Konten dari Pengguna

Peran Asean Dalam Menanggulangi Bencana Alam

Nur Cahyani
Mahasiswa Hubungan Internasioanl Universitas Sulawesi barat
30 Oktober 2024 18:46 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Nur Cahyani tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
https://pixabay.com/es/images/search/peran%20asean%20dalam%20menanggulangi%20bencana%20
zoom-in-whitePerbesar
https://pixabay.com/es/images/search/peran%20asean%20dalam%20menanggulangi%20bencana%20
ADVERTISEMENT
Asia Tenggara merupakan kawasan yang sangat rentan terhadap berbagai bencana alam, antara lain gempa bumi, tsunami, banjir, badai, dan letusan gunung berapi.Oleh karena itu, peran ASEANdalam menangani bencana alam di kawasan menjadi sangat penting. Upaya kesiap siagaan datanggap bencana ASEAN beragam dan mencakup kerja sama antar negara anggota, pembentukan badan-badan khusus, dan upaya diplomasi internasional. AHA Center Pusat Koordinasi Bantuan Kemanusiaan untuk Penanggulangan Bencana Pada tahun 2011, ASEAN mendirikan Pusat Koordinasi Bantuan Kemanusiaan untuk Penanggulangan Bencana (AHA Center) yang didirikan. Fasilitas tersebut akan berfungsi sebagai pusat koordinasi bantuan kemanusiaan dalampenanggulangan bencana di kawasan Asia Tenggara. AHA Center menyediakan berbagai layananseperti Gudang Logistik AHA Center memiliki gudang logistik di Malaysia yang menyimpan berbagai peralatan tanggap darurat untuk manajemen bencana Peralatan ini dapat segera didistribusikan ke negara-negara anggota yang terkena dampak bencana. Penilaian Kebutuhan Tim Penilai Pusat AHA dapat dikirim ke lokasi bencana untuk menilai kebutuhan darurat dan membantu dalam koordinasi respons. Koordinasi Bantuan AHA Center memfasilitasi koordinasi bantuan dari berbagai sumber, baik dari negara anggota ASEAN, organisasi internasional, dan organisasi non-pemerintah. Meskipun pusat AHA mempunyai potensi besar, efektivitasnya masih kontroversial.Para ahli berpendapat bahwa pusat-pusat AHA tidak ditempatkan secara optimal untuk memberikan bantuan karena berbagai kendalatermasuk kurangnya permintaan bantuan dari negara-negara anggota dan hambatan untuk mengakses daerah yang terkena dampak ASEAN memfasilitasi kerjasama antar negara anggota dalam berbagai aspek penanggulangan bencana.Pertukaran informasi Kerjasama Antar Negara Anggota ASEAN mendorong pertukaran informasi dan best practices dalam mitigasi dan penanggulangan bencana secara br br efektif di antara negara anggota. Bantuan timbal balik hal ini penting untuk meningkatkan kesiapsiagaan dan respon terhadap bencana.ASEAN mendorong bantuan timbal balik antar negara anggota dalam menghadapi bencana. Negara-negara anggotamemungkinkan berbagi bantuandalam bentuk,
ADVERTISEMENT
peralatan,dan logistik. Kapasitas ASEAN ditingkatkan melalui pelatihan,pendidikan, dan pengembangan teknologi.Kerjasama ASEAN dengan Pihak Eksternal bersama organisasi internasional dan negara-negara mitra untuk bencana. Kerjasama penting ini mendapatkan untuk dukungan tambahan dan bantuan dalam menghadapi bencana besar yang melampaui negara-negara kapasitas anggota individu. Namun, dalam membuat perjanjian internasional terkait tanggap darurat bencana, kewenangan ASEAN masih perlu diperkuat.Keterbatasan sumber daya Sumber daya keuangan dan manusia yang terbatas dapat menghambat efektivitas upaya penanggulangan bencana.Tantangan dan Hambatan meskipun ASEAN telahmelakukan berbagai upaya dalam penanggulangan bencana, masih terdapat beberapa tantangandan hambatan, Koordinasi antar lembaga Koordinasi yang kurang efektif antar lembaga terkait dapat menghambat respon terhadap bencana. Belum optimal kesiapsiagaan masyarakat dan pemerintah di beberapa negara anggota.Kesiapsiagaan yang belum optimal. sosial politik faktor politik dan sosial di setiap negara anggota dapat mempengaruhi kerjasama dan respon terhadapbencana. Rewrite this text in aleatorizador way of writing. br tag where two required break line ASEAN memainkan peran penting dalam menangani bencana alam di Asia Tenggara. Meskipun AHA Centre dan kerjasama antar negara anggota telah memberikan kontribusi signifikan, masih terdapat ruang untuk peningkatan efektivitas.
ADVERTISEMENT
Nurcahyani, mahasiswa hubungan internasional