Penyebab dan Bahaya Obesitas yang Harus Kamu Tahu

nur aini
Bidan homecare baby massage, perawatan ibu nifas Serta BBL dan Tenaga Kependidikan Laboran di Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surabaya
Konten dari Pengguna
9 Agustus 2023 17:56 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari nur aini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Obesitas. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Obesitas. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Baru-baru ini dikabarkan di media cetak maupun online ada remaja yang mengalami obesitas mencapai angka 300 kg, sampai saat dilakukan evakuasi ke rumah sakit saja harus menggunakan alat berat dan merusak pintu rumah. Namun setelah tiba di rumah sakit, beberapa minggu kemudian remaja tersebut dinyatakan meninggal dunia. Sebenarnya apa sih, penyebab seseorang mengalami obesitas dan apa saja bahaya yang akan diterima orang obesitas?
ADVERTISEMENT
Dari data Dinas Kesehatan, Indonesia dalam kurun waktu 10 tahun belakangan telah mengalami kekhawatiran dalam dunia kesehatan yaitu berkembang pesatnya penderita obesitas. Obesitas sendiri akan berhubungan dengan penyakit-penyakit berbahaya seperti serangan jantung, penyakit jantung koroner, penyakit stroke, diabetes, depresi, infertilitas/kemandulan, dan bahkan mengarah ke penyakit kanker.
Bahkan di Indonesia banyak anak-anak kecil yang sudah mengalami kegemukan/obesitas, walaupun begitu tidak menutup kemungkinan juga akan terserang penyakit-penyakit berbahaya. Seperti resisten insulin yang akan mengarah ke diabetes, pediatric obesity, pediatric diabetes, depresi, darah tinggi, dan masalah pertumbuhan. Jadi normalnya anak-anak itu akan mengalami pertumbuhan ke atas bukan ke samping, hal ini sangat membutuhkan perhatian kita semua. Terutama bagi orang tua yang mendidik anaknya untuk belajar mengkonsumsi makanan-makanan yang baik.
ADVERTISEMENT
Nah, ada alasan-alasan psikologis maupun fisiologis yang mendasari obesitas, namun ada permasalahan yang mendasar bagi penderita obesitas tersebut yaitu permasalah antara energi intake dan energi expenditure.

Apa sih yang di maksud dengan energi intake dan energi expenditure?

Energi intake adalah jumlah energi yang diperoleh dari makanan dan minuman yang dikonsumsi setiap hari. Sedangkan energi expenditure adalah jumlah energi yang dibutuhkan oleh tubuh untuk beraktifitas dengan baik, untuk bernapas, dan untuk mengatur suhu tubuh itu membutuhkan kalori dan energi. Jadi, di sini terjadi ketidakseimbangan antara energi intake atau energi yang masuk dengan energi yang digunakan. Dengan berlebihnya energi intake otomatis energi yang akan disimpan dalam bentuk lemak di dalam tubuh.

Apa sih penyebab seseorang mengalami obesitas?

Manusia merupakan spesies yang berevolusi. Pada zaman dulu, manusia melakukan lebih banyak kegiatan fisik. Untuk mencari makanan saja harus berburu, bercocok tanam baru bisa mendapatkan makanan. Sedangkan sekarang semuanya serba instan, bahkan untuk membeli makanan, tinggal mengambil handphone dan memesannya. Jadi otomatis akan lebih banyak duduk/beristirahat.
ADVERTISEMENT
Sedangkan energi selalu masuk karena mendapatkan makanan semakin mudah. Hal ini akan membuat energi intake dalam tubuh menjadi berlebihan, inilah yang mendasari mengapa banyak orang di Indonesia yang mengalami obesitas. Emosi juga berperan penting terhadap obesitas.
Jadi, sistem hormon akan bereaksi terhadap emosi-emosi yang negatif, bukan hanya obesitas ternyata stress/emosi negatif juga dapat mempengaruhi kesehatan anda secara keseluruhan, dan dapat mengganggu sistem di dalam tubuh termasuk salah satunya adalah sistem hormon. Jadi, ketika stress hormon yang ada pada tubuh akan kacau atau tidak beraturan sehingga memperlambat metabolisme di dalam tubuh Anda.

Apa saja bahaya yang akan dialami penderita obesitas?

Ilustrasi wanita obesitas ingin hamil. Foto: Shutterstock
Sebenarnya stress seperti ini sangat membantu pada zaman dulu, karena zaman dulu hidup dari berburu ataupun diburu oleh binatang buas. Tetapi tidak untuk dalam kehidupan sekarang, stress justru membuat seseorang makan lebih banyak. Stress juga akan membuat metabolisme di dalam tubuh melambat.
ADVERTISEMENT
Dan akhirnya yang terjadi adalah penumpukan lemak di dalam tubuh. Ketika stress tubuh akan menghasilkan hormon-hormon untuk melindungi diri dari stress, akhirnya terjadi penyimpanan/penimbunan lemak di dalam tubuh karena tubuh akan menghambat energi. Jika hal ini terjadi, maka akan susah sekali untuk menurunkan berat badan.
Pada Tradisional Chinese Medicine (TCM), obesitas merupakan hasil dari akumulasi dampness di dalam tubuh dan juga hasil penurunan fungsi jaringan limpa sehingga mengakibatkan penurunan metabolisme di dalam tubuh. Hal ini dikarenakan stress, kemudian faktor kurang bergerak atau kurangnya aktivitas, dan kebiasaan makan yang buruk.

Hal apa saja yang direkomendasikan dokter untuk seseorang yang obesitas?

Program yang diterapkan oleh seorang dokter gizi untuk pasien obesitas meliputi program Akupuntur dan terapi herbal. Bertujuan untuk mengembalikan kesehatan organ pencernaan dan metabolisme tubuh, selain itu juga untuk menghilangkan dampness yang berlebihan di dalam tubuh.
ADVERTISEMENT
Selain 2 program di atas, sangat dianjurkan untuk orang obesitas melakukan aktivitas fisik yang lebih sering dirumah maupun di luar rumah. Dengan melakukan itu semua, maka orang obesitas mendapatkan energi yang positif bagi tubuhnya.
Bagaimana solusi yang dapat dilakukan sehari-hari?

1. Diet/Mengatur Pola Makan

Ada ratusan metode diet yang ditawarkan bagi penderita obesitas khususnya di Indonesia. Namun, diet-diet seperti ini sebenarnya banyak yang keliru. Banyak yang menganjurkan untuk tidak makan apa pun, makan tahu mentah atau satu buah apel setiap hari.
Jika seorang penderita obesitas melakukan hal demikian sebenarnya hal ini bertolak belakang dengan sistem metabolisme pada tubuh, dengan melakukan hal ini mungkin berat badan akan turun dalam hitungan hari ataupun minggu tapi akan kembali naik lagi. Diet yang direkomendasikan untuk penderita obesitas yaitu diet seimbang dan kaya akan makanan organik.
ADVERTISEMENT
Jadi, diet dengan makan makanan yang tanpa pengawet dan tanpa perasa. Kemudian makanlah sesuai jadwal yang teratur yaitu makan 5 kali sehari dengan porsi jumlah kecil serta hindari makan di atas jam 7 malam. Hal ini untuk membiasakan agar metabolisme Anda tidak menjadi lambat.

2. Jangan lewatkan Sarapan Pagi!

Sarapan pagi penting untuk semua orang. Apalagi untuk masyarakat Indonesia sebagian besar bekerja di pagi hari-sore hari.