RASA CINTA PADA SEORANG IBU; KANG DEDI MULYADI

Saya sebagai mahasiswa tentunya manusia biasa yang sama mempunyai ibu selama 9bln mengandung dan membesarkan saya, Saya baca postingan di akun Fanspage Kang Dedi Mulyadi Sangat tersentuh beliau membantu dengan tulus sepenuh hati untuk membantu beban ibu Rukoyah.

Ibu Rokayah, raut mukanya kini nampak bahagia, setelah dua hari sebelumnya mengalami kesedihan karena tekanan batin, akibat gugatan perdata anak menantunya di pengadilan Garut. Jawa Barat.

Ibu Rokayah sempat menghebohkan netizen, ibu dengan 13 orang anak ini harus menahan kesedihan karena di gugat Rp 1,8 Miliar, dengan tuntutan memiliki pengakuan hutang pada anaknya sebesar Rp 20 juta pada tahun 2001 lalu, karena beban pinjaman bank oleh anaknya yang ke 11.

Tanpa mencampuri urusan keluarganya, Kang Dedi Mulyadi hanya didorong rasa cinta kepada seorang ibu, beliau mencoba untuk mengurangi beban derita ibu Rokayah, Hutang Rp20 juta kang Dedi titipkan untuk dibayarkan dan apabila ada pengakuan dari pihak anak menantunya sebesar Rp41 juta pun, kang Dedi akan membayarnya.

Subhanallah tulus sekali niat kang Dedi untuk membantu beban yang ditanggung ibu Rokayah. Kang Dedi pun sudah berulang kali telepon anak menantunya itu, tapi tak kunjung di angkat.

Semoga pihak menantunya yang menggugat ibu Rokayah segera dibukakan pintu hatinya untuk bermusyawarah, saling memaafkan.

Ibu Rokayah pun berkata, ingin sekali bertemu dengan anak perempuan yang ke 9, yang kini menggugatnya dan tetap akan memafkannya. Subhanllah maha suci Allah seorang ibu yang senantiasa selalu memafkan kesalahan anaknya bahkan sekalipun sering melukai hati nya.

Saya kutip dari akun Fanspage Kang Dedi Mulyadi beliau mengatakan "Kembalilah Nak, Rp20 juta, Rp 41 juta bahkan Rp 1,8 Miliar sekalipun, tidak ada arti dibandingkan kasih sayang seorang ibu".

Semoga kita semua tidak termasuk orang-orang yang senantiasa melupakan kasih sayang seorang ibu. dapat mengambil Hikmah serta pelajaran hidup dari Ibu Rokayah yang selalu memaafkan setiap kesalahan dari anaknya. "Biarpun shalatmu beribu-ribu rakaat, sedekahmu berjuta-juta ringgit, Hajimu berkali-kali, Tapi saat kau gores hati ibumu, SYURGA bukan milikmu".

"Allaahummaghfirlii Dzunuubii Waliwaalidayya Warhamhumaa Kamaa Robbayaanii Shoghiiron. Walijamii'il Muslimiina Walmuslimaati, Walmu'miniina Wal Mu'minaati Al Ahyaa'i Minhum Wal Amwaati, Wataabi' Bainanaa Wa Bainahum Bil Khoiraati, Robbighfir Warham Wa Annta Khoirur Raahimiina, Walaa Haula Walaa Quwwata Illaa Billaahil 'Aliyyil Adhiimi.

"Ya Allah, berikanlah ampunan kepadaku atas dosa-dosaku dan dosa-dosa kedua orang tuaku, dan kasihanilah keduanya itu sebagaimana beliau berdua merawatku ketika aku masih kecil, begitu juga kepada seluruh kaum muslimin dan muslimat, semua orang yang beriman, laki-laki maupun perempuan yang masih hidup maupun yang sudah meninggal dunia, dan ikutkanlah diantara kami dan mereka dengan kebaikan. Ya Allah, berilah ampun dan belas kasihanilah karena Engkaulah Tuhan yang lebih berbelas kasih dan tiada daya dan upaya kecuali dengan pertolongan-Mu".

[Nurdin Cahyadi]