Konten dari Pengguna

Digital Marketing sebagai Solusi Bagi UMKM untuk Pertahankan Perekonomian

Nurhamidah
Social, Economy, Politicis, Education
7 Februari 2022 10:31 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Nurhamidah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Pandemi Covid-19 sampai saat ini belum juga berakhir, dua tahun terakhir jumlah penyebaran virus Covid-19 terus meningkat di beberapa negara, tidak terkecuali di negara Indonesia. Pandemi Covid-19 tidak hanya membawa dampak pada bidang kesehatan, tetapi berdampak juga pada bidang ekonomi, khususnya Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).
ADVERTISEMENT
Salah satu kebijakan yang timbul akibat adanya pandemi ini yaitu Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), kebijakan ini membuat masyarakat cenderung lebih banyak berada di rumah, hal ini tentu saja membuat pelaku UMKM menjadi sulit dalam mengembangkan usahanya karena nyatanya masih banyak UMKM yang bergantung pada cara berjualan yang masih konvensional. Hal ini berdampak pada pendapatan atau omset dari UMKM tersebut yang secara terus-menerus mengalami penurunan. Berbanding terbalik dengan e-commerce yang pendapatannya semakin meningkat karena selama masa pandemi ini masyarakat cenderung melakukan transaksi jual beli melalui online shop.
Namun kita tidak dapat memungkiri bahwa seluruh penjual belum melek teknologi, terutama masyarakat yang tinggal di desa, tak terkecuali masyarakat Desa Pangkalan, Kecamatan Cikidang, Kabupaten Sukabumi. Adanya permasalahan tersebut, dikarenakan keterbatasan akses internet serta pemahaman dari pelaku UMKM terhadap teknologi, pemasaran online terbatas, proses produksi dan akses pasar daring yang masih dinilai belum cukup maksimal.
Wawancara dengan salah satu pelaku UMKM
Pada hari Senin, 17 Januari 2022, Saya berkesempatan berbincang-bincang bersama salah satu pelaku UMKM yang bergerak di bidang fashion, “Sejauh ini toko saya berjalan dengan sistem transaksi langsung, saya kurang begitu paham dengan sistem jual beli online”. ucap Pak Asep sebagai pemilik toko baju “Toko Ananar”. Hal ini menjadi masalah yang cukup krusial dan memiliki urgensi yang vital bagi perekonomian daerah.
ADVERTISEMENT
Permasalahan ini merupakan tanggung jawab semua lapisan masyarakat, tak terkecuali mahasiswa sebagai agent of change yang juga harus memiliki tanggung jawab moral serta tanggung jawab sosial sesuai dengan Tri Dharma perguruan tinggi. Dalam hal ini, Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) sebagai lembaga pendidikan tinggi berlatar belakang pendidikan terus mengedepankan upaya penanggulangan dampak Covid-19 melalui Lembaga Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat (LPPM).
Sebagai mahasiswa yang turut berpatisipasi dalam kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN), Aldiansyah Nur Fauzi Pratama melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) dengan mencoba menjawab permasalahan yang ada di lapangan sebagai pengimplementasian ilmu yang didapat sebelumnya. Begitu banyak kegiatan yang dilakukan, dimulai dari meriset permasalahan yang ada di lapangan.
Setelah diadakannya riset terkait permasalahan tersebut, perlu diadakannya penyuluhan dan pelatihan kepada pelaku UMKM di Desa Pangkalan, Kecamatan Cikidang, Sukabumi untuk mulai memanfaatkan media sosial dan e-commerce seperti Instagram, Facebook, dan Shopee untuk pengenalan serta pendampingan pembuatan akun sosial media dan platform e-commerce.
ADVERTISEMENT
Masyarakat sangat antusias dengan pelatihan tersebut dan memberikan feedback yang positif. “Terima kasih ya dek, Ibu jadi tau gimana caranya berjualan dari rumah ke tempat yang jauh” ujar Ibu Siti sebagai salah satu partisipan penyuluhan yang merupakan pelaku UMKM di desa Pangkalan.
Dengan adanya pelatihan mengenai pemanfaatan sosial media dan e-commerce ini, diharapkan para pelaku UMKM di Desa Pangkalan, Kecamatan Cikidang, Sukabumi dapat mempertahankan perekonomian selama pandemi dan dapat menjadi motivasi untuk mengembangkan usahanya dengan mengikuti perkembangan media digital yang semakin maju.