Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Konten dari Pengguna
Gus Dur untuk Indonesia yang Adil dan Setara
2 Januari 2023 12:04 WIB
·
waktu baca 4 menitTulisan dari Nur Solikhin tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Mbah Men, begitu panggilan akrabnya. Ia merupakan tukang pijat asli dari Juwana-Pati. Suatu ketika ia diundang untuk memijat di rumahku. Ketika melihat foto Gus Dur di rumahku, ia langsung beranjak dan bertanya: "Ini Gus Dur, ya?"
ADVERTISEMENT
Setelah mengetahui foto Gus Dur, ia bercerita banyak tentang kekagumannya terhadap Gus Dur. Ia rutin mengadakan haul setiap tahun di rumahnya sebagai bentuk kecintaannya terhadap terhadap Gus Dur. Bahkan ia bercerita, pada saat wafatnya Gus Dur 30 Desember 2009 ia bertolak ke Jombang.
Orang seperti Mbah Men sangat banyak di Indonesia, bahkan bukan hanya dari kalangan Islam. Pengagum serta penerus Gus Dur sangat banyak di Indonesia, baik secara individu, berkomunitas atau terlembagakan. Mbah Men menjadi salah satu saja dari sekian banyak pengagum lainnya.
Gus Dur bukan hanya meninggalkan pengagum, melainkan meninggalkan para penerus pemikiran dan perjuangannya. Mereka memang tidak untuk menjadi Gus Dur, melainkan mengambil inspirasinya untuk meneruskan pemikiran dan perjuangannya. Para penerus pemikiran dan perjuangan inilah yang menggerakkan serta melanjutkan visinya Gus Dur untuk Indonesia yang lebih baik.
ADVERTISEMENT
Menggerakkan Indonesia yang Adil dan Setara
Tepat tiga belas tahun lalu, Gus Dur telah meninggalkan keluarga, sahabat, para murid serta para pengagumnya, tepatnya pada tanggal 30 Desember 2009. Gus Dur tidak lagi hanya sebatas menjadi nama yang dikenang, melainkan menjadi kata kerja untuk memperjuangkan Indonesia yang lebih adil dan setara. Memperingati tiga belas tahun wafatnya Gus Dur, jaringan GUSDURian mengambil tema "Gus Dur untuk Indonesia yang Adil dan Setara" untuk merefleksikan inspirasi Gus Dur diambil oleh para penerusnya untuk memperjuangkan keadilan dan kesetaraan di Indonesia.
Cita-cita memperjuangkan keadilan dan kesetaraan sudah sejak lama dilakukan Gus Dur semasa hidupnya. Gus Dur hadir ketika ada perlakuan tidak adil yang dialami masyarakat. Ketika keadilan sudah bisa ditegakkan, maka kesetaraan akan bisa diwujudkan.
ADVERTISEMENT
Haul Gus Dur ke tiga belas memberikan pesan untuk Indonesia yang adil dan setara. Ada tiga hal besar yang dilakukan oleh para penerus pemikiran dan keteladanan Gus Dur untuk mewujudkan Indonesia yang adil dan setara. Tiga hal besar tersebut memakai kerangka yang diadaptasi dari teori Susan Walsh 3R (Resilince Base, Respects Base, dan Right Base).
Pertama adalah resilience base, untuk menciptakan Indonesia yang adil dan setara adalah dengan melakukan penguatan masyarakat. Penguatan masyarakat dalam rangka untuk memberikan kesadaran bahwa setiap warga negara memiliki hak yang sama di hadapan Undang-Undang 1945. Tidak ada pembedaan warga negara berdasarkan agama, ras, suku, dan bahasa. Semua memiliki kedudukan yang sama, dan harus memiliki akses yang sama di negara Republik Indonesia ini.
ADVERTISEMENT
Resilience base apabila bisa dilakukan dengan baik, maka meminimalisasi ketidakadilan terhadap kelompok tertentu. Ketidakadilan muncul bukan hanya karena perlakuan tidak adil, melainkan adanya ketidaksadaran seseorang bahwa dirinya mengalami ketidakadilan. Kesadaran menjadi kunci utama untuk mendorong Indonesia yang adil dan setara dengan memperkuat masyarakat. Apabila masyarakat memiliki kesadaran tersebut, maka mereka mampu untuk mengawal negara. Apabila masyarakat kuat dan mampu mengawal negara maka pemenuhan hak dasar warga negara akan terjamin.
Kedua adalah respect base, untuk menyebarkan gagasan dan membangun jejaring kerja agar mendorong Indonesia yang adil dan setara. Respect base dilakukan agar yang memperjuangkan Indonesia yang adil dan setara bukan hanya satu dua kelompok aja, melainkan banyak kelompok yang turut mendorong. Menyebarkan gagasan sangat penting dilakukan dalam rangka untuk munculnya kesadaran dan pengetahuan tentang Indonesia yang adil dan setara. Sedangkan, membangun jejaring kerja dilakukan memiliki tujuan untuk mengkonsolidasikan berbagai elemen agar turut terlibat dalam mendorong visi Indonesia yang adil dan setara.
ADVERTISEMENT
Ketiga adalah right base, untuk mendorong adanya advokasi kebijakan. Mendorong Indonesia yang adil dan setara tidak cukup hanya sebatas membangun kesadaran masyarakat, membangun jejaring kerja dan menyebarkan gagasan. Right base adalah mendorong advokasi kebijakan agar perwujudan Indonesia yang adil dan setara memiliki kekuatan hukum.
Haul Gus Dur ke tiga belas merefleksikan kepergian Gus Dur yang tidak hanya sebatas meninggalkan nama, namun justru pemikiran dan jejak perjuangannya terus bergerak. Digerakkan oleh para penerus pemikiran dan keteladanannya. Gus Dur telah meneladankan, saatnya kita melanjutkan.
Nur Solikhin, Fasilitator GUSDURian dan tim Sekretariat Nasional Jaringan GUSDURian.