Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.94.1
Konten dari Pengguna
Apa Itu Penyakit Ain? Inilah Bahayanya
27 Mei 2022 22:54 WIB
Tulisan dari Nur Azhari mahmudah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Ain adalah sebuah pandangan yang bisa berpengaruh buruk kepada orang lain ( orang yang dipandang ). Al-Hafidz Ibnu Hajar mendefinisikan Ain sebagai : “ Pandangan Kagum / Takjub yang tercampur dengan rasa iri dengki dari seseorang yang memiliki tabiat buruk yang bisa membahayakan orang yang dipandang “
ADVERTISEMENT
Imam Al-Munawi dalam Faid al-Qadir mendefinisikan sebagai : "Pandangan kepada sesuatu dalam keadaan lalai dengan rasa kagum kepadanya atau rasa dengki tanpa disertai zikir kepada Allah Swt"
dari dua definisi tersebut bisa saya simpulkan bahwa: Ain adalah suatu pandangan yang bisa membahayakan orang lain yang dilihatnya jika pandangan takjub tersebut tercampur dengan rasa iri dengki, maka dari itu jika kita takjub kepada seseorang hendaklah disertai zikir kepada Allah Swt agar terhindar dari Ain. dari Jabir bin Abdillah radhiallahu’anhu, Nabi Shallallahu’alaihi wa sallam bersabda:
أكثرُ مَن يموت بعدَ قضاءِ اللهِ وقَدَرِهِ بالعينِ
“Sebab paling banyak yang menyebabkan kematian pada umatku setelah takdir Allah adalah ain” (HR. Al Bazzar dalam Kasyful Astar [3/ 404], dihasankan oleh Al Albani dalam Sahih Al Jami’ no.1206).
ADVERTISEMENT
Ain terdapat dua macam yaitu :1.Pandangan dari orang yang bertabiat buruk yang dalam hatinya terdapat rasa hasud, dengki ingin mencelakai.2.Pandangan kagum/ takjub dari orang yang tidak punya rasa dengki, akan tetapi kekagumannya tidak disertai dengan zikir atau mengingat Allah Swt.
Apakah semua pandangan yang disertai rasa kagum atau dengki bisa membahayakan orang lain ? Tentunya tidak semua, dari pemahaman saya Ain adalah sifat “Bawaan” yang hanya dimiliki oleh orang orang tertentu oleh sebagian orang memang memiliki mata yang pandangannya bisa berpengaruh negatif bagi orang lain, maka bukan dimiliki semua orang.
Apa yang seharusnya pemilik Ain lakukan agar pandangan kagum atau takjubnya tidak membahayakan orang lain ? Pada zaman Rasulullah saw pernah terjadi kasus, yaitu ketika sahabat Amir Bin Robiah mandi bersama sahabat Sahl Bin Hanif. Amir Bin Robiah ketika itu terkagum-kagum ketika melihat badan Sahl Bin Hanif yang putih bersih, seketika itu Sahl Bin Hanif pingsan, para sahabat yang lain akhirnya memanggil Rasulullah saw.
ADVERTISEMENT
Setelah merukiyah beliau berkata :“ketika salah satu di antara kalian kagum ketika melihat dirinya sendiri, barang miliknya atau ketika melihat saudaranya maka doakanlah dia dengan berkah. karena Ain itu nyata”
العين حق، ولو كان شيء سابق القدر سبقته العين
“Ain itu benar-benar ada! Andaikan ada sesuatu yang bisa mendahului takdir, sungguh ‘ain itu yang bisa” (HR. Muslim no. 2188).
Bagaimana terhindar dari pengaruh orang yang memiliki penyakit Ain? agar terhindar dari pengaruh orang yang memiliki penyakit Ain bisa dengan mendekatkan diri kepada Allah Swt dengan cara berdoa, berzikir dan tawadu. Dan hindari dari sesuatu yang bisa membuat orang lain iri dengki terhadap kita.
Contohnya dengan berpakaian secara sederhana tidak pamer dan lain lain atau bersangkutan dengan era ini banyak yang mengumbar kecantikannya lewat media sosial.
ADVERTISEMENT
Maka sebaiknya hindari mengumbar dengan mengunggah kecantikan lewat media sosial karena itu bisa saja mempengaruhi orang memiliki penyakit Ain dan itu juga terkena dampak bagi orang yang memamerkan kecantikannya seperti salah satu artis ada yang tidak mau mengumbar anaknya yang baru lahir di media soaial di karenakan takut terkena dampak ain.