Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Mengolah Sampah Menjadi Sesuatu Yang Berdampak Luas
18 Oktober 2023 22:49 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Nur Annisa tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Sampah seringkali dianggap sesuatu yang kotor dan menjijikkan. Padahal kalau dikelola dengan baik sampah bisa menghasilkan sesuatu yang berharga misalkan tas, sepatu, buku, pakaian dan lainnya. Sampah bukan lagi tanggung jawab pemerintah yang hanya diletakkan di tempat pembuangan akhir, kita sebagai masyarakat pun punya peran untuk mengurangi dan mengolah sampah rumah tangga.
ADVERTISEMENT
Sekarang sudah banyak pelatihan memilah sampah baik secara virtual atau tatap muka. Pelatihan ini penting supaya setiap orang punya kesadaran dan kepedulian akan lingkungan. Bisa kita lihat di tempat umum seperti pantai, gunung, sungai sering terdapat tumpukan sampah yang mengganggu dan merusak ekosistem sekitar. Untuk itulah kita perlu mulai bertindak dengan mengurangi sampah pakaian, makanan dan alat tulis dari diri sendiri.
Salah satu profesi yang memiliki peranan penting dalam mengelola sampah adalah pemulung. Berkat mereka sampah botol plastik air kemasan bisa cepat terkumpul untuk didaur ulang. Namun sayang profesi ini masih dipandang remeh padahal tugas dan tanggung jawab mereka tidaklah mudah.
Berawal dari kepedulian seorang perempuan yang tinggal di Tangerang, Siti Salamah aktif merangkul pemulung selama tiga tahun dari 2015-2018 dengan memberikan bantuan ekonomi, sosial dan pendidikan. Lalu di tahun 2018 bertemu dengan seorang teman yang memiliki kepedulian pada lingkungan sehingga berkolaborasi mendirikan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Wastehub. Wastehub melibatkan pemulung agar bisa naik kelas bukan sekedar memungut dan menimbang sampah tapi bekerja profesional sebagai tim.
Tujuan didirikannya Wastehub adalah menjadi tempat pengelolaan sampah yang terintegrasi dengan melibatkan masyarakat dari anak-anak sampai orang dewasa. Siti bersama tim lalu melibatkan berbagai pihak mulai dari sekolah, RT dan RW, komunitas dan mahasiswa untuk mengedukasi bagaimana memilah sampah dari rumah.
ADVERTISEMENT
Kendala yang dialami selama menjalankan Wastehub adalah kurangnya pengetahuan dan kepedulian masyarakat tentang sampah. Masih banyak orang yang menganggap sampah bukan hal penting dan hanya tugas pemerintah saja. Sehingga perlu upaya berkelanjutan supaya perlahan-lahan masyarakat bisa mengubah persepsi dan sikap tentang sampah.
Setelah dua tahun berjalan, pandemi pun datang maka kegiatan dialihkan menjadi virtual dengan mengadakan pelatihan pemilahan sampah untuk ibu rumah tangga yang pesertanya tersebar hingga ke Malaysia.
Pemulung yang terlibat merasakan banyak manfaat selain mendapat bantuan sembako untuk 3000 orang juga anak-anaknya bisa mendapatkan pendidikan gratis melalui program paket A,B dan C. Bahkan ada yang bisa kuliah menjadi guru. PKBM (pusat kegiatan belajar masyarakat) yang bekerja sama kini sudah bertambah menjadi empat.
ADVERTISEMENT
Hadirnya Wastehub memberikan banyak dampak positif yang dirasakan masyarakat antara lain mengurangi jumlah sampah, membantu anak-anak pemulung atau anak jalanan mendapatkan akses pendidikan yang layak dan meningkatkan pendapatan serta kesejahteraan pemulung.
Maka wajar jika Wastehub dijadikan rujukan oleh berbagai instansi dari universitas, pemerintah daerah, yayasan, tempat ibadah, sampai perusahaan ternama Unilever. Wastehub juga meraih prestasi internasional berkat pengelolaan sampah di tahun 2019.
Inovasi dan kepedulian Siti Salamah akan lingkungan berhasil mendapatkan apresiasi dari PT Astra dalam Satu Indonesia Awards tahun 2021 kategori kelompok. Apresiasi ini menjadi motivasi agar lebih semangat dalam mengelola sampah.
Total sampah yang berhasil diangkut Wastehub hingga sekarang adalah 2437,17 kg, melibatkan 60 orang lebih sukarelawan, mendapatkan 3000 lebih paket donasi dan 2333247 lebih partisipan. Rencana pengembangan Wastehub di masa depan ialah menambah sekolah untuk diajak kolaborasi, bekerja sama dengan lebih banyak tempat wisata untuk pengelolaan sampah karena saat ini masih Bali dan Labuan Bajo dan bersinergi dengan kegiatan offline baik di dalam maupun luar ruangan untuk pengelolaan sampah karena kini setiap hari ada event yang diadakan di berbagai kota.
ADVERTISEMENT