Konten dari Pengguna

Menuju Keindahan Bukit Paralayang Yogyakarta

nur hanifah ahmad
mahasiswa di UIN Sunan Kalijaga
4 Januari 2022 20:27 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari nur hanifah ahmad tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
(Dokumen Pribadi Penulis di Bukit Paralayang)
zoom-in-whitePerbesar
(Dokumen Pribadi Penulis di Bukit Paralayang)
ADVERTISEMENT
Membahas tentang bukit paralayang Yogyakarta, maka tidak jauh dengan bayangan sebuah bukit tempat terjun payung. Hal ini tepat adanya. Lokasi bukit Paralayang ini bisa digunakan untuk terjun payung.
ADVERTISEMENT
Selain lokasi terjun payung, bukit paralayang ini dapat di gunakan sebagai lokasi wisata. Untuk saat ini ketika penulis menulis ini, bukit paralayang tergolong sebuah bukit yang populer, terutama di Yogyakarta.
Pengalaman penulis ketika berkunjung ke Bukit Paralayang pada 26 Desember 2021 bersama 5 teman satu organisasi dari jam 16.30 dan sampai di bukit paralayang sekitar jam 17.40, cukup ngeri namun berakhir indah. Jalan menuju bukit paralayang dari pantai parangtritis tergolong sangat menanjak. Sehingga untuk pengendara motor harus sangat hati-hati dengan kondisi jalan.
(Dokumen Pribadi Penulis. Sebuah foto lalu lintas jalan di Yogyakarta)
Kondisi jalan yang menanjak di lokasi berbukit ini sebanding dengan pemandangan yang indah sangat indah. Wisatawan di suguhi pemandangan sawah dan pantai selatan yang berada di bawah bukit. Namun kembali lagi, jika mengendarai motor tidak bisa menikmati pemandangan.
ADVERTISEMENT
Harus fokus dengan jalan, sebab kondisi jalan yang sangat menantang. Bagi yang tidak berdomisili di pegunungan dengan jalan menanjak, jalan menuju bukit paralayang ini sangat menakutkan, namun bagi yang berdomisili di perbukitan, mungkin biasa. Tetap harus berhati-hati di jalan menanjak.
Hasil dari menghadapi jalan menuju bukit paralayang memang mengerikan, namun setelah sampai di parkirannya saja sudah terasa lega dan bahagia. Jalan depan tempat parkir bukit paralayang tergolong datar di tengah perbukitan.
Kemudian menuju inti bukit paralayang, wisatawan harus menaiki tangga yang panjang. Tangga yang menyuguhkan pemandangan indah di bawah bukit. Sekitar 3 menit menaiki tangga, wisatawan sudah sampai di bukit berbeton yang merupakan inti dari bukit paralayang.
Pengalaman dari penulis ketika sampai di bukit paralayang ini yang termasuk waktu Maghrib, bukit sangat ramai oleh pengunjung yang sedang menikmati senja dengan pemandangan bentangan pantai selatan yang terlihat jelas memanjang. Langit senja di dukung deretan pantai selatan dan kehidupan dataran, tampak berpadu menjadi satu menjadi keindahan hampir seutuhnya sempurna.
ADVERTISEMENT
Berada di bukit paralayang, penulis sungguh takjub. Mencoba menikmati keindahan sejenak, sesekali berbincang dengan rombongan dan tentunya ada sesi berfoto di bukit paralayang.
Sebuah sesi yang sudah menjadi kewajiban tidak tertulis ketika berkunjung ke suatu tempat indah yaitu mengabadikan tempat indah di dalam kamera. Di balik itu hasil foto dalam kamera tersebut dapat digunakan untuk berbagai hal yaitu untuk melengkapi tulisan atau juga untuk sekadar update status menyebarkan keindahan suatu tempat.
Menyegarkan pikiran yang sedang dalam kondisi jenuh dengan kehidupan perkotaan juga dapat dilakukan ketika berada di bukit paralayang. Sehingga setelah pikiran kembali segar, dapat menumbuhkan semangat baru dalam melaksanakan kewajiban yang ada di perkotaan. Menyegarkan pikiran itu hal yang sangat penting. Bukit Paralayang telah berhasil membuat seorang dan beberapa orang yang jenuh menjadi kembali semangat saat kembali ke perkotaan.
ADVERTISEMENT