Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.1
Hadiah Ramadhan Muslim Indonesia ke Palestina Mencapai Rp 2 Miliar
21 Juni 2017 9:57 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:16 WIB
ADVERTISEMENT
Umat muslim Indonesia setiap tahun selalu berkeinginan bersedekah memberikan makanan berbuka puasa kepada rakyat Palestina yang berada di Masjid Al-Aqsa, namun usaha tersebut tidak pernah berhasil karena adanya larangan dari otoritas Israel.
ADVERTISEMENT
Meskipun pada awal Ramadhan tahun ini juga ada larangan untuk melakukan berbuka puasa (Iftar) di dalam komplek Al-Aqsa, namun pada minggu kedua larangan tersebut dicabut. Begitu mengetahui informasi tersebut, KBRI Amman langsung berkoordinasi dengan Bang Onim (Abdillah Onim) di Gaza dan juga Abeer Zeyad seorang alumni peserta pelatihan capacity building yang diselenggarakan oleh Direktorat Kerja Sama Teknik, Kementerian Luar Negeri, yang kebetulan merupakan warga Yerusalem, untuk memberikan bantuan berbuka puasa bagi jemaah muslim di Mesjid Al-Aqsa.
"Alhamdulillah akhirnya niat umat muslim Indonesia untuk berbagi kepada jemaah muslim Palestina di Masjid Al-Aqsa pada bulan suci Ramadhan tercapai," demikian disampaikan Bang Onim kepada Nico Adam, Pelaksana Fungsi Palestina di KBRI Amman, dalam keterangan tertulis yang diterima kumparan (kumparan.com), Rabu (21/6).
ADVERTISEMENT
Masjid Al-Aqsa, yang arti harfiahnya 'masjid terjauh' menjadi bagian dari kompleks bangunan suci di Kota Lama Yerusalem (Yerusalem Timur) adalah merupakan tempat suci ketiga umat muslim, setelah Masjidil Haram di Mekkah dan Mesjid Nabawi di Madinah Arab Saudi.
Kompleks Masjid Al-Aqsa yang juga dikenal oleh umat Islam dengan sebutan Al-Haram Asy-Syarif atau 'tanah suci yang mulia' ini, pada realitanya masih dikuasai oleh otoritas penjajah Israel. Hampir setiap minggu tak jarang pihak Yahudi merangsek masuk ke komplek Al-Aqsa dan memprovokasi para jemaah muslim yang sedang beribadah.
Tragisnya pada setiap bulan Ramadhan tak jarang dari kaum Yahudi membuat onar di kompleks Al-Aqsa, bahkan muslim Palestina yang melakukan iktikaf di Al-Aqsa pun diusir dan dengan siraman gas air mata. Puncaknya pada Sabtu lalu (17/06) ketika aparat keamanan Israel menembak mati tiga warga Palestina yang menyerang petugas. Serangan terjadi secara bersamaan di dua wilayah dekat gerbang Damaskus, tembok Kota Tua di Yerusalem.
ADVERTISEMENT
Sampai minggu terakhir bulan Ramadhan ini, Bang Onim bersama Abeer sudah melaksanakan 3 (tiga) kali bantuan berbuka puasa yang telah melibatkan lebih kurang 1.800 muslim Palestina yang merupakan hadiah Ramadhan dari saudara mereka umat muslim Indonesia. Di samping itu, hadiah ramadhan yang sama juga dilakukan Bang Onim di wilayah Gaza, termasuk beberapa kegiatan lainnya seperti, pembagian sembako, bantuan dana pendidikan melalui program orang tua asuh, dan bantuan solar kepada 140 mesjid di Gaza. Semua kegiatan ini telah menghabiskan dana lebih dari 2 (dua) milyar Rupiah yang merupakan sumbangan dan sedekah umat muslim Indonesia. Demikian laporan Bang Onim kepada KBRI Amman.
Abdillah Onim pun membenarkan bahwa saat ini wilayah atau area aktivitas sosial beliau tidak hanya di Jalur Gaza saja, akan tetapi sudah melebarkan sayap kegiatan hingga ke Tepi Barat khususnya di Yerusalem / kota tua Al-Quds.
ADVERTISEMENT
Abeer Zeyad, mewakili muslim Palestina menyampaikan salam dan terima kasih kepada umat muslim di Indonesia yang hingga kini ada dalam hatinya. “Walau kalian jauh akan tetapi tetap peduli dengan kondisi saudara kalian di Palestina terutama di Masjid Al-Aqsa, ini sebuah karunia dari Allah SWT atas ikatan batin, ikatan akidah antara muslim Indonesia dan muslim Palestina," kata Albert.
Bang Onim berharap agar ke depannya muslim Indonesia dapat beramai-ramai silaturahim ke Masjid Al-Aqsa pada bulan suci Ramadhan agar dapat sholat berjamaah memadati pelataran Masjid Al-Aqsa, karena persoalan Palestina dan persoalan Al-Aqsa tidak semata hak Negara Arab atau Negara Palestina, akan tetapi kewajiban bagi Umat Islam dunia. Demikian curhatan seorang WNI yang telah 9 tahun menetap di Jalur Gaza bersama keluarganya yang berkwarganegaraan Palestina.
ADVERTISEMENT
Dubes RI Amman yang juga merangkap Negara Palestina, Andy Rachmianto menyambut baik kerjasama yang dilakukan antara Bang Onim di Jalur Gaza dengan Abeer Zeyad di Yerusalem. Meskipun di tengah situasi sulit saat ini dimana masyarakat internasional perhatiannya teralihkan kepada krisis diplomatik yang terjadi di kawasan Teluk, masyarakat Indonesia masih memperlihatkan perhatian dan dukungannya kepada saudara-saudara muslim Palestina, baik di Jalur Gaza maupun di Tepi Barat (Yerusalem).
Hal ini menunjukkan kepedulian masyarakat Indonesia yang sangat tinggi kepada rakyat Palestina agar dapat sama sama menjalankan ibadah bulan suci Ramadhan dengan baik, selain memperkuat tali silaturahim kepada saudara-saudaranya di Palestina, lanjut Andy yang sudah lama menangani isu Palestina, baik sejak menjadi Direktur Keamanan Internasional dan Perlucutan Senjata Kemlu maupun ketika masih bertugas di PBB New York.
ADVERTISEMENT