Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
Ekologi: Hubungan Antara Tuhan, Manusia dan Lingkungan Hidup dalam Biologi
12 April 2022 14:41 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari NUR AISAH 2021 tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Ekologi diperkenalkan pertama kali oleh Ernst Haeckel, ahli biologi Jerman, pada tahun 1869. Menurut Ernst Haeckel ekologi adalah ilmu yang komprehensif yang mempelajari hubungan antara organisme dengan lingkungannya. Selanjutnya Burdon-Sanderson menyatakan bahwa ekologi adalah ilmu yang memperlajari hubungan/relasi eksternal antara tanaman dan hewan satu sama lain, serta keberadaannya pada masa lampau dan masa kini.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan definisi di atas maka dapat di simpulkan bahwa ekologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan timbal balik antara organisme dengan lingkungannya.
Ruang Lingkup Ekologi
Dalam konsep ekologi, terdapat ruang lingkup yang digambarkan melalui spektrum biologi, yang menggambarkan tatanan organisasi kehidupan, di antaranya individu yang merupakan unit terkecil dari suatu makhluk hidup. Populasi merupakan sekelompok individu yang berada dalam suatu wilayah, tetapi memiliki sifat yang berbeda dari populasi lainnya.
Ruang lingkup selanjutnya yaitu komunitas yang merupakan kumpulan berbagai populasi yang saling berinteraksi dan mempengaruhi satu sama lain. Ekosistem merupakan komunitas organisme yang mencakup semua faktor fisik di suatu wilayah. Biosfer merupakan ekosistem global yang mencakup seluruh jumlah dari semua ekosistem kehidupan.
ADVERTISEMENT
Dalam kehidupan biologi ekologi berperan penting terhadap kelangsungan seluruh makhluk hidup di dalamnya tanpa kecuali. Contohnya saja, aktivitas seorang petani saat menggarap lahan sawahnya, pada kasus ini seorang petani menaburkan pupuk sebagai media yang digunakan padi untuk menghasilkan beras yang berkualitas tinggi.
Contoh di atas merupakan hubungan antara makhluk hidup dengan lingkungan yang melibatkan petani dan padi sebagai makhluk hidup, sedangkan tanah, air, dan pupuk sebagai lingkungan.
Hubungan antara Tuhan, manusia dan lingkungan sangat erat kaitannya dan tidak dapat dipisahkan dengan ekologi kehidupan. Hubungan ini terjalin tanpa kita sadari dalam aktivitas kehidupan sehari-hari. Tuhan sebagai sang khalik, zat yang menciptakan manusia. Manusia dan lingkungan sebagai makhluk yang diciptakan oleh Tuhan. Jika peranan Tuhan tidak ada dalam ekologi maka kemungkinan besar manusia dan lingkungan tidak akan tercipta.
ADVERTISEMENT
Hubungan manusia dengan Tuhan disebut pengabdian (ibadah). Pengabdian manusia ini bukan untuk kepentingan Tuhan, karena Tuhan tidak berhajat (berkepentingan) kepada siapa pun. Selain itu, manusia juga dituntut agar selalu patuh kepada Tuhan, sehingga manusia diberikan daya intelegensi yang tinggi berupa akal pikiran yang dapat membedakan antara yang baik dan yang buruk.
Oleh sebab itu, manusia dalam hidupnya penuh dengan perjuangan, baik perjuangan untuk mencapai tujuan penciptaan Tuhan, maupun hubungan dengan lingkungan hidup. Jadi, hubungan antara Tuhan, manusia, dan lingkungan tidak dapat dipisahkan satu sama lain.
Ekologi dan Masalah-masalah Lingkungan Hidup
Ekologi sangat membantu dalam memahami kemunculan organisme-organisme yang resisten-pestisida dan berbagai masalah lingkungan yang lain. Ekologi juga dapat memberikan informasi saintifik yang dibutuhkan untuk membantu dalam melestarikan dan menjaga keberlangsungan kehidupan di Bumi. Mengingat banyak sekali manfaat ekologi dalam upaya-upaya konservasi lingkungan, sehingga banyak orang yang mengasosiasikan ekologi dengan advokasi perlindungan alam.
ADVERTISEMENT
Masalah lingkungan yang paling serius adalah terjadinya degradasi lingkungan akibat eksploitasi berlebihan sumber air. Ketika sumber air melimpah dieksploitasi secara berlebihan untuk memenuhi kebutuhan manusia, sehingga terjadi proses pengeboran sumur jauh ke dalam tanah dan penggunaan air secara berlebihan membuat mata air mengering dan terjadi kontaminasi permukaan air. Lingkungan tersebut pada akhirnya mengalami degradasi parah akibat mata air yang mengering.
Dalam Al-quran dijelaskan bahwasanya kerusakan yang terjadi di muka bumi ini tidak lain karena perbuatan tangan manusia yang akibatnya akan kembali lagi kepada manusia itu sendiri. Salah satu ayat quran yang menjelaskan mengenai kerusakan di bumi akibat ulah manusia terdapat pada QS. Ar-Rum Ayat 41:
ظَهَرَ الْفَسَادُ فِى الْبَرِّ وَالْبَحْرِ بِمَا كَسَبَتْ اَيْدِى النَّاسِ لِيُذِيْقَهُمْ بَعْضَ الَّذِيْ عَمِلُوْا لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُوْنَ
ADVERTISEMENT
Artinya: "Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, Allah menghendaki agar mereka merasakan sebagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar)."