Konten dari Pengguna

Belajar Menyenangkan Dengan Aplikasi di SD Muhammadiyah Mlangi

Nur Faidati
Dosen Administrasi Publik Universitas Aisyiyah Yogyakarta
28 Januari 2022 20:10 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Nur Faidati tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Proses Pendampingan Penggunaan Aplikasi Pembelajran Sumber Foto: Nur Faidati
zoom-in-whitePerbesar
Proses Pendampingan Penggunaan Aplikasi Pembelajran Sumber Foto: Nur Faidati
Guru-Guru Berlatih Menggunakan Aplikasi Sumber Foto:Nur Faidati
zoom-in-whitePerbesar
Guru-Guru Berlatih Menggunakan Aplikasi Sumber Foto:Nur Faidati
ADVERTISEMENT
Dalam rangka memenuhi Catur Dharma perguruan tinggi, Universitas Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta menggandeng SD Muhammadiyah Mlangi menyelenggarakan Pelatihan Pemanfaatan Media Pembelajaran Daring di Masa Pandemi COVID 19 sebagai bentuk kegiatan pengabdian masyarakat dosen di perguruan tinggi. Pengabdi dari Unisa Yogyakarta yaitu Nur Faidati sebagai ketua pengabdi dan Enny Fitriahadi sebagai anggota pengabdi melakukan pelatihan pada hari Rabu, 26 Januari 2022 bertempat di SD Muhammadiyah Mlangi. Secara khusus pelatihan ini dimaksudkan untuk memperkaya kemampuan guru terkait penyiapan media pembelajaran daring. Media pembelajaran daring yang selama ini banyak digunakan di SD Muhammadiyah Mlangi adalah Google Classroom, Google Form, Powerpoint, Canva, Flipbook dan Kinemaster. Agar proses pembelajaran daring semakin menarik dan memotivasi proses belajar murid, maka guru perlu selalu memperkaya referensi pembelajaran yang memanfaatkan aplikasi.
ADVERTISEMENT
Dalam pelatihan ini guru berlatih memanfaatkan sejumlah aplikasi yang belum pernah digunakan sebelumnya, seperti quiziz, bitmoji dan kahoot. Aplikasi-aplikasi ini tetap akan bermanfaat untuk proses pembelajaran yang kreatif dan inovatif meskipun sudah tidak dalam pembelajaran daring lagi. Apalagi murid yang diajar adalah generasi native digital yang memiliki ketertarikan lebih pada pembelajaran yang memanfaatkan teknologi.
Siswa generasi digital native adalah mereka yang terlahir di era teknologi digital, aktivitas yang dilakukan membutuhkan peralatan teknologi sebagai media bantu. Salah satu karakteristik generasi digital native adalah kemampuan dalam menggunakan teknologi komputer dan mobile smartphone dengan mudah, baik untuk menelusuri informasi maupun hiburan, seperti browsing, chatting, dan yang paling digemari adalah bermain game melalui komputer maupun perangkat mobile.
ADVERTISEMENT
“Pelatihan terkait peningkatan kapasitas guru untuk dapat memanfaatkan kemajuan teknologi pembelajaran perlu terus dilakukan karena menjadi guru untuk generasi native digital bukanlah hal yang mudah. Ada banyak tantangan di dalamnya. Sehingga guru perlu merancang metode yang tepat agar sesuai dengan kebutuhan muridnya” kata ketua pengabdi Nur Faidati”. Kerja-kerja kolaborasi perlu dilakukan untuk dapat meningkatkan kapasitas guru sesuai dengan tuntutan perkembangan zaman, baik itu dengan perguruan tinggi maupun stakeholder yang lain (nf).