Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
Paradigma Al-Qur'an Dalam Perkembangan IPTEK
20 September 2021 19:34 WIB
Tulisan dari Nur Fadilla Diana Putri tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Halo teman-teman!
Tahukah kalian? Islam adalah agama yang selalu mendorong untuk senantiasa mencari dan mengembangkan ilmu pengetahuan. Hal ini ditunjukkan sebagaimana orang-orang yang berilmu akan memperoleh pahala yang tiada akhir. Al-Qur'an juga menyuruh manusia untuk selalu mempelajari apapun yang ada di dunia ini. Hal ini secara tidak langsung akan menyadarkan kita bahwa apapun yang di dunia ini adalah atas kehendak Allah SWT. Seperti yang sudah tersirat di dalam Q.S. Al-Baqarah: 164 yang memiliki arti : “Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, silih bergantinya malam dan siang, bahtera yang berlayar di laut membawa apa yang berguna bagi manusia, dan apa yang Allah turunkan dari langit berupa air, lalu dengan air itu Dia hidupkan bumi sesudah mati (kering)-nya dan Dia sebarkan di bumi itu segala jenis hewan, dan pengisaran angin dan awan yang dikendalikan antara langit dan bumi; Sungguh (terdapat) tanda-tanda (keesaan dan kebesaran Allah) bagi kaum yang memikirkan”. (Al-Baqarah: 164). Lalu apakah kalian tahu hubungan dari Al-Qur'an dan ilmu pengetahuan ini?
ADVERTISEMENT
Paradigma Al-Qur'an dalam Perkembangan IPTEK
Sebenarnya, apa sih yang dimaksud dengan IPTEK? Ilmu Pengetahuan dan Teknologi atau yang biasa kita sebut dengan IPTEK adalah ilmu terapan yang diciptakan oleh manusia dan dikembangkan dengan dasar ilmu pengetahuan. Dengan adanya kemajuan IPTEK ini, tidak bisa dipungkiri bahwa hidup manusia jauh lebih mudah dan praktis, benar bukan? Di zaman yang modern ini, dalam perkembangan IPTEK kita dituntut untuk meningkatkan kemampuan dan kompetensi dengan tujuan agar kita dapat menyeimbangkan diri kita di zaman yang serba modern seperti sekarang ini. Era globalisasi merupakan era yang tidak dapat kita hindari. Era yang penuh dengan tantangan yang kontroversial, serta persaingan di berbagai bidang selalu begitu sengit. Dalam peradaban manusia, orang percaya bahwa hanya dengan memiliki sumber daya atau pengetahuan mereka dapat memimpin era teknologi dan persaingan global.
ADVERTISEMENT
Di sisi lain, ilmu pengetahuan, teknologi, dan industri telah berkontribusi pada cara kerja manusia seperti mempercepat transformasi informasi global, dan hal ini membuat dunia semakin sempit. Namun, di sisi lain, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi secara langsung maupun tidak langsung dapat mengancam kelangsungan hidup kita, loh. Dampak yang paling nyata dari ilmu pengetahuan dan teknologi modern adalah terhadap lingkungan dan perlindungan alam, termasuk dampaknya terhadap kehidupan manusia itu sendiri, loh. Ilmu pengetahuan juga erat kaitannya dengan struktur sosial dan politik, yang pada gilirannya menyebabkan jutaan manusia jatuh miskin, kelaparan, dan berbagai ketimpangan, yang justru menjadi tontonan menakjubkan pendewaan manusia terhadap dunia. Mengerikan, bukan?
Memang benar dengan adanya IPTEK yang mempermudahkan kita ini memiliki banyak sekali manfaat yang bisa kita ambil atau bisa kita sebut memiliki sisi yang positif. Namun, banyak juga sisi negatif dari adanya IPTEK. Jika seorang manusia tidak memiliki landasan agama dan kepercayaan, maka hanyutlah manusia tersebut dalam lubang kegelapan yang dibuat oleh campur tangan manusia itu sendiri. Sebagai sumber suci ajaran Islam, Al-Qur'an merupakan pedoman hidup manusia dari sudut pandang ilmiah. Adanya ayat-ayat suci tentang sains membuktikan bahwa sains adalah bagian dari prinsip inti Islam. Untuk itu, umat Islam, khususnya masyarakat awam seperti kita ini, tidak memiliki alasan untuk mengabaikan sains sebagai bagian dari prinsip inti Islam.
ADVERTISEMENT
Jadi, bagaimana paradigma Al-Qur'an terhadap IPTEK?
Menurut (Kuntowijoyo, 2004:12), paradigma al-Qur'an berarti struktur pengetahuan yang memungkinkan kita memahami realitas seperti al-Qur'an. Struktur keilmuan ditetapkan oleh Al-Qur'an. Tujuan utamanya adalah agar kita memiliki "kebijaksanaan", dan atas dasar ini kita dapat membentuk perilaku yang sesuai dengan nilai-nilai normatif Al-Qur'an pada tataran moral dan sosial. Pandangan Al-Qur'an tentang ilmu pengetahuan dan teknologi dapat kita ketahui dasar-dasar pokoknya dengan cara menganalisis wahyu pertama yang diterima oleh Nabi Muhammad SAW ketika Beliau berkholwat di Gua Hira yaitu pada Q.S. Al-Alaq: 1-5 yang artinya yaitu “Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmu-lah yang paling pemurah, yang mengajarkan (manusia) dengan perantaraan qolam (pena). Dia mengajarkan menusia apa yang tidak diketahuinya”. (QS. Al-Alaq: 1-5).
ADVERTISEMENT
Seperti yang sudah dijelaskan diatas, tidak sedikit pula ayat-ayat Al-Qur’an yang yang menganjurkan dan mendorong kita untuk terus mencari dan mengembangkan ilmu pengetahuan. Dalam Q.S. Al-Alaq: 1-5 tersebut, Allah telah memerintahkan kita untuk membaca dan mengajar. Kita diperintahkan untuk menuntut ilmu sebanyak-banyaknya agar bisa disebar luaskan demi kesejahteraan kita sendiri. Jika kita memproduksi dan menggunakan ilmu pengetahuan dan teknologi sesuka hati, ilmu pengetahuan dan teknologi yang kita hasilkan tidak hanya akan bermanfaat bagi umat manusia, tetapi juga menjadi bumerang mengerikan yang merusak dan menghancurkan diri kita sendiri. Sebaliknya, jika kita menciptakan dan menerapkan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk mengembangkan alam semesta untuk kepentingan umat manusia sebagai hamba dan khalifah serta berdasarkan petunjuk Ilahi, maka kita pasti akan menjadi orang yang sangat berguna di bumi ini.
ADVERTISEMENT
Karena pada dasarnya tujuan ilmu pengetahuan dan teknologi adalah untuk mencapai kemakmuran, keamanan, dan kebahagiaan untuk masa depan. Serta melaksanakan tugas-tugas kita sesuai dengan Al-Qur'an dan Hadits, hal ini bertujuan untuk menghindari penggunaan ilmu pengetahuan dan teknologi yang tidak pantas yang dapat menyebabkan kerugian bagi semua bidang kehidupan.