Konten dari Pengguna

Generasi Z di Dunia Kerja: Bagaimana Mereka Mengubah Dinamika PerusahaanGenerasi

Nur Hidayah
seorang mahasiswi sarjana akuntansi universitas pamulang
14 Oktober 2024 10:35 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Nur Hidayah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
sumber foto dari pixel, g
zoom-in-whitePerbesar
sumber foto dari pixel, g
ADVERTISEMENT
Generasi Z, atau mereka yang lahir antara pertengahan 1990-an hingga awal 2010-an, kini mulai mendominasi dunia kerja. Berbeda dengan generasi sebelumnya, mereka membawa nilai-nilai, harapan, dan pendekatan baru yang menantang cara kerja tradisional. Kehadiran Generasi Z di lingkungan kerja telah mengubah dinamika perusahaan dalam berbagai aspek, mulai dari teknologi, budaya kerja, hingga ekspektasi tentang keseimbangan hidup.Berikut beberapa cara mereka mengubah dinamika perusahaan:
ADVERTISEMENT
1. Teknologi dan Digitalisasi
Generasi Z adalah generasi pertama yang tumbuh dengan teknologi digital sejak kecil. Mereka sangat terampil menggunakan alat digital dan teknologi canggih, dari aplikasi produktivitas hingga media sosial, untuk bekerja lebih efisien. Bagi mereka, teknologi bukan sekadar alat, melainkan bagian integral dari cara bekerja dan berkomunikasi. Generasi Z sangat mahir dalam menggunakan teknologi. Mereka mengharapkan perusahaan menyediakan alat digital canggih yang memungkinkan kerja kolaboratif dan efisien. Penggunaan aplikasi produktivitas dan komunikasi digital menjadi standar di banyak perusahaan untuk menarik mereka.Banyak dari mereka mengharapkan perusahaan tempat mereka bekerja untuk menyediakan alat-alat digital terbaru yang mempermudah pekerjaan. Aplikasi kolaborasi seperti Slack, Microsoft Teams, dan platform manajemen proyek seperti Asana, telah menjadi standar di perusahaan yang ingin menarik talenta muda ini. Mereka juga cenderung mengutamakan fleksibilitas teknologi, seperti kemampuan bekerja dari mana saja dengan akses remote.
ADVERTISEMENT
2. Kolaborasi dan Kesejahteraan
Budaya kerja kolaboratif dan kesejahteraan mental menjadi prioritas. Mereka menghargai fleksibilitas, baik dalam waktu kerja maupun lokasi, dan menuntut lingkungan kerja yang mendukung keseimbangan hidup. Kebijakan seperti remote work dan dukungan kesehatan mental sangat penting bagi mereka.Mereka cenderung lebih nyaman bekerja dalam tim daripada bekerja sendiri, meskipun di sisi lain, mereka tetap mandiri dan proaktif. Budaya kerja yang inklusif, transparan, dan terbuka sangat penting bagi mereka. Mereka tidak segan memberikan umpan balik kepada atasan, bahkan mengharapkan komunikasi yang lebih horizontal daripada hierarki yang kaku.Selain itu, kesejahteraan mental dan fisik menjadi prioritas utama bagi Generasi Z. Mereka menuntut perusahaan untuk mendukung keseimbangan kerja dan kehidupan pribadi yang sehat. Program-program seperti cuti tak terbatas, kebijakan remote work, dan dukungan kesehatan mental telah menjadi daya tarik utama bagi perusahaan yang ingin mempertahankan talenta muda ini.
ADVERTISEMENT
3. Keberagaman dan Inklusivitas
Generasi Z tumbuh di dunia yang semakin global dan multikultural. Mereka sangat menghargai keberagaman dan inklusi di tempat kerja. Mereka lebih tertarik pada perusahaan yang mendukung isu-isu sosial seperti keberlanjutan dan hak asasi manusia, serta memiliki program yang mendorong keberagaman.mereka ingin bekerja di tempat yang tidak hanya mengakui keberagaman, tetapi juga aktif mendukung inklusivitas. Perusahaan yang memiliki program keberagaman dan inklusi yang kuat sering kali dipandang lebih menarik oleh generasi ini.Hal ini juga terlihat dalam pilihan mereka terhadap perusahaan yang memiliki nilai sosial yang jelas. Generasi Z sering kali lebih memilih bekerja di perusahaan yang menunjukkan tanggung jawab sosial dan peduli terhadap isu-isu seperti perubahan iklim, hak asasi manusia, dan keberlanjutan.
ADVERTISEMENT
4. Fleksibilitas Karier
Berbeda dengan generasi sebelumnya yang mengutamakan stabilitas karier jangka panjang, Generasi Z lebih tertarik pada fleksibilitas karier. Mereka tidak lagi terpaku pada satu jalur karier seumur hidup, tetapi ingin mengeksplorasi berbagai peluang dan keterampilan yang bisa mereka peroleh. Pola pikir ini mendorong mereka untuk mencari perusahaan yang mendukung pembelajaran berkelanjutan dan pengembangan keterampilan.Alih-alih mencari karier jangka panjang yang stabil, mereka menginginkan jalur karier yang fleksibel dan dinamis. Perusahaan yang menawarkan pelatihan internal, program mentorship, atau akses ke kursus eksternal akan lebih menarik bagi mereka. Mereka cenderung cepat bosan dengan pekerjaan monoton dan menginginkan tantangan baru yang dapat memperkaya pengalaman serta memperluas kemampuan mereka.Peluang untuk terus belajar dan berkembang menjadi faktor penting dalam memilih pekerjaan.
ADVERTISEMENT
5. Kepemimpinan yang Empatik
Generasi Z memiliki harapan yang berbeda terhadap pemimpin mereka dibandingkan generasi sebelumnya. Mereka tidak hanya mencari atasan yang kompeten secara teknis, tetapi juga yang dapat menjadi mentor dan inspirasi. Mereka menginginkan pemimpin yang mendukung perkembangan pribadi dan profesional mereka, serta yang berempati terhadap kesejahteraan karyawan.Generasi Z menginginkan pemimpin yang mendukung pertumbuhan pribadi dan profesional mereka. Transparansi, empati, dan kejujuran dari pemimpin menjadi aspek penting dalam membangun kepercayaan dan motivasi.
Dari artikel diatas dapat disimpulkan bahwa Generasi Z membawa dinamika baru ke dunia kerja dengan nilai-nilai, harapan, dan pendekatan yang berbeda dari generasi sebelumnya. Mereka mengutamakan teknologi, kesejahteraan, fleksibilitas, serta keberagaman dan inklusivitas. Perusahaan yang dapat menyesuaikan diri dengan perubahan ini akan lebih mampu menarik, mengembangkan, dan mempertahankan talenta muda yang cerdas dan inovatif, serta mendorong transformasi bisnis yang lebih progresif dan relevan di masa depan.
ADVERTISEMENT