Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.101.0
Konten dari Pengguna
Mendorong Investasi Asing: Langkah Strategis Memperkuat Ekonomi Makro Indonesia
11 April 2025 14:38 WIB
·
waktu baca 4 menitTulisan dari Nabila Nurrohma tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Mendorong Investasi Asing: Langkah Strategis Memperkuat Ekonomi Makro Indonesia
Investasi asing langsung atau foreign direct investment (FDI) bukan lagi sekadar jargon dalam dunia ekonomi global. Bagi negara berkembang seperti Indonesia, FDI adalah salah satu instrumen vital dalam memperkuat fondasi ekonomi makro. Dengan kontribusinya terhadap pertumbuhan ekonomi, penciptaan lapangan kerja, dan transfer teknologi, mendorong arus masuk investasi asing menjadi langkah strategis yang tak terhindarkan di tengah dinamika ekonomi global yang kian kompleks dan kompetitif.
ADVERTISEMENT
Potensi dan Tantangan Ekonomi Makro Indonesia, Di
Indonesia merupakan negara dengan potensi ekonomi yang besar. Dengan jumlah penduduk lebih dari 270 juta jiwa, sumber daya alam yang melimpah, dan posisi strategis di jalur perdagangan dunia, Indonesia memiliki daya tarik tersendiri bagi para investor asing. Pemerintah pun telah menargetkan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan di kisaran 5-6% per tahun, sebuah ambisi yang hanya dapat tercapai dengan sinergi antara investasi domestik dan asing.
Namun demikian, realita di lapangan menunjukkan bahwa meskipun arus masuk FDI meningkat dari tahun ke tahun, Indonesia masih belum sepenuhnya mampu memaksimalkan potensi tersebut. Persaingan dengan negara-negara tetangga seperti Vietnam, Thailand, dan Malaysia dalam hal kemudahan berusaha, insentif fiskal, hingga stabilitas regulasi membuat Indonesia perlu terus berinovasi dan berbenah. Tantangan seperti tumpang tindih regulasi, perizinan yang rumit, serta isu korupsi masih menjadi hambatan klasik yang perlu diselesaikan dengan pendekatan sistemik dan strategis.
ADVERTISEMENT
Dalam beberapa tahun terakhir, pemerintah Indonesia menunjukkan keseriusan dalam membuka kran investasi asing. Melalui Undang-Undang Cipta Kerja (UU Ciptaker), Indonesia berupaya menciptakan iklim usaha yang lebih kondusif dengan menyederhanakan regulasi, mempercepat proses perizinan, serta memberikan kepastian hukum bagi investor. Terbitnya Online Single Submission (OSS) berbasis risiko juga menjadi langkah penting dalam mendigitalisasi layanan perizinan dan mempercepat proses investasi.
Selain itu, Indonesia juga aktif menjalin kerja sama bilateral dan multilateral untuk memperluas akses pasar dan meningkatkan kepercayaan investor asing. Pembangunan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), hilirisasi industri, serta proyek infrastruktur strategis nasional seperti Ibu Kota Nusantara (IKN) juga didorong untuk menarik investasi jangka panjang.
Mengapa Investasi Asing Penting bagi Ekonomi Makro?
Dari perspektif ekonomi makro, investasi asing memiliki dampak signifikan dalam memperkuat berbagai indikator utama. Pertama, FDI mendorong pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) melalui peningkatan kapasitas produksi dan konsumsi domestik. Kedua, investasi asing membuka lapangan kerja baru, mengurangi angka pengangguran, dan mendorong pertumbuhan pendapatan masyarakat. Ketiga, melalui alih teknologi dan manajemen, perusahaan lokal dapat meningkatkan daya saing dan efisiensi operasionalnya.
ADVERTISEMENT
Ketika arus masuk modal meningkat, nilai tukar rupiah cenderung stabil, yang pada gilirannya menciptakan iklim ekonomi yang lebih sehat dan berkelanjutan.
Langkah Strategis ke depan: Kunci Keberhasilan Mendorong Investasi Asing
Meski banyak capaian yang patut diapresiasi, langkah strategis mendorong FDI tidak boleh berhenti di kebijakan normatif saja. Dibutuhkan upaya berkelanjutan diantaranya,
1. Kepastian dan Konsistensi Regulasi
Investor asing membutuhkan kepastian hukum. Perubahan regulasi yang mendadak, tumpang tindih aturan pusat dan daerah, serta lemahnya penegakan hukum menjadi momok yang menakutkan. Pemerintah perlu memastikan bahwa setiap kebijakan yang diterbitkan konsisten dan implementatif, serta melibatkan pelaku usaha dalam proses pembuatannya.
2. Peningkatan Kualitas Infrastruktur dan SDM
Ketersediaan infrastruktur dasar seperti jalan, pelabuhan, listrik, dan internet sangat berpengaruh terhadap keputusan investasi. Namun tak kalah penting adalah kesiapan sumber daya manusia. FDI yang masuk harus dibarengi dengan peningkatan kapasitas tenaga kerja lokal melalui pendidikan vokasi, pelatihan industri, dan sertifikasi kompetensi.
ADVERTISEMENT
3. Insentif Investasi yang Kompetitif
Pemerintah perlu menawarkan insentif fiskal dan nonfiskal yang kompetitif, seperti tax holiday, pembebasan bea masuk, serta kemudahan repatriasi keuntungan. Namun, insentif tersebut harus diarahkan pada sektor strategis dan memiliki nilai tambah tinggi seperti industri manufaktur, energi terbarukan, dan ekonomi digital.
4. Pemberdayaan UMKM dan Konektivitas Rantai Pasok
Investasi asing harus menjadi katalisator bagi pertumbuhan sektor UMKM. Dengan menghubungkan perusahaan multinasional dengan pelaku usaha lokal melalui rantai pasok, akan terjadi transfer teknologi dan peningkatan kualitas produk lokal yang berdaya saing global
Menjaga Keseimbangan antara Kepentingan Nasional dan Investor
Meski FDI membawa banyak manfaat, pemerintah tetap harus menjaga keseimbangan antara kepentingan nasional dan kepentingan investor. Investasi asing tidak boleh mengorbankan kedaulatan ekonomi, lingkungan, serta hak masyarakat lokal. Oleh karena itu, keberlanjutan dan inklusivitas harus menjadi prinsip utama dalam setiap kerja sama investasi.
ADVERTISEMENT
Selain itu, evaluasi berkala terhadap dampak FDI perlu dilakukan untuk memastikan bahwa kehadiran investor asing benar-benar memberikan nilai tambah bagi perekonomian Indonesia secara menyeluruh, bukan sekadar pencapaian angka statistik semata.
Jalan Panjang Menuju Ekonomi yang Lebih Kuat, Mendorong investasi asing bukanlah solusi instan, melainkan proses berkelanjutan yang memerlukan komitmen kuat dari semua pemangku kepentingan. Pemerintah, dunia usaha, akademisi, dan masyarakat harus berjalan seiring dalam menciptakan ekosistem yang sehat, transparan, dan inklusif.
Dengan pendekatan strategis dan implementasi yang konsisten, FDI bukan hanya menjadi mesin pertumbuhan ekonomi, tetapi juga jembatan menuju transformasi ekonomi Indonesia yang lebih produktif, inovatif, dan berdaya saing di kancah global. Jalan masih panjang, namun dengan semangat kolaborasi dan visi jangka panjang, Indonesia memiliki peluang besar untuk menjadi tujuan investasi utama di kawasan Asia dan bahkan dunia.
ADVERTISEMENT