Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.100.2
15 Ramadhan 1446 HSabtu, 15 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Konten dari Pengguna
Handoko Hendroyono: Distribusi Film di Indonesia Masih Sangat Buruk
14 November 2017 14:49 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:14 WIB
Tulisan dari Nur Baiti tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Handoko Hendroyono seorang Content Creator dan produser film yang berhasil memproduseri Film Filosofi Kopi, dalam acara Kumparan On Going Batch II, yang berlangsung di Kuningan City Hall, mengungkapkan bahwa distribusi film di Indonesia masih sangat buruk.
(Selasa,14/11)
ADVERTISEMENT
Handoko menggambarkan mengenai bagaimana industri film Indonesia yang belum terbentuk dan terstruktur dengan baik, menurutnya jika dibandingkan dengan Industri film Hollywood, industri film di Indonesia jauh dari kata sempurna.
Dalam Industri film Hollywood persiapan semua kru guna membuat film sudah matang sehingga semua dapat di tangani sesuai dengan tugas masing-masing, sehingga terciptalah nuansa yang koorperatif sehingga menghasilkan film yang sempurna.
Sebaliknya menurut Handoko, dalam Industri film di Indonesia, semua persiapan dalam pembuatan film justru hanya dititikberatkan kepada beberapa orang saja, sehingga masih banyak terdapat banyak kekurangan di mana-mana, baik dalam proses pengambilan gambar maupun dalam proses pengeditan, hal tersebut juga di sebabkan karena kurangnya staff ahli sehingga menimbulkan beberapa kekurangan dalam proses pembuatan film.
ADVERTISEMENT
Handoko menambahkan, "Pendistribusian dalam industri film di Indonesia juga masih belepotan. Pembajakan film di Indonesia juga sangat marak terjadi dan merupakan hal yang sangat lumrah, hal tersebut sangatlah berpengaruh terhadap kesan masyarakat terhadap film-film Indonesia.
Selain itu, industri film di Indonesia juga menemui banyak hambatan ketika ingin mendistribusikan film ke luar negeri, karena banyaknya aturan-aturan yang begitu ketat yang tidak memungkinkan film-film Indonesia untuk bisa lolos dalam seleksi."
"Untuk itu masih butuh waktu dan proses yang panjang untuk bisa membenahi masalah dalam industri perfilman di Indonesia ini," tukas Handoko.