Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Konten dari Pengguna
Bahasa dan Sastra dalam Festival Literasi Purbasari
4 Oktober 2017 11:23 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:14 WIB
Tulisan dari Nurdin Cahyadi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Menyongsong Lomba Bahasa dan Sastra Festival Literasi Purwakarta Membaca Setiap Hari (PURBASARI) Literasi Sastra dan Budaya
ADVERTISEMENT
Sastra adalah sebuah nama dengan alasan tertentu diberikan kepada sejumlah hasil seni tertentu dalam suatu lingkungan kebudayaan. Cipta sastra merupakan karya bersifat imajinatif, mengandung nilai seni/estetik, dan menggunakan bahasa yang khas (linguistik sastrawi). Nilai estetik menjadi alat bantu pengungkapan, yang mencakup nilai keutuhan, keselarasan, keseimbangan, fokus, dan emphasis.
Puisi, prosa, dan drama merupakan genre karya sastra yang umum dikenal. Puisi bersifat monolog (aku-lirik), prosa (fiksi) bersifat naratif-epik, dan drama bersifat dialog-kinestik. Cipta sastra mempertimbangkan faktor pesoalan yang diungkapkan, bentuk, keindahan, dan bahasa yg digunakan. Unsur-unsur yang lazim dalam tiap bentuk cipta sastra juga harus diikutkan dalam proses penciptaan. Singkat kata, cipta sastra mesti memerhatikan kode norma sastra, norma budaya, norma bahasa, dan norma religi yang menjadi sumber kekuatan batin.
ADVERTISEMENT
Di sisi lain, peranan apresiasi cipta sastra juga sangat penting. Apresiasi cipta sastra merupakan kegiatan memahami cipta sastra dengan sungguh-sungguh sehingga menimbulkan pengertian, penghayatan, dan penghargaan yang baik. Kegiatan apresiasi sastra dapat dilangsungkan secara nyaring dalam bentuk membaca estetik, yakni deklamasi puisi atau pembacaan cerpen.
Kegiatan apresiasi cipta sastra menjadi dasar bagi kegiatan resiprokal lainnya, yaitu pementasan cipta sastra yang berhubungan dengan daya kreasi, yaitu bermain drama (pementasan drama). Pemahaman cerita, anatomi naskah, unsur fiksional, dan unsur pendukung pementasan yang dibaca dan dipelajari menjadi modal bagi pementasan drama yang baik.
Pendidikan dan pengajaran sastra seyogyanya mengajak siswa beroleh pengalaman bersastra dan berbudaya. Pengalaman tersebut meliputi "mengalami" kegiatan reseptif-aktif dan eksprsif-produktif. Reseptif-aktif meliputi menyimak dan membaca cipta sastra, sedangkan ekspresif-produktif meliputi menulis dan berbicara sastra, termasuk di dalamnya kreasi sastra dalam bermain drama.
ADVERTISEMENT
Melalui kegiatan apresiasi reseptif cipta sastra akan diperoleh nilai fungsional, antara lain mengenal budaya, mengembangkan kemampuan berbahasa, menimbulkan kepekaan dan respons artistik imajinatif, mengembangkan wawasan, menunjang pembentukan watak. Melalui ekspresi sastra diharapkan siswa mampu beroleh pengalaman mengkreasikan kembali to recreate sesuatu dengan menggunakan sarana bahasa yang khas dalam bentuk puisi, prosa, dan drama.
Selamat melaksanakan dan mengikuti kegiatan Lomba Bahasa dan Sastra dalam rangka Festival Literasi Purbasari 2017. Semoga berimplikasi baik pada pengembangan literasi dan pengajaran bahasa dan sastra di sekolah. [*]