Konten dari Pengguna

Kenali Gejala Anemia Aplastik pada Anak Muda

nur aini
Bidan homecare baby massage, perawatan ibu nifas Serta BBL dan Tenaga Kependidikan Laboran di Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surabaya
6 Mei 2024 15:50 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari nur aini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ilustrasi orang anemia. foto: by pixabay.com
zoom-in-whitePerbesar
ilustrasi orang anemia. foto: by pixabay.com
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Beberapa minggu yang lalu dunia pertelevisian Indonesia mendapatkan kabar duka dari salah satu komidian Indonesia yaitu Babe Cabita yang bernama asli Priya Prayogha meninggal dunia pada hari Selasa (9 April 2024) pukul 06.38 WIB. Sebelum meninggal, sempat di rawat di rumah sakit kawasan Lebak Bulus, Jakarta Selatan yang di diagnosa mengalami sakit Anemia Aplastic. Adapun kondisi tersebut menyebabkan tubuh berhenti memperoduksi cukup sel darah baru. Yang berdampak pada kondisi seseorang yang menjadi lebih rentan terhadap risiko infeksi, sampai memicu perdarahan tidak terkontrol. Menurut Mayo Clinic, anemia aplastik yang di derita Babe Cabita termasuk langka dan serius dan bisa terjadi pada segala usia.
ADVERTISEMENT
Apasih sebenarnya Anemia Aplastik ?
Anemia Aplastik adalah salah satu kelainan darah yang disebabkan oleh kegagalan sumsum tulang untuk menghasilkan sel darah. Pada kondisi ini, sumsum tulang tidak dapat memproduksi salah satu atau seluruh sel darah, termasuk sel darah merah, sel darah putih, dan platelet.
Penyebab Anemia Aplastik ?
Ada dua jenis anemia aplastik, yaitu :
1. anemia aplastik yang didapat (Acquired aplastic anemia), biasanya terjadi pada orang dewasa. Penyakit ini meruakan tipe Anemia aplastik terbanyak dan biasanya terkait dengan kelainan yang mengganggu sistem imun (penyakit autoimun) seperti, infeksi virus, penggunaan obat-obatan (misal, kloramfenikol), zat kimia berbahaya (misal, pestisida), kehamilan, dan radiasi ataupun kemoterapi.
2. anemia aplastic diturunkan (inherited aplasric anemia). Disebabkan karena kerusakan oleh gen. Beberapa penyakit keturunan yang dapat menimbulkan anemia aplastic, antara lain; anemia fanconi, sidrom Shwachman-Diamond, Diskeratosis kongenital, dan anemia Diamond-Blacfan. Kelainan ini biasanya dialami oleh anak-anak atau usia muda.
ADVERTISEMENT
Gejala-gejala Anemia Aplastic ?
ilustrasi orang lemah. foto: pixabay.com
Setiap jenis sel darah memiliki fungsi khusus di dalam tubuh. Sel darah merah berfungsi utama untuk membawa oksigen ke seluruh tubuh, sedangkan sel darah putih bertugas untuk melawan infeksi dan platelet untuk mencegah perdarahan. Keluhan yang timbul pada pengidap aplastic dapat berbeda-beda pada setiap pengidapnya tergantung pada jenis sel darah apa yang mengalami defisiensi, diantaranya yaitu :
1. mudah mengantuk
2. lemas
3. merasa lemah
4. pucat
5. pusing atau nyeri kepala
6. sesak napas
7. nyeri dada
8. jantung berdebar-debar
Bagaimana dengan Pencegahannya ?
Dengan menjaga kebersihan, misalnya rajin mencuci tangan. Lalu mengonsumsi obat-obatan sesuai dengan aturan pakai dan untuk antibiotik harus diresepkan dan sesuai anjuran dokter. Mengonsumsi makanan bergizi seimbang. Olahraga secara teratur. Mengindari stress. Dan yang paling penting yaitu istirahat yang cukup.
ADVERTISEMENT
Jika Anda atau keluarga mengalami atau ada tanda gejala diatas bisa langsung di periksakan ke dokter spesialis.