Golkar Heran Sudah Dukung Jokowi, Tapi Elektabilitas Masih Rendah

5 Oktober 2017 20:07 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:14 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Partai Golkar (Foto: Website partaigolkar.or.id)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Partai Golkar (Foto: Website partaigolkar.or.id)
ADVERTISEMENT
Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) merilis elektabilitas Jokowi yang cukup tinggi sebesar 38,9 persen, dibandingkan pesaingnya Prabowo Subianto 12 persen atau tokoh lain seperti SBY, Anies Baswedan, Ahok, yang hanya memperoleh angka di bawah 2 persen.
ADVERTISEMENT
Kendati elektabilitas Jokowi cukup tinggi, nampaknya elektabilitas partai pendukung Jokowi tak terlalu berpengaruh. Golkar salah satunya yang hanya 11,4%. Menanggapi hal tersebut, politikus Golkar Ace Hasan Syadzili mengakui bahwa elektabilitas Jokowi saat ini belum berpengaruh kepada Golkar.
“Belum maksimalnya efek dari Pak Jokowi terhadap Partai Golkar ini terus akan kaji apa penyebabnya. Ada asumsi misalnya memang soal dukungan belum secara maksimal memanfaatkan kepuasan kinerja Pak Jokowi ini terasosiasi oleh partai,” ujar Ace di kantor SMRC, Cikini, Jakarta Pusat, Kamis (5/10).
Anggota DPR Komisi II Ace Hasan Syadzily (Foto: Aprilandika Pratama/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Anggota DPR Komisi II Ace Hasan Syadzily (Foto: Aprilandika Pratama/kumparan)
Lantas Ace mengatakan, sebagai salah satu partai pengusung Jokowi, Partai Golkar akan lebih mendukung program Jokowi. Selain itu, kader Partai Golkar diminta untuk memasang foto Jokowi di setiap kegiatan Partai Golkar.
ADVERTISEMENT
“Kita berharap dengan demikian Golkar terbawa dengan elektabilitas Pak Jokowi,” tutur Ace.
Ace membeberkan bahwa turunnya elektabilitas Partai Golkar belakangan ini disebabkan masalah konsolidasi di dalam tubuh Partai Golkar yang belum selesai. Salah satu yang paling hangat adalah kasus dugaan korupsi e-KTP yang menjerat Ketum Golkar Setya Novanto dan menimbulkan drama panjang hingga saat ini. Novanto dituntut mundur meski putusan praperadilan PN Jakarta Selatan mencabut status tersangkanya.
“Kami turun karena adanya berbagai hal misalnya ada konsolidasi yang belum selesai,” pungkas Ace.
Berdasarkan hasil survey dari SMRC, Partai Golkar saat ini hanya memiliki elektabilitas sebesar 11,4 persen. Padahal pada bulan Mei 2017, elektabilitas Partai Golkar sempat naik pada angka 12,6 persen.
Survei SMRC (Foto: Dok. SMRC)
zoom-in-whitePerbesar
Survei SMRC (Foto: Dok. SMRC)
ADVERTISEMENT