Alumni 212 Kumpulkan 10.000 Tanda Tangan Tolak Kriminalisasi Ulama

Massa mendatangi Komnas HAM (Foto: Kelik Wahyu/kumparan)

Massa Alumni 212 kembali mendatangi kantor Komnas HAM di Menteng, Jakarta Pusat. Seperti aksi pada Jumat (12/5) pekan lalu, mereka mengumpulkan seribu tanda tangan petisi dukungan kepada Komnas HAM.

Kepala Presidium Alumni 212, ustaz Sambo, menjelaskan ada tiga poin dukungan massa Alumni 212 ke Komnas HAM. Pertama, menyelidiki kasus ulama dan aktivis yang dikriminalisasi. Dua, mengadili pihak-pihak yang bertanggung jawab atas ulama dan aktivis yang dikriminalisasi. Ketiga, menuntut Presiden Joko Widodo menjaga kestabilan politik terkait kasus Gubernur non aktif Basuki Tjahaja Purnama.

Massa mendatangi Komnas HAM (Foto: Kelik Wahyu/kumparan)

"Petisi yang berisi dukungan dan rekomendasi untuk Komnas HAM mengusut semuanya," ujar Sambo, di depan Kantor Komnas HAM, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (19/5).

Sambo menyebut ada sekitar 10.000 tanda tangan yang telah ia dapatkan dari massa Alumni 212. Nantinya petisi dukungan kepada Komnas HAM akan dibentangkan berkilo-kilo meter di Monumen Nasional (Monas).

Massa mendatangi Komnas HAM (Foto: Kelik Wahyu/kumparan)

"Pembentangan tanda tangan yang sudah terkumpul akan kami sampaikan ke Komnas HAM dan kalau sudah terbentang panjang kita pasang di Monas berkilo-kilo meter," imbuh Sambo.

Sambo juga sempat menyinggung imam besar FPI Habib Rizieq Syihab yang terjerat kasus baladacintarizieq. Dia meminta agar media, kepolisian, dan masyarakat untuk tidak ikut campur urusan pribadi Rizieq.

"Bagaimanapun masalah Habib ini sudah melanggar hak privasi dia," pungkas Sambo.

Aksi berlangsung damai karena mendapat penjagaan ketat dari kepolisian. Setelah menemui perwakilan Komnas HAM dan berorasi, sekitar pukul 15.30 WIB massa membubarkan diri.

Massa mendatangi Komnas HAM (Foto: Kelik Wahyu/kumparan)