Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Kenapa Masih Banyak Anak Sekolah Menengah yang Buta Huruf?
19 Oktober 2024 3:39 WIB
ยท
waktu baca 2 menitTulisan dari Nurhamidah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Di zaman serba canggih ini, sulit dipercaya jika masih ada anak-anak sekolah menengah yang buta huruf. Mari kita bongkar penyebab dan realita menyedihkan ini!
ADVERTISEMENT
1. Latar Belakang Ekonomi: Dilema Mematikan!
Pertama, kita harus akui, latar belakang ekonomi jadi musuh utama. Anak-anak dari keluarga kurang mampu seringkali dihadapkan pada pilihan sulit: sekolah atau cari uang. Bayangkan, saat teman-teman lain belajar matematika, mereka malah harus membantu orang tua di ladang. Gimana mau fokus belajar kalau pikiran mereka sudah terbelenggu oleh masalah sehari-hari? Ini bukan hanya pilihan, ini drama hidup!
2. Akses Pendidikan: Sekolah Seperti Gelap Gulita
Kedua, akses ke pendidikan yang layak masih jadi mimpi buruk. Di banyak daerah, sekolahnya bisa dibilang "seram," dengan fasilitas yang nyaris nggak ada. Guru sering absen, dan buku pelajaran? Mungkin ada satu untuk sepuluh anak! Bagaimana mereka bisa belajar dengan baik jika suasana belajar seperti arena pertempuran? Ini bukan sekolah, ini penghancur mimpi!
ADVERTISEMENT
3. Kurangnya Kesadaran: Orang Tua yang Nggak Ngeh
Ada juga faktor orang tua yang kadang kurang peka. Mereka mungkin berpikir, "Yang penting anak bisa kerja, sekolah itu nomor dua." Well, kalau mindset-nya seperti itu, ya jelas anak-anak ini bakal terjebak dalam lingkaran kemiskinan! Tanpa dukungan dan dorongan, mereka hanya akan menganggap pendidikan sebagai hal yang sepele.
4. Stigma Sosial: Malu Jadi Anak Buta Huruf
Terakhir, stigma sosial. Anak-anak yang buta huruf sering merasa terisolasi dan malu. Ini bisa bikin mereka menarik diri dan menjauh dari kesempatan belajar. Jika lingkungan tidak mendukung, mereka bisa jadi hanya jadi penonton dalam hidup mereka sendiri. Sadis, kan?
Kesimpulan: Waktunya Aksi!
Jadi, kenapa masih ada anak sekolah menengah yang buta huruf? Karena banyak faktor yang saling terkait, mulai dari ekonomi, akses pendidikan, hingga dukungan keluarga. Kita tidak bisa hanya berdiam diri sambil scrolling media sosial. Mari kita ambil tindakan nyata! Setiap anak berhak mendapatkan kesempatan untuk belajar. Ayo, jadi bagian dari perubahan dan pastikan masa depan mereka lebih cerah, bukan suram!
ADVERTISEMENT