibatkan keramaian, para orang tua dapat membantu melindungi kesehatan dan kesejahteraan bayi mereka di masa-masa awal yang krusial ini. Jadi, jangan pernah menyerah untuk selalu belajar menjadi orangtua yang bijak dan baik untuk anak-anak.