Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Perjalanan Masjid Raya Hasyim Asy'ari di Daan Mogot
5 April 2017 4:42 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:18 WIB
ADVERTISEMENT
Masjid Raya Hasyim Asy'ari di Daan Mogot, Jakarta Barat yang rencananya akan diresmikan pada tanggal 16 April mendatang memiliki perjalanan yang cukup panjang.
ADVERTISEMENT
Arifin, Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman DKI Jakarta, mengatakan masjid raya tersebut diinisiasi oleh Presiden Joko Widodo yang pada saat itu masih menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta. "Beliau (red-Jokowi) tanyakan, kita di mana masjid rayanya?" kata Arifin menirukan ucapan Jokowi pada saat itu.
"Kemudian dicarikan lahan yang mana bisa membangun masjid raya. Dan dari lahan, akhirnya kami ketemu untuk menempatkan di daerah Daan Mogot," jelas Arifin.
Menurut Arifin, kawasan Daan Mogot pada waktu itu merupakan pembangunan rumah susun (rusun). Di kawasan tersebut terdapat lahan seluas 17,6 hektar. Di kawasan tersebut sudah berdiri sekitar 8 blok rusun dengan jumlah 640 unit.
"Nah akhirnya ditetapkanlah pembangunan masjid raya di kawasan Daan Mogot," kata Arifin dalam acara media gathering.
ADVERTISEMENT
Pembangunan masjid raya Hasyim Asy'ari dimulai sejak 2014. Pelaksana atau kontraktornya tidak hanya dikerjakan oleh satu perusahaan. Tetapi ada beberapa perusahaan yang mengerjakan pembangunan masjid raya tersebut.
"Kenapa pelaksananya berganti-ganti dan pelelangannya berbeda-beda, karena itu pekerjaannya single years bukan multi years," kata Arifin di Putri Duyung Cottage, Ancol (3/4).
"Kalau multi years ndak perlu diganti kontraktornya. Karena pekerjaannya single years, setiap tahun dilelang," imbuhnya.
Arifin menjelaskan pada tahun 2014 pekerjaannya masih pada tahap pondasi. Pada tahun 2015 pekerjaannya pada tahap struktur. Sehingga dilakukan lelang dan pelaksananya ganti lagi. Sedangkan pada tahun 2016 dan 2017 pekerjaannya multi years.
"Dan kontraknya telah selesai akhir Maret kemarin. Jadi April selesai fokus peresmian," tutur Arifin.
ADVERTISEMENT
Masjid raya ini memiliki luas kawasan 2,6 hektar. Sedangkan untuk luas bangunannya ada sekitar 1,6 hektar. Masjid ini diperkirakan sanggup menampung sekitar 12.500 jamaah. Di dalamnya ada ruang konvension yang dapat menampung 1000 jamaah. Anggaran keselurahan untuk pembangunan masjid raya ini hampir lebih kurang Rp 164,5 Miliar.
Bangunan masjid terdiri atas dua lantai. Lantai satu dan lantai dua. Pada lantai satu terdapat ruang konvension. Sedangkan pada lantai dua terdapat ruang utama untuk sholat. Masjid ini nantinya akan menggunakan konsep ornamen-ornamen Betawi.
"Maka ini masjid raya Jakarta dan sudah mendapatkan ijin untuk diberikan nama Masjid Raya Hasyim Asy'ari," tambahnya.
Sementara itu, menurut Kepala Biro Pendidikan dan Mental Spiritual (Karo Dikmental) DKI Jakarta, Hendra Hidayat, alasan Pemprov DKI Jakarta memilih nama Hasyim Asy'ari untuk diusulkan kepada Presiden karena Hasyim Asy'ari merupakan seorang pahlawan nasional. Selain itu Hasyim Asy'ari juga merupakan pendiri dari Nahdlatul Ulama yang merupakan organisasi Islam terbesar di Indonesia.
ADVERTISEMENT
"Kemudian pada saat pemilihan nama sebetulnya ada beberapa nama yang kita pertimbangkan, namun kemudian mengerucut ke satu nama," tambah Hendra.
Ada beberapa pertimbangan lain terkait pemilihan nama tersebut. Ujung jalan Hasyim Asy'ari di Roxy hanya kepotong di jalan Daan Mogot.
"Jadi pertimbangan dari jalan Hasyim Asy'ari menuju ke lokasi masjid itu merupakan satu kesatuan yang tidak mungkin kalau kemudian nama masjidnya dinamakan masjid Daan mogot. Pertimbangannya itu," terang Hendra.
Arifin mengatakan seharusnya warga DKI merasa bangga dengan pembangunan masjid raya yang ada di kawasan Jakarta Barat tersebut. Telah lama sudah warga DKI tidak mempunyai masjid raya. "Karena masjid raya itu hirarkinya adalah masjid tingkat provinsi," imbuhnya.
"Kalau Istiqlal itu Masjid negara, masjid nasional. Nah ini kami baru punya pertama kali yang namanya masjid raya," tutupnya.
ADVERTISEMENT
Live Update
Pada 5 November 2024, jutaan warga Amerika Serikat memberikan suara mereka untuk memilih presiden selanjutnya. Tahun ini, capres dari partai Demokrat, Kamala Harris bersaing dengan capres partai Republik Donald Trump untuk memenangkan Gedung Putih.
Updated 5 November 2024, 20:55 WIB
Aktifkan Notifikasi Breaking News Ini