Konten dari Pengguna

Menciptakan Teknologi Pemanggang Sate Otomatis untuk Tingkatkan Mutu Produk UMKM

Nurhamidah
Social, Economy, Politicis, Education
18 September 2021 11:10 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Nurhamidah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
sosialisasi teknologi pemanggang sate kepada UMKM
zoom-in-whitePerbesar
sosialisasi teknologi pemanggang sate kepada UMKM
ADVERTISEMENT
Sate merupakan sajian berupa potongan daging yang ditusuk lalu dibakar, sate ini merupakan sajian yang telah dikenal dan banyak diminati oleh masyarakat Indonesia, bahkan dunia (Fitria, R, 2020). Faktor penting dalam pembuatan sate di antaranya adalah proses pembakaran. Pembakaran yang dilakukan secara manual tentunya membutuhkan waktu yang cukup lama, terlebih harus membulak-balikan sate dan tak jarang sate yang dihasilkan kematanganya tak merata. Selain itu, penggunaan arang pada saat pembakaran sate mengakibatkan cemaran kimia yaitu zat karsinogenik karena proses pembakaran pada suhu tinggi.
ADVERTISEMENT
Polisiklik aromatik hidrokarbon (PAH) merupakan kelompok senyawa yang terbentuk akibat pembakaran yang tidak sempurna dari zat-zat anorganik (arang, minyak, dan gas) serta zat organik. Dalam daging yang dipanggang, (Benford, D., DiNovi, M., & Setzer, R. W, 2010). Polisiklik aromatik hidrokarbon (PAH) memiliki dampak negatif untuk tubuh, diantaranya merusak sistem hormonal, mempengaruhi sistem imunitas tubuh, memicu terjadinya kematian pada janin, serta kanker (Pratama, T.Z., 2015).
UMKM Sate Pak Rachmat merupakan salah satu kuliner sate yang ada di Kota Bandung, tepatnya di Batununggal, Kecamatan Bandung Kidul, Kota Bandung. Dalam pembuatan sate pada UMKM Sate Pak Rachmat masih menggunakan cara konvensional, dari mulai pembakaranya di atas bara api dari arang, lalu dibulak-balikan dan dikipas menggunakan kipas angin listrik. Padahal sate ini sudah cukup terkenal dan digandrungi masyarakat, hal tesebut terbukti dengan adanya beberapa cabang dari UMKM ini. Selain itu, berdasarkan hasil wawancara dengan pemilik usaha Sate Pak Rachmat, saat proses pembakaran sate seringkali keteteran jika banyak pembeli. Karena pada saat pembakaran sate harus menyiapkan bumbu, sehingga kematangannya pun tidak merata, hanya dari hasil perkiraan saja.
ADVERTISEMENT
Atas dasar permasalahan mitra terkait proses pembakaran sate, maka dibutuhkan suatu teknologi yang bisa menanggulangi permasalahan-permasalahan tersebut. Maka tim PKM-PI memutuskan untuk melakukan penelitian dengan judul: Aplikasi Teknologi Pemanggang Sate Otomatis untuk Meningkatkan Mutu Produk Usaha Mikro Kecil Menengah “Sate Pak Rachmat”. Teknologi pemanggang sate ini merupakan alat pemanggang sate otomatis yang dalam prinsip kerjanya yaitu sate akan berputar secara otomatis, menggunakan pemanas dengan sumber tenaga listrik yang dilengkapi dengan sensor suhu. Selain itu, pemanggang sate ini dilengkapi untuk proses pembumbuan secara otomatis. Dengan memanfaatkan tenaga listrik, teknologi ini tidak menggunakan arang sehingga sate yang dihasilkan lebih sehat. Dengan keberadaan alat ini diharapkan dapat meningkatkan mutu produk sate khususnya pada pelaku usaha Sate Pak Rachmat.
ADVERTISEMENT