Konten dari Pengguna

Waspada! Modus Baru Scam Online yang Semakin Canggih

Nur Haliza
mahasiswi universitas muhammadiyah yogyakarta
1 Februari 2025 3:09 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Nur Haliza tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
gambar ilustrasi dibuat dengan AI
zoom-in-whitePerbesar
gambar ilustrasi dibuat dengan AI
ADVERTISEMENT
Di era digital yang terus berkembang, scam online semakin sulit dideteksi karena metode yang digunakan pelaku semakin canggih. Tidak hanya menargetkan individu, tetapi juga bisnis, organisasi, bahkan institusi pemerintah. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk mengenali modus terbaru yang digunakan oleh para penipu agar terhindar dari jebakan mereka.
ADVERTISEMENT
Modus Scam Online yang Sedang Marak
1. Deepfake Scam
Teknologi kecerdasan buatan (AI) memungkinkan pelaku untuk membuat video atau rekaman suara yang meniru tokoh terkenal atau bahkan orang yang dikenal korban. Modus ini sering digunakan dalam penipuan investasi atau permintaan transfer dana yang tampak sah.
Tips:
2. QR Code Scam
Penipu kini memanfaatkan QR code palsu yang ketika dipindai akan mengarahkan korban ke situs berbahaya atau secara otomatis mengunduh malware.
Tips:
ADVERTISEMENT
3. Job Scam (Lowongan Palsu)
Pelaku menawarkan pekerjaan dengan gaji tinggi dan syarat mudah, tetapi mengharuskan korban untuk membayar biaya administrasi atau pelatihan terlebih dahulu.
Tips:
4. Fake Charity Scam (Donasi Palsu)
Saat terjadi bencana atau isu kemanusiaan, scammer sering memanfaatkan momen tersebut untuk meminta donasi melalui situs atau rekening palsu.
Tips:
Langkah-Langkah Menghindari Scam Online
1. Edukasi Diri Sendiri dan Orang Terdekat
Pelaku scam selalu mengembangkan modus baru. Tetap update dengan informasi terbaru mengenai kejahatan siber agar tidak mudah tertipu.
ADVERTISEMENT
2. Gunakan Keamanan Berlapis
Aktifkan autentikasi dua faktor (2FA) pada akun-akun penting, gunakan kata sandi yang kuat, dan jangan sembarangan membagikan data pribadi.
3. Verifikasi Setiap Informasi
Jika menerima permintaan transaksi atau informasi sensitif, selalu lakukan verifikasi melalui saluran resmi, baik itu melalui telepon, email, atau kunjungan langsung.
4. Laporkan Jika Terjadi Penipuan
Jika Anda atau orang di sekitar Anda menjadi korban, segera laporkan ke pihak berwenang seperti Otoritas Jasa Keuangan (OJK), kepolisian, atau lembaga perlindungan konsumen.
Dengan semakin maraknya modus penipuan online, kewaspadaan adalah kunci utama untuk menghindari kerugian finansial dan penyalahgunaan data pribadi. Ingat, dalam dunia digital, kehati-hatian adalah perlindungan terbaik!