Sub Pekan Imunisasi Nasional Polio

nur aini
Bidan homecare baby massage, perawatan ibu nifas Serta BBL dan Tenaga Kependidikan Laboran di Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surabaya
Konten dari Pengguna
23 Januari 2024 18:37 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari nur aini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ilustrasi imunisasi polio. foto: shutterstock.com
zoom-in-whitePerbesar
ilustrasi imunisasi polio. foto: shutterstock.com
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Hari ini tanggal 15 Januari 2024 telah dilakukan imunisasi polio secara serentak untuk anak usia 0 -7 tahun di seluruh Indonesia. Dilakukannya imunisasi polio serantak ini, dikarenakan ditemukannya kasus AFP (Lumpuh Layu). Menindaklanjuti kasus lumpuh layu atau Acute Flaccid Paralysis (AFP) di Kabupaten Klaten, Provinsi Jawa Tengah dan Kabupaten Pamekasan, Provinsi Jawa Timur dengan hasil pemeriksaan terkonfrim Polio Vaccine Derived Polio Virus Type 2 (VDPV2) serta ditemukannya virus VDPV2 pada sampel lingkungan di kabupaten Bangkalan, provinsi Jawa Timur, maka sesuai dengan rekomendasi komite imunisasi nasional (KIN) akan dilakukan imunisasi sup pin polio 2 putaran di Jawa Tengah, Jawa Timur, dan DIY pada bulan Januari dan Februari. Yang akan dilakukan pada anak 0-7 tahun tanpa memandang status imunisasi sebelumnya walaupum status imunisasi sebelummnya sudah lengkap tetap diberikan imunisasi sub pin n0PV2. Karena imunisasi termasuk imunisasi tambahan untuk merespon kasus AFP. Selain itu, imunisasi ini dilakukan sebanyak 2 putaran dengan jarak 1 bulan yakni putaran pertama diadakan pada bulan Januari tepatnya 15 Januari 2024 – 20 Januari 2024 sedangkan putaran kedua diadakan pada bulan Februari tepatnya tanggal 19-24 Februari 2024.
ADVERTISEMENT
Acute Flaccid Paralysis (AFP) atau biasa dikenal dengan lumpuh layuh merupakan kelumpuhan yang sifatnya lemas, terjadi mendadak dalam waktu 1 – 14 hari dan bukan disebabkan karena trauma yang dialami, diderita oleh anak usia >15 tahun. Salah satu penyebabnya adalah virus Polio. Selain itu juga dapat ditularkan melalui feses penderita yang mengkontaminasi makanan dan minumnan yang dikonsumsi oleh calon penderita. Pencegahan AFP diantaranya dengan memberikan imunisasi Polio secara rutin sesuai jadwal, menjaga kebersihan lingkungan, dan membiasakan mencuci tangan pakai sabun sebelum dan sesudah makan.
Imunisasi Polio merupakan imunisasi yang bertujuan untuk mencegah penyakit poliomyelitis. Poliomyelitis adalah penyakit pada susunan saraf pusat yang disebabkan oleh satu dari tiga virus yang berhubungan yaitu virus polio type 1,2, dan 3. Tujuan diberikannya imunisasi polio ini untuk memberikan kekeballan pada bayi agar dapat mencegah penyakit dan kematian bayi serta anak yang disebabkan oleh penyakit yang sering berjangkit.
ADVERTISEMENT
Apa itu SUB Pekan Imunisasi Nasional (SUB PIN) Polio ?
Sub pekan imunisasi polio (SubPIN) Polio adalah kegiatan pemberian vaksin Polio kepada anak yang berusia 0 – 59 bulan. Yang bertujuan sebagai tindakan penanggulangan kasus KLB Polio di beberapa wilayah di Indonesia, serta sebagai pencegahan terjadinya kasus polio.
Menurut dr. Rony Tamba, MS.i.Med.Sp.A, Beberapa kondisi balita yang tidak boleh diberikan vaksin n0PV2 yaitu :
1. Anak dengan HIV dan atau tinggal serumah dengan penderita HIV. Anak diberikan imunisasi diberikan imunisasi Inactivated Polio Vaccine (IPV) tanpa memandang status imunisasi sebelumnya.
2. Anak yang menderita imunodefisiensi. Misalnya pada psien dengan keganasan hematologi atau tumor padat. Dan sedang mendapatkan terapi immuno supresan jangka panjang. Atau tinggal serumah dengan penderita imunodefisiensi, anak akan diberikan imunisasi IPV tanpa memandang status imunisasi sebelumnya.
ADVERTISEMENT
3. Bayi dengan berat lahir rendah atau kurang dari 2000 gram. Pemberian imunisasi ini ditunda sampai berar badan bayi lebih dari 2000 gram atau usia lebih dari 2 bulan dengan kondisi klinis stabil.
dr. Rony Tamba, MS.i.Med.Sp.A menambahkan bahwa Pemberian Imunisasi n0PV2 ini ditunda pada anak yang menderita diare dan demam, sampai anak tersebut sembuh. Tapi perlu di ingat sub pin ini diberikan 2 putaran saja, jadi diharapkan jika anak sakit pada saat putaran putaran diharapkan bisa diberikan di putaran kedua.
Efek samping setelah diberikan imunisasi n0PV2 ini yaitu :
1. 15% akan menangis
2. 7% mengantuk
3. 11% demam
4. 15% rewel
5. 11 % hilang nafsu makan
6. 13% muntah
ADVERTISEMENT
Tapi ini sangat kecil angka kejadiannya dan akan dipantau ketat oleh tenaga kesehatan di sekitar Anda.