Layanan Konseling di Sekolah : Optimalisasi untuk Pengembangan Diri Siswa

Konseling di sekolah merupakan sebuah pelayanan dari guru bk kepada peserta didik yang berupa bantuan supaya peserta didik dapat berkembang dengan optimal dan meraih kemandirian dalam mengambil keputusan. Guru bk memberikan pelayanan bisa di lakukan secara individu atau kelompok. Guru bk melakukan pelayanan dengan berbagai aspek seperti asas, komponen, dan landasan-landasan.

Hasil penelitian menyatakan bahwa diperoleh data seberapa kepuasan peserta didik ketika mendapat layanan konseling di sekolah yakni bagi kelas XII tingkat kepuasan Layanan BK Mencapai 97,2%, peserta didik kelas XI mencapai angka 95,7%, dan bagi peserta didik kelas X tingkat kepuasan mencapai angka 98,4%. Sehingga dapat disimpulkan layanan bimbingan dan konseling di sekolah sudah cukup optimal. Sehingga guru bk perlu mempertahankan peningkatan ini.

Layanan di sekolah dapat membantu peserta didik dalam memahami diri mereka, lalu mereka akan mengerti apa potensi yang siswa tersebut miliki. Ketika guru bk memberi bantuan dengan tepat dalam menemukan potensi, minat dan bakat. Maka peserta didik akan merasa percaya diri dalam mengelola dan mengembangkan potensinya. Guru bk juga harus memberi bantuan ketika peserta didik merasa kesulitan dalam menghadapi tantangannya, baik di bidang akademik, sosial, pribadi maupun karir. Dengan begitu, pelaksanaan konseling di sekolah akan sangat optimal. Menurut saya, guru bk juga berperan dalam membantu siswa mengelola dirinya, seperti mengelola emosi, pengendalian sosial, dan mengajarkan rasa empati. Kemampuan tersebut sangat penting karena mempengaruhi pola sikap dan perilaku peserta didik di lingkungan sekolahnya.

Foto oleh Antoni Shkraba: https://www.pexels.com/id-id/foto/pasangan-tangan-orang-orang-masyarakat-5217851/

Dengan optimalisasi layanan konseling di sekolah, siswa lebih siap dalam menghadapi tantangan hidup dan akan merubah cara pandang siswa dalam mengahadapi tantangan hidup kedepannya. Melalui layanan konseling, siswa akan berkembang menjadi lebih baik dan tumbuh menjadi anak yang bijak ketika berinteraksi.

Di susun oleh Nur'aini Istiqomah dan Prof. Dr. Andayani, M.Pd