Puasa Lancar, Hamil Sehat

nur aini
Bidan homecare baby massage, perawatan ibu nifas Serta BBL dan Tenaga Kependidikan Laboran di Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surabaya
Konten dari Pengguna
4 April 2023 17:27 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari nur aini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi ibu hamil. foto: pixabay.com
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi ibu hamil. foto: pixabay.com
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pada prinsipnya agama Islam membolehkan ibu hamil untuk tidak berpuasa di bulan Ramadhan. Tetapi bagaimana kalau ibu hamil ini tetap ingin berpuasa, boleh atau tidak? Ya tentu boleh tapi ada kondisi tertentu yang harus diperhatikan dan dibicarakan bersama dokter kandungan.
ADVERTISEMENT

Bolehkah ibu hamil berpuasa?

Menurut dr. Ardiansjah Dara Sjahruddin, SpOG., bahwa ibu hamil yang ingin berpuasa boleh saja, asal tahu kondisi kehamilannya. Memang di dalam agama Islam perempuan hamil tidak diharuskan untuk berpuasa, makanya ada istilah membayar fidyah. Tetapi sebagai seorang yang beragama Islam tentunya merasa tidak nyaman saat tidak berpuasa terutama di bulan ramadhan.
Fase dalam kehamilan dibagi menjadi tiga fase yaitu trimester 1, trimester 2, dan trimester 3. Kebanyakan dokter kandungan menyarankan bagi perempuan hamil yang ingin berpuasa pada saat kehamilan menginjak trimester kedua.
Kenapa? Karena pada sebagian besar perempuan hamil pada trimester 1 asam lambungnya masih tinggi akibat dari hormon kehamilan. Jadi kalau berpuasa akan menjadikan asam lambungnya yang berlebihan dan tidak bisa meminum obat atau vitamin.
ADVERTISEMENT
Jika demikian ditakutkan akan muntah-muntah dan makanan tidak bisa masuk yang akhirnya berpuasa untuk beribadah malah membuat tidak berenergi, sehingga bagaimana harus menjaga kehamilannya jika dalam kondisi seperti itu.
Begitu pula di trimester ketiga. Di trimester ini seorang ibu hamil perlu asupan lebih banyak. Kalau ibu hamil puasa, akan mudah lelah sehingga membutuhkan energi yang lebih besar juga. Dari gampang lelah ini, ditakutkan kemudian ibu hamil mudah terserang virus flu, batuk yang membuat perutnya menjadi kenceng.
Jadi banyak hal semacam itu, banyak dokter menyarankan kalau ingin puasa saat hamil setidaknya di trimester kedua atau boleh berpuasa tapi tidak tiap hari. Misalnya saat weekend untuk menghemat tenaga. Ini semua semata-mata untuk menjaga kehamilannya.
ADVERTISEMENT

Bedakah kondisi janin ketika ibu hamil berpuasa?

Ilustrasi baju ibu hamil. Foto: Natalia Deriabina/Shutterstock
dr. Ardiansjah juga menjelaskan bahwa tidak ada perbedaan kondisi janin selama ibu berpuasa, asalkan selama berpuasa asupan makanan si ibu cukup. Misalnya waktu makan tetap sama tiga kali sehari, cuma waktunya saja yang bergeser dari pagi, siang, malam jadi ke sahur, buka, dan malam saat menjelang tidur.
Serta yang tidak kalah penting vitamin hamil juga tetap dikonsumsi pada saat buka puasa ataupun sahur. Jadi sebenarnya dari sisi janinnya tidak terlalu bermasalah selama janinnya juga normal, tidak kurang berat badan dan lain sebagainya.
Ini lebih ke sisi ibunya, ada kalanya si ibu bilang “saya kuat kok” tetapi dia menunjukkan tanda-tanda sudah tidak kuat seperti pusing dan lemas. Jadi jangan diteruskan untuk berpuasa, karena sekali lagi orang hamil itu boleh untuk tidak berpuasa dan bisa menggantinya dengan membayar fidya.
ADVERTISEMENT

Manfaat apa yang dirasakan ibu saat berpuasa?

Sebenarnya untuk ibu hamil lebih bagus itu kalau makan yang teratur. Jadi jika ibu hamil yang berpuasa itu tidak terlalu banyak efek positifnya. Makanya kebanyakan dokter kandungan selalu menekankan di dalam agama sendiri membolehkan orang hamil itu tidak berpuasa kecuali ibu hamil tersebut mampu.
Tentunya juga harus ada komunikasi dengan dokter kandungan. Biasanya yang disarankan itu di trimester kedua, karena belum tentu dengan berpuasa kehamilannya semakin sehat.

Adakah Risiko yang dialami ibu hamil saat berpuasa?

Ilustrasi ibu hamil mual Foto: Shutterstock
Menurut dr. andriasjah juga menambahkan banyak risiko yang di alami ibu hamil yang tetap keras kepala untuk berpuasa yang akhirnya asam lambung naik yang menyebabkan muntah-muntah. Perempuan hamil itu kalau trimester pertama sudah sekali muntah, susah untuk berhenti beda saat tidak hamil, karena secara alamiah asam lambung akan meningkat.
ADVERTISEMENT
Walaupun sudah batalin puasa dengan makan tetap akan muntah lagi dan lagi yang akhirnya masuk rumah sakit. Atau contohnya di trimester ketiga, ketika pada saat trimester ini memerlukan nutrisi yang cukup karena kan saat trimester ini badan semakin besar, organ-organ tubuh bekerja double karena aliran darah semakin kompleks, janin semakin besar dan perlu lebih banyak makanan.
Tentunya metabolisme meningkat, ibu hamil yang kurang makan mudah sekali tiba-tiba pusing bahkan bisa sampai pingsan. Lah, itu membahayakan ibunya, kepalanya bisa terbentur dan bisa jadi pendarahan dalam kepala. Atau bisa juga jatuh kebentur perutnya dan muncul kontraksi. Itu yang harus diwaspadai dan diingatkan, karena ibu hamil tidak mungkin berpikir ke arah sana.
ADVERTISEMENT

Bagaimana tips ibu hamil agar tetap terpenuhi nutrisinya ketika berpuasa?

1. Asupan cairan harus cukup
Semua orang berpuasa juga harus mencukupi kebutuhan cairan terutama seorang ibu hamil. Jadi paling tidak harus meminum air putih minimal 2 liter per hari kalau bisa lebih.
2. Pola makan
Perubahan jam makan nya juga harus diatur, sahur harus makan, buka juga makan, dan menjelang tidur malam harus makan lagi dengan porsi yang disesuaikan supaya tidak kekenyangan.
3. Tetap mengkonsumsi suplemen atau vitamin ibu hamil yang diberikan oleh dokter.