Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
Bagikan Ribuan Pohon Kelor, Satu Ibu Satu Pohon Dukung Pencegahan Stunting
29 Juni 2022 20:43 WIB
Tulisan dari Tasya Pratiwi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Berdiri sejak Agustus 2019, Satu Ibu Satu Pohon kini telah membagikan 1456 pohon kelor pada ibu pra-sejahtera di lebih 15 daerah Indonesia. Satu Ibu Satu Pohon merupakan gerakan sosial yang membagikan ribuan pohon kelor kepada ibu pra-sejahtera sebagai bentuk pencegahan stunting di Indonesia. Stunting dapat terjadi pada seorang anak yang kekurangan nutrisi pada 1000 hari pertama kehidupan dimulai dari kehamilan hingga anak berusia dua tahun.

Tak hanya membagikan pohon kelor, Satu Ibu Satu Pohon juga membuat komunitas Whatsapp dengan lebih dari 7100 ibu bersama bidan, serta menyajikan kelas edukasi dengan dokter anak & ahli nutrisi yang telah menjangkau lebih dari 12000 ibu di Indonesia. Hal tersebut dilakukan untuk menekan jumlah angka kejadian stunting di Indonesia yang kini berada pada angka 24,4 persen atau 5,33 juta balita.
ADVERTISEMENT
“Stunting tidak bisa disembuhkan atau tidak bisa diperbaiki. Itu kenapa satu-satunya cara untuk mencegah stunting adalah dengan nutrisi yang tepat pada 1000 hari pertama dimulai dari masa kehamilan, menyusui, hingga balita berusia dua tahun. Indonesia masih menjadi salah satu negara dengan prevalensi stunting tertinggi, dan salah satu penyebabnya adalah kekurangan mikronutrien,” ujar Abigail Marcia selaku pencetus Satu Ibu Satu Pohon.
Nutrisi mikronutrien alternatif yang terkandung pada pohon kelor dijadikan sebagai solusi penekanan jumlah anak stunting di Indonesia. Berdasarkan hasil riset dari beberapa jurnal medis, daun kelor terbukti dapat mencegah anemia pada ibu hamil, meningkatkan produksi ASI pada ibu menyusui dan dapat mengembangkan struktur sel yang akan dibutuhkan balita untuk pertumbuhan dan aktivitasnya. Bahkan, pohon kelor dipertimbangkan menjadi pohon paling bernutrisi di dunia karena memiliki kandungan mikronutrien yang tinggi.
ADVERTISEMENT
Presiden Joko Widodo memiliki target untuk menurunkan prevalensi stunting menjadi 14 persen di tahun 2024 mendatang. Penurunan prevalensi stunting menjadi hal penting yang ingin dicapai oleh pemerintah, sebab Sumber Daya Manusia (SDM) dapat membantu pembangunan dan kemajuan Indonesia.
“Masalah stunting yang terjadi di Indonesia, tentu bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah saja, tetapi kita semua juga bisa ikut turut serta mempercepat pencegahan stunting. Satu aksi kepedulian dari kita, bisa menyelamatkan satu anak dari stunting dan masa depannya. Itu kenapa kita semua harus berkolaborasi untuk mempercepat pencegahan stunting,” ungkap Abigail.
Dalam hal ini, Satu Ibu Satu Pohon berinisiasi untuk mengajak masyarakat menjadi agen pencegah stunting sebagai bentuk dukungan terhadap program pemerintah dalam menekan prevalensi stunting di Indonesia.
ADVERTISEMENT