Hindari Kesalahan Membeli Baju Dengan Alat Pengukuran Yang Tepat

Nur Annisa
movie reviewer, food lover and content creator
Konten dari Pengguna
30 November 2022 21:38 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Nur Annisa tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Semenjak pandemi kebiasaan belanja online terus meningkat, salah satu barang yang banyak dibeli adalah pakaian. Namun seringkali pakaian yang datang salah ukuran sehingga tidak terpakai dan menjadi sampah. Hal ini beberapa kali terjadi pada saya yang bikin trauma atau takut beli pakaian secara online karena tidak bisa dicoba seperti belanja baju di pusat perbelanjaan. Padahal untuk belanja langsung ke pusat perbelanjaan butuh waktu, usaha dan uang lebih dibanding belanja online. Standar pengukuran yang berbeda tiap negara dan tiap brand seringkali membuat konsumen kecewa dan sampah akibat pakaian jadi bertambah. Menurut survey yang dilakukan oleh Bizrate Insights pada tahun 2019 terhadap 1.052 konsumen, mereka menemukan bahwa 55% dari alasan retur baju yang kembali pada saat belanja online diakibatkan oleh baju yang tidak sesuai dengan ukuran pembeli.
sumber : dokumen pribadi
Oleh karena itu, Sizeku hadir saat launching kemarin tanggal 28 November 2022 di Jakarta Fashion Hub sebagai solusi permasalahan bagi para pengguna yang mengalami kesulitan dalam menemukan ukuran yang tepat saat membeli pakaian. Selain itu, Sizeku juga berfokus untuk meningkatkan awareness pengguna terkait ragam measurement standard yang ada pada fashion brand dan memahami ukuran tubuh sendiri secara real time.
sumber : dokumen pribadi
Sizeku menghadirkan 3 pilihan layanan yaitu personal, group, brand. Sizeku for personal merupakan measurement package untuk para pengguna yang ingin melakukan self measurement untuk mendapatkan ukuran real-time terbaiknya, sedangkan Sizeku for group adalah layanan pengukuran kelompok dengan menghadirkan agen pengukur (mademeasure) untuk membantu pengguna dalam mengambil pengukuran detail berstandar yang bisa digunakan untuk kebutuhan menjahit pakaian kelompok maupun custom order.
ADVERTISEMENT
Sizeku saat ini hadir dalam bentuk website yaitu sizeku.com yang bisa diakses dimanapun dan kapanpun. Biaya berlangganan untuk personal yaitu Rp 129.000 setahun dan bisa mendapatkan diskon Rp 100.000 dalam rangka launching dengan kode Launching100. Setelah mendaftar kita bisa mengupdate ukuran tubuh kita kapanpun namun disarankan setiap 30 hari sekali.
Berdasarkan pengalaman pribadi, saya dahulu membeli baju atau celana ukuran M namun sekarang menjadi L atau XL karena ada penambahan berat badan dalam beberapa tahun terakhir. Sehingga kehadiran Sizeku bisa membantu konsumen seperti saya supaya bisa mengukur lingkar dada, lingkar perut, lingkar pinggang, lingkar paha sebelum membeli atau menjahit baju.
sumber : dokumen pribadi
Sizeku didirikan oleh dua orang founders yakni Asri Wijayanti dan Parasayu Arizya Diandra. Asri Wijayanti juga merupakan Founder dari Jahitin.com sebuah startup personal tailoring yang dirintis pada tahun 2016 dan merupakan penggagas program #sayaambilperan yang menginisiasi pelatihan nasional menjahit masker kain secara gratis kepada 2.000 penjahit di awal masa pandemi saat masker disposable masih sangat langka.
ADVERTISEMENT
Kedua founders Sizeku berharap nantinya platform ini tidak hanya akan membantu banyak orang yang sering mengalami permasalahan akurasi ukuran saat membeli baju namun juga dapat menjadi solusi bagi fashion brand yang juga banyak mengalami masalah serupa.
Untuk rencana kedepannya Sizeku akan membuat aplikasi yang bisa diunduh di ponsel pintar dan bekerjasama dengan beberapa marketplace agar standar ukuran pakaian di Indonesia bisa disesuaikan dengan kondisi masyarakat. Data yang diinput oleh pelanggan nantinya akan dikonversi ke dalam berbagai ukuran baju sesuai standar Eropa, Amerika, Asia dan Indonesia jadi kita bisa membeli baju tidak hanya di dalam negeri tapi di luar negeri. Saya berharap Sizeku bisa hadir bukan hanya di Jakarta atau Surabaya tapi juga kota-kota besar lainnya di Indonesia sehingga bisa mengurangi sampah pakaian akibat salah ukuran.
ADVERTISEMENT