Saat JK dan Mahfud MD Singgung Pribumi di Depan Guru Besar Alumni HMI

14 November 2017 22:04 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:14 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Jusuf kalla di PBB (Foto: Reuters / Eduardo Munoz)
zoom-in-whitePerbesar
Jusuf kalla di PBB (Foto: Reuters / Eduardo Munoz)
ADVERTISEMENT
Wakil Presiden Jusuf Kalla menjamu Simposium Guru Besar alumni HMI. Undangan kali ini adalah dalam rangka santap malam bersama.
ADVERTISEMENT
Hadir dalam kesempatan ini Koordinator Presidium Guru Besar Alumni HMI Mahfud MD, didampingi Siti Zuhro dan Guru Besar Sejarah dan Peradaban Islam Fakultas Adab UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Azyumardi Azra.
Keduanya baik JK maupun Mahfud bercerita banyak hal mulai dari teknologi, entrepreneurship, hingga kemiskinan. Malam ini keduanya juga kompak berkelakar soal pribumi.
JK Santap Malam Bersama Alumni Guru Besar HMI (Foto: Kevin Kurnianto/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
JK Santap Malam Bersama Alumni Guru Besar HMI (Foto: Kevin Kurnianto/kumparan)
Bedanya, Mahfud bicara pribumi dan kaitannya dengan pidato Anies Baswedan beberapa waktu lalu. Dalam suasana malam yang santai dan cair mereka kemudian bicara.
"Ketika Pak Anies mengatakan Pribumi seakan membedakan kelas-kelas penduduk kita. Nah kami mengatakan bahwa sebenarnya tidak ada kaitan dengan diskriminasi," kata Mahfud di Istana Wapres, Jakarta Pusat, Selasa (14/11).
"Apalagi diskriminasi menurut hukum dan menurut konvensi-konvensi internasional itu, kaitannya selalu dengan kelompok sosial, dengan agama, perbedaan gender dan sebagainya, yang tidak ada kaitannya dengan urusan-urusan bangsa sendiri. Saya mengatakan ini bukan chauvinisme, tetapi ekspresi nasionalisme yang mencakup keseluruhan ikatan-ikatan primordial di Indonesia ini, dan itu lah bangsa kita," sambung Mahfud lagi.
ADVERTISEMENT
JK Santap Malam Bersama Alumni Guru Besar HMI (Foto: Kevin Kurnianto/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
JK Santap Malam Bersama Alumni Guru Besar HMI (Foto: Kevin Kurnianto/kumparan)
Lain Mahfud, lain pula Jusuf Kalla. JK yang juga menjabat Ketua Majelis Etik KAHMI ini punya istilah lain tentang pribumi yaitu bumiputera. Jika Mahfud bicara pribumi dan kaitannya dengan pidato Anies, JK bicara Bumiputera dan kaitannya dengan dunia pengusaha.
"Kita alami, spirit (kita) yang kurang, contohnya bagaimana tingkatkan pengusaha muda nasional. Karena Pak Habibie, tidak boleh mengatakan jangan bilang pribumi. Kita bicara bumiputera," ujar JK saat memberi sambutan disusul tawa para hadirin.
"Tak melanggar kan kalau kita baca bumiputera? Tidak melanggar kan? Yang dilarang pribumi," timpal JK seraya terkekeh melihat Mahfud.
JK Santap Malam Bersama Alumni Guru Besar HMI (Foto: Kevin Kurnianto/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
JK Santap Malam Bersama Alumni Guru Besar HMI (Foto: Kevin Kurnianto/kumparan)
Lebih lanjut JK juga mengatakan bahwa semangat berusaha masyarakat Indonesia perlu didorong lebih baik. Ia juga sempat menyinggung salah satu himpunan pengusaha pribumi di Indonesia yang saat ini tengah berkembang.
ADVERTISEMENT
"Spiritnya harus didorong. Di mana-mana ini. Ini jadi ketua HIPPI (Himpunan Pengusaha Pribumi Indonesia), pribumi itu kan, boleh kan," ujar JK lagi.
"Bagaimana kita bisa, jadi apa yang kita butuhkan dewasa ini adalah ilmu untuk meningkatkan produktivitas, dan spirit entrepreneur untuk melaksanakan produktivitas itu," pungkasnya.