Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Nilai Religiusitas Dalam Membentuk Karakter Pelajar
12 September 2017 16:59 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:15 WIB
Tulisan dari Nurdin Cahyadi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Nilai Religiusitas Dalam Membentuk Karakter Pelajar
Oleh : Nurdin Cahyadi
Kebudayaan Sunda merupakan salah satu kebudayaan yang menjadi sumber kekayaan bagi bangsa Indonesia, perkembangan di era digital hari ini perlu dilestarikan, Sunda mayoritas beragama islam, hanya sedikit yang bukan penganut Islam.
ADVERTISEMENT
Ada nilai-nilai universal yang terkandung dalam budaya Sunda, tidak dapat di pungkiri bisa menjadi sebuah alternatif untuk mengembangkan dunia Pendidikan, Nilai Kesundaan yang menjadi acuan untuk pengemabnagan dunia Pendidikan berada dalam bahasa pupuh, paribasa, dan cerita-cerita legenda di tatar sunda.
Kebudayaan sunda mempunyai ciri khas tertentu yang membedakan dari kebudayaan-kebudayaan lain, secara umum masyarakat tatar sunda sering dikenal dengan masyarakat Religius. Pada kebudayaan sunda keseimbangan magis (dalam ilmu melakukan upacara-upacara adat, sedangkan keseimbangan sosial masyarakat sunda dilakukan dengan gotong royong.
Kita ketahui bahwa pekan hari kamis kemaren Bupati Purwakarta Kang Dedi Mulyadi meluncurkan “Kamis Welas Asih” dimana para peserta didik gotong royong mengumpulkan segelas beras dari rumahnya untuk membantu teman atau masyarakat setempat yang tidak jauh lokasi dari setiap sekolahnya yang membutuhkan.
ADVERTISEMENT
Kebudayaan sunda sekarang sulit dipisahkan dengan ajaran islam, sehingga ada ungkapan bahwa “Sunda adalah Islam,” ketika Kang Dedi dalam pidato sambutannya dalam kegiatan prosesi pelantikan Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Bandung pada tahun 2015.
Ungkapan ini kemudian menjadi keniscayaan di tengah masyarakt Sunda. “Aneh Lamun aya urang Sunda lain Islam.” Hal ini memberi tekanan fakta bahwa mayoritas masyarakt Sunda adalah beragama Islam. Pengaruh agama Islam pada kehidupan orang-orang sunda dapat di lihat dari beberapa hukum adat yang mereka praktikan dalam bermasyarakat.
Di Jawa Barat Tatar sunda hampir seluruh pelosok penyelenggaraan hukum waris diatur menurut ajaran faraidh fiqh Islam. Dalam perkawinan juga dilaksanakan secara fiqh Islam di padukan dengan upacara adat, contoh: nyeunyeuk seureuh, buka pintu, sawer, dan huap lingkung.
ADVERTISEMENT
Pendidikan karakter Islami berbasis nilai-nilai kearifan budaya sunda di purwakarta, merupakan upaya untuk membangun karakter baik generasi mendatang. SDN 12 Ciseureuh adalah sekolah percontohan yang menerapkan nilai-nilai Islam dan kearifan Sunda. Ini menjadi “Ruh” dari terlaksananya proses pengajaran pendidikan karakter berbasis niali-nilai kearifan budaya Sunda. “Ruh” ini kemudian menjadi dasar dalam kegiatan pembelajaran atau pun kebijakan sekolah. #PurwakartaReligius [*]