Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Zinc Mencegah Diabetes Melitus Tipe 2 pada Obesitas
28 September 2022 10:12 WIB
Tulisan dari nur mufida wulan sari tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Konsumsi makanan olahan yang tinggi karbohidrat, makanan manis, lemak jenuh, dan pola makan tidak teratur, merupakan penyebab peningkatan berat badan berlebih bahkan yang mengalami obesitas. Orang dengan obesitas lebih rentan mengalami diabetes melitus tipe 2 (DM tipe 2). Sebuah studi komprehensif dari 195 negara dan wilayah dari tahun 1990 hingga 2025 menunjukkan bahwa kejadian DM tipe 2 meningkat selama 20 tahun terakhir. Data International Diabetes Federation (IDF) yang diterbitkan sebagai IDF Diabetes Atlas edisi 10, 2021 menunjukkan bahwa 537 juta orang dewasa hidup dengan diabetes dan 6,7 juta meninggal karenanya.
ADVERTISEMENT
Kondisi obesitas pada seseorang dapat menyebabkan resistensi insulin sebagai akibat dari akumulasi lemak di hati. Resistensi insulin juga dapat terjadi karena gangguan pada berbagai fungsi metabolisme tubuh terutama pada organ pankreas. Pankreas memiliki sel beta yang berperan penting dalam menentukan produksi insulin untuk metabolisme glukosa yang masuk ke dalam tubuh.
Sebuah penelitian di Swiss menunjukkan bahwa defisiensi zat gizi mikro yakni zinc (Zn) dapat merangsang gangguan pada pankreas yang memproduksi hormon insulin dan memicu kerusakan sel-sel pankreas. Zinc merupakan zat gizi mikro berupa mineral yang sangat penting dalam menjaga keseimbangan hormon di dalam tubuh. Mineral ini mengatur setidaknya 300 aktivitas hormonal di dalam tubuh. Hal ini menandakan bahwa zinc memiliki peran yang tidak dapat dikesampingkan dalam metabolisme tubuh termasuk pengendalian metabolisme glukosa. Dalam sebuah uji klinis telah membuktikan bahwa suplementasi zinc dapat meningkatkan sensitivitas insulin. Selain itu, suplementasi zinc juga ditengarai sebagai zat gizi mikro yang dapat mengendalikan nafsu makan melalui perannya yang mempengaruhi produksi hormon leptin (hormon penekan nafsu makan).
ADVERTISEMENT
Hasil penelitian tersebut didukung dengan adanya uji klinis pada manusia yang menunjukkan bahwa zinc berpengaruh secara signifikan pada penurunan berat badan, indeks masa tubuh, lingkar pinggang, dan lingkar pinggul. Hal ini akan sangat menguntungkan bagi orang dengan obesitas untuk menurunkan berat badannya. Zinc berperan secara signifikan pada peningkatan sensitivitas insulin. Dengan demikian, orang obesitas dapat mencegah terjadinya DM tipe 2 dengan memperhatikan kecukupan zinc untuk tubuhnya.
Suplementasi zinc juga memiliki efek menguntungkan pada penderita DM tipe 2 dan pada individu yang berisiko terkena diabetes yakni:
1. Menekan laju kenaikan berat badan, penambahan indeks masa tubuh, lingkar pinggang dan lingkar panggul
2. Mengurangi penumpukan lemak,
3. Meningkatkan sensitivitas insulin
4. Mengontrol nafsu makan
ADVERTISEMENT
5. Mengurangi inflamasi
Zinc bisa didapatkan dari berbagai makanan. Namun, penyerapan zinc tertinggi ada pada daging merah, dan sumber makanan yang kaya akan zinc adalah kerang tiram dan makanan laut lainnya. Zinc memainkan peran penting pada timbulnya beberapa penyakit dan perkembangannya. Zinc juga terlibat dalam berbagai proses biologis, seperti replikasi DNA dan sintesis protein, produksi dan aktivitas hormon pertumbuhan dan faktor pertumbuhan, serta penting dalam metabolisme protein.
Zinc memiliki potensi dalam pencegahan DM tipe 2 yang disebabkan oleh obesitas dan mengelola kondisi penderita DM tipe 2 untuk tidak jatuh pada kondisi yang lebih parah. Oleh karena itu, individu dengan obesitas atau yang sedang menderita DM tipe 2 disarankan untuk memperhatikan kecukupan zinc dengan melakukan pengaturan makanan sesuai kebutuhan maupun dengan mengkonsumsi suplemen zinc sesuai anjuran.
ADVERTISEMENT