Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.87.0
58 Orang Tewas Akibat Serangan Gas Kimia di Suriah
5 April 2017 5:23 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:18 WIB
ADVERTISEMENT
Sedikitnya 58 orang tewas termasuk 11 di antaranya anak-anak akibat serangan kimia di Provinsi Idlib Suriah. Serangan di kawasan pemberontak ini diduga dilakukan oleh pemerintah Suriah. Namun militer Suriah membantah keras tentaranya menggunakan senjata tersebut.
ADVERTISEMENT
Sementara itu Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia mengatakan, serangan tersebut diyakini telah dilakukan dari pesawat jet tentara Suriah. Banyak warga tersedak bahkan tak sedikit yang mengeluarkan busa di mulut. Semua anak-anak berusia di bawah delapan tahun.
Observatorium adalah kelompok monitoring perang yang berbasis di Inggris.
"Pagi ini, pukul 06.30, pesawat-pesawat tempur menyerang Kota Khan Sheikhoun dengan gas yang diyakini sarin dan klorin," kata Kepala Otoritas Kesehatan Idlib, Mounzer Khalil seperti dikutip dari Reuters, Selasa (3/4).
Selain menewaskan 58 orang, ada sekitar 300 orang mengalami luka-luka. "Sebagian besar rumah sakit di Provinsi Idlib sekarang dipenuhi dengan orang-orang yang terluka," kata Khalil dalam konferensi pers di Idlib.
Pesawat-pesawat tempur kemudian menghantam dekat titik medis di mana korban serangan dirawat.
ADVERTISEMENT
Peristiwa ini menandai serangan kimia mematikan di Suriah dengan gas sarinpada Agustus 2013. Ratusan warga sipil di Ghouta di dekat ibukota tewas akibat serangan tersebut.
Negara-negara Barat mengatakan pemerintah Suriah bertanggung jawab atas serangan 2013. Namun Damaskus menyalahkan pemberontak.
Live Update
Pada 5 November 2024, jutaan warga Amerika Serikat memberikan suara mereka untuk memilih presiden selanjutnya. Tahun ini, capres dari partai Demokrat, Kamala Harris bersaing dengan capres partai Republik Donald Trump untuk memenangkan Gedung Putih.
Updated 6 November 2024, 11:17 WIB
Aktifkan Notifikasi Breaking News Ini