Sandi Minta Masukan Ferry Mursyidan Soal Pertanahan di Jakarta

12 Juni 2017 23:16 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sandiaga Uno kunjungi Perkampungan Industri Kecil. (Foto: Wandha Hidayat/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Sandiaga Uno kunjungi Perkampungan Industri Kecil. (Foto: Wandha Hidayat/kumparan)
ADVERTISEMENT
Wakil Gubernur DKI Jakarta terpilih Sandiaga Uno mencari solusi masalah pertanahan pada Mantan Menteri Agraria dan Tata Ruang Ferry Mursyidan Baldan. Persoalan yang dibicarakan terkait masalah legalitas tanah dan ketersediaan tanah untuk program rumah DP nol rupiah.
ADVERTISEMENT
"Karena selama 18 bulan kami tampung banyak sekali warga yang mempertanyakan legalitas dari tanah yang ditinggali lebih dari 30 tahun, tapi sampai sekarang ini belum memiliki aspek legalitasnya," kata Sandi di Restoran Meradelima, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (12/6).
Menurutnya, kedua hal tersebut merupakan masalah pokok masyarakat. Penggusuran yang menjadi salah satu bagian dari persoalan legalitas tanah, dinilai Sandi sebagai solusi yang tidak tepat.
"Jadi ya betul ini tanah legalitasnya milik negara tetapi negara juga harus mampu menghadirkan solusi untuk masyarakat, untuk tanah-tanah yang jadi tempat tinggal lebih dari puluhan tahun itu," ujarnya.
Sandi berharap Badan Pertanahan Nasional (BPN) nantinya dapat bersinergi dengan Pemprov DKI untuk menyelesaikan persoalan itu. Termasuk mendukung program rumah DP nol rupiah yang menjadi prioritas Anies-Sandi. Ia akan terus berkonsultasi dengan Ferry.
ADVERTISEMENT
"Secara general ada beberapa lokasi yang pernah dia contohkan waktu dia kasih lokasi ke Pak Ahok di Kelapa Gading yang akhirnya sekarang 4.800 meter itu dijadikan tanggul," ucapnya.
"Itu merupakan suatu proyek yang baik. Dia bilang kalau ada beberapa potensi yang lain bisa dikerjasamakan selama itu demi kepentingan rakyat," sambung Sandi.
Pembicaraan dengan Ferry itu sudah direncanakan Sandi sejak sebelum putaran kedua. Namun karena alasan tertentu, politikus partai Nasdem itu baru bersedia bertemu usai Pilkada DKI.
"Waktu sebelum putaran kedua saya tanya beliau mohon masukan, beliau bilang setelah kampanye saja setelah itu saya akan beri masukan mengenai masalah pertanahan di Jakarta," tutup Sandi.
ADVERTISEMENT