Mari Sadar Diabetes

Nurlaela
second account
Konten dari Pengguna
16 November 2021 14:54 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Nurlaela tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ilustrasi diabetes. foto Tumisu (Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
ilustrasi diabetes. foto Tumisu (Pixabay)
ADVERTISEMENT
Dalam memperingati Hari Diabetes Sedunia (14 November), saya ingin berbagi kisah tentang diabetes. Ini bukan pengalaman pribadi melainkan pengalaman suami.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya suami tidak sadar dirinya mengidap gejala diabetes. Dia baru sadar setelah 22 hari dirawat di RS akibat terpapar COVID-19. Dia heran kenapa setiap hari perawat menyuntikkan insulin.
Ternyata, kadar gula dalam darahnya cukup tinggi (sekitar 200 mg/dL padahal normalnya 70-130 mg/dL) sehingga tubuhnya perlu disokong insulin tambahan.
Sejatinya, (hormon) insulin yang berfungsi mengontrol gula dalam darah itu dihasilkan pankreas. Dalam banyak kasus, penderita diabetes akan kesulitan memproduksi insulin.
Saat suami semakin sehat dan diperbolehkan pulang, perawat memintanya untuk diet dan menjaga pola makan.
Akhirnya kami pun sadar kenapa suami mengalami COVID-19 yang terbilang kronis karena efek dari imunnya yang lemah sebagai dampak dari diabetes tadi. Salah satu penyebabnya adalah kadar gula darah yang tinggi yang membuat daya tahan tubuhnya lemah dan sulit melawan virus.
ADVERTISEMENT
Pasca-suami terpapar COVID-19 kami sadar betapa pentingnya menjaga kesehatan terutama menjaga pola makan. Yang terpenting dalam menjaga pola makan adalah mesti hati-hati terhadap makanan yang banyak mengandung glukosa. Salah satunya nasi putih. Meski jadi makanan pokok, jika dikonsumsi secara berlebihan nasi bisa jadi berbahaya bagi tubuh.
Data Kementerian Kesehatan tahun 2014 menunjukkan diabetes adalah penyebab kematian terbesar nomor 3 di Indonesia setelah stroke dan penyakit jantung koroner. Penderita diabetes di Indonesia diperkirakan dapat mencapai 30 juta orang pada 2030 mendatang jika gaya hidup termasuk makan banyak dan merokok tidak dikurangi.
Untuk itu kita harus menjaga pola makan nasi putih dan mencari alternatif sumber karbohidrat lain yang memiliki glukosa yang lebih sedikit, salah satunya adalah nasi merah. Sebab efek diabetes baru dapat rasakan setelah kita menginjak usia tua. Maklum, sebelum sakit, suami penganut paham "mubazir kalau enggak dimakan". Alhasil semua makanan yang ada di rumah akan dia sikat habis.
ADVERTISEMENT
Oh ya, selain menjaga pola makan, kalian juga harus rajin berolahraga karena olahraga dapat membantu menurunkan tingkat gula darah. Semoga para pembaca semua sehat selalu.