Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.90.0
Konten dari Pengguna
Pementasan Drama, Alternative dalam Pengembangan Karakter pada Anak
25 November 2022 16:07 WIB
Tulisan dari Nura Defriani tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Apakah anak-anak sudah harus dikenalkan oleh nilai moral? Bagaimana cara yang tepat dalam mengembangkan karakter pada anak? Pementasan drama merupakan salah satu media yang tepat dan menarik untuk perkembangan karakter pada anak di masa sekarang.
ADVERTISEMENT
Masa kanak-kanak ini merupakan masa pertumbuhan otak yang pesat. Saat anak berada pada tahap ini, bakat dan potensi akademik dan nonakademik anak muncul dan berpotensi untuk disalurkan ke berbagai sektor pendidikan, salah satunya pendidikan seni anak usia dini. Anak akan dihadapkan pada berbagai macam pengalaman, yang pada akhirnya akan memunculkan rasa ingin tahu yang berlebihan.
Drama didefinisikan sebagai tindakan menonton, membaca, memahami, atau menghargai sebuah drama. Anak harus dibuat merasa senyaman mungkin saat mementaskan lakon agar membuat pola pikir anak bahwa seni itu indah, menyenangkan, dan bermanfaat bagi dirinya kelak, sehingga anak dapat menikmati kegiatan seni dan memperoleh kepuasan dari keikutsertaannya di dalamnya.
Drama tidak lepas dari nilai moral yang dikandungnya. Drama juga terkait dengan pengembangan pendidikan karakter. Hubungan tersebut dimungkinkan oleh manfaat drama sebagai media pembentukan pendidikan watak atau karakter anak. Drama juga dapat memperkenalkan fenomena kehidupan yang berbeda seperti kesuksesan, kebahagiaan, cinta, dan bahkan kehancuran. Dalam pengembangan karakter, drama mampu mengembangkan kepribadian yang kompleks, seperti imajinasi, ketangguhan, dan kreativitas.
ADVERTISEMENT
Pesan moral dapat disampaikan melalui pementasan drama dengan kegembiraan, kegembiraan, kesenangan, dan kebahagiaan. Karakter sosial para tokoh yang diperankan dalam pementasan drama tersebut, yang ditunjukkan melalui dialog antar tokoh, dapat dibentuk melalui pementasan drama tersebut. Hal ini dapat membantu anak-anak yang menghadiri pementasan mempelajari isi drama dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Konflik dalam sebuah pertunjukan drama pasti ada, sehingga ketika anak-anak sering melihatnya, mereka dapat merasakan dan menyelesaikan konflik tersebut dengan imajinasi mereka.
Dengan mengadakan pertunjukan yang menampilkan berbagai karakter karakter yang beragam, anak-anak dapat belajar tentang perilaku orang lain dan perilaku mereka sendiri secara tidak langsung, menumbuhkan sikap saling menghargai. Pelajaran yang dipetik dalam pementasan drama juga cukup untuk memberikan kontribusi pada proses pembelajaran lain dalam hal pengetahuan dan keterampilan, seperti belajar bahasa, sastra, berbicara dengan irama, mengatasi rasa malu, bergembira karena drama adalah permainan, memberikan sesuatu yang baru, melatih gerak ritmis, menyanyi, menyesuaikan kata dengan pikiran, perasaan, kehendak, dan tenaga, mengajarkan adat adab, dan sebagainya (Dewantara, 1962: 310).
ADVERTISEMENT
Diadakannya pelajaran drama atau kegiatan ekstrakurikuler drama di sekolah dapat mengurangi perilaku negatif karena waktu luang siswa dapat dialokasikan untuk kegiatan pelatihan yang lebih bernilai. Relevansi pembelajaran drama di sekolah memberikan dampak yang signifikan terhadap pengembangan pendidikan karakter bagi setiap siswa, termasuk menyalurkan minat, bakat, dan kesenangan masing-masing individu ke dalam kegiatan drama tersebut. Tanpa disadari, relasi siswa yang terbentuk akibat pembelajaran drama akan membentuk nilai-nilai positif yang diperoleh melalui drama.