Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Saling Memercayai dalam Hubungan, Apakah Penting?
28 Januari 2023 9:45 WIB
·
waktu baca 4 menitTulisan dari Nur Fayza Adisty tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Pada dasarnya, dalam menjalin sebuah hubungan penting untuk membangun sebuah kepercayaan. Untuk itu kita harus mengerti apa arti sebuah kepercayaan dan mengerti tentang kepercayaan. Menurut Guru besar sejarah peradaban Islam UIN Suska Riau, kepercayaan artinya mengakui akan kejujuran dan kemampuan seseorang benar-benar dapat memenuhi harapan.
ADVERTISEMENT
Dengan demikian, kepercayaan adalah keyakinan pada seseorang untuk menduduki jabatan tertentu karena diakui dia memiliki kemampuan dan kejujuran dalam memikul jabatan tersebut sehingga benar-benar dapat memenuhi harapan. Kepercayaan membangun sentral pada kehidupan yang kita jalani. Jika seseorang baru mampu percaya dan yakin akan kejujuran kita yang kita akui tentu akan mudah membangun hubungan.
Kepercayaan adalah tiang yang harus kita miliki jika ingin kehidupan, dan apa pun yang kita lakukan akan berjalan sukses dan lancar. Dengan inilah mengapa kepercayaan itu harus dimiliki setiap individu, jika tidak ada kepercayaan maka berantakanlah hidup kita.
Definisi kepercayaan sangatlah penting dalam menata kehidupan yang kita jalani entah itu dalam menata kecemerlangan karier yang sukses dan kemudahan akan kehidupan yang kita jalani. Jadi, dapat disimpulkan bahwa kepercayaan adalah suatu harapan positif, asumsi, atau keyakinan dari proses kognitif seseorang yang dipegang dan ditunjukkan pada orang lain bahwa orang lain tersebut akan berperilaku seperti yang diharapkan dan dibutuhkan.
ADVERTISEMENT
Artinya ketika seseorang memutuskan untuk mempercayai orang lain maka harapannya terhadap orang tersebut adalah dapat mewujudkan harapan-harapan yang ada pada dirinya.
Membangun Kepercayaan dalam Hubungan
Membangun kepercayaan tentu bukan yang mudah, itu tergantung pada perilaku kita dan kemampuan orang lain dalam membangun kepercayaan. Menurut Mayer, dkk (1995), faktor yang membentuk kepercayaan seseorang terhadap yang lain adalah adanya tiga kemampuan, yaitu kemampuan (ability), kebaikan hati (benevolence), dan integritas (integrity).
Kemampuan (ability) ini meliputi keterampilan, kompetensi, dan karakteristik yang memungkinkan seseorang memiliki pengaruh dalam beberapa domain tertentu. Dengan ini kemampuan akan memunculkan keyakinan akan seberapa baik orang lain memperlihatkan performanya sehingga akan mendasari munculnya kepercayaan orang lain terhadap individu.
Kebaikan hati (benevolence) berkaitan dengan intensi dan ketertarikan dalam diri seseorang ketika berinteraksi dengan orang lain. Kebaikan hati adalah sejauh mana trustor diyakini ingin berbuat baik untuk trustor.
ADVERTISEMENT
Integritas bisa dibuktikan pada konsistensi antara ucapan dan perbuatan dengan nilai-nilai diri seseorang, kejujuran yang disertai dengan keteguhan hati dalam menghadapi tekanan. Hubungan antara integritas dan kepercayaan melibatkan persepsi trustor bahwa trustee berpegang pada prinsip-prinsip yang ditemukan oleh trustor dan dapat diterima.
Jika kurangnya salah satu dari ketiga faktor di atas, dapat memicu kelemahan akan kepercayaan. Jika kemampuan, kebaikan hari dan integritas semua dianggap tinggi, trustee akan dianggap cukup dapat dipercaya. Kepercayaan harus dianggap sebagai sebuah kontinum bukan trustee yang baik dapat dipercaya atau tidak dapat dipercaya. Masing-masing dari ketiga faktor bervariasi sepanjang kontinum (Mayer, dkk 1995).
Kepercayaan Menjadi Faktor Penting dalam Hubungan
Untuk kepercayaan menurut saya juga sangat penting dan menjadi fondasi dalam membangun sebuah hubungan. Contoh hal yang pernah saya alami, kepercayaan adalah hal paling inti dalam hubungan saya dengan seseorang, tetapi jika kepercayaan sudah hancur dan tidak ada lagi, maka hubungan tersebut bisa kandas.
ADVERTISEMENT
Jadi, untuk membangun kepercayaan pada pasangan yang paling inti bagi saya adalah berkata jujur walau itu memang menyakiti. Jujurlah walau kamu dalam keadaan salah, jujurlah tanpa menunda-nunda. Seperti kata pepatah, “Jujurlah walau pahit”. Sisanya jangan takut untuk jujur, karena jujur adalah sebuah keberanian dan juga sifat Rasulullah adalah jujur. Jujur juga sebuah sifat yang patut dilakukan oleh semua individu.
Menurut Bryk dan Schneider ( Dalam Baxter, 2012), menyebutkan bahwa kepercayaan membutuhkan keselarasan pada harapan dan kewajiban bersama. Kepercayaan tumbuh melalui proses interaksi di mana kata-kata dan tindakan memunculkan harapan. Ketika harapan tidak terpenuhi, maka akan melibatkan kepercayaan akan hilang bahkan menyebabkan pemutusan hubungan.
Dengan berkata jujur tentu tidak akan menghancurkan kepercayaan dan juga hubungan kita dengan pasangan. Seperti kita pahami bahwa membangun dan menjaga kepercayaan tentu tidaklah mudah, kita juga perlu lebih menghargai pasangan kita. Mengerti keadaan yang dihadapi.
ADVERTISEMENT
Integritas bisa dibuktikan pada konsistensi antara ucapan dan perbuatan dengan nilai-nilai diri seseorang, kejujuran yang disertai dengan keteguhan hati dalam menghadapi tekanan. Hubungan antara integritas dan kepercayaan melibatkan persepsi trustor bahwa trustee berpegang pada prinsip-prinsip yang ditemukan oleh trustor dan dapat diterima.
Terima kasih kepada seseorang yang memberikan pengalaman yang menyenangkan sehingga memunculkan ide untuk artikel yang saya tulis, saya harap kamu selalu dalam keadaan yang sehat dan dalam kebahagian yang melimpah, kesuksesan dalam karier kamu. Saya selalu senang untuk mengenal kamu sejauh ini.