Konten dari Pengguna

Work From Home: Ketika Deadline dan Nasi Goreng Beradu Cepat

Nuria Sanjana
Undergraduate Internasional Relation University of Mataram
1 Mei 2025 12:55 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Nuria Sanjana tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Work from home — edit by canva oleh Nuria sanjana
zoom-in-whitePerbesar
Work from home — edit by canva oleh Nuria sanjana
ADVERTISEMENT
Kerja dari rumah alias Work From Home (WFH) memang membawa banyak perubahan dalam rutinitas sehari-hari. Di satu sisi, WFH memberikan kenyamanan, namun di sisi lain, ia juga menghadirkan tantangan tersendiri yang terkadang membuat kita garuk-garuk kepala. Salah satu drama paling klasik yang sering terjadi adalah saat tenggat waktu kerja dan aroma nasi goreng beradu cepat berebut perhatian. Siapa yang kiranya akan menang?. Spoiler alert: seringnya si nasi goreng yang menang, sementara tenggat waktu cuma bisa ngelus dada.
ADVERTISEMENT
Kalau dulu kantor dan rumah adalah dua dunia yang terpisah, sekarang keduanya melebur jadi satu. Kamu bisa saja duduk di depan laptop sambil sesekali melirik panci di kompor. Tapi jangan salah, multitasking ini bukan hanya soal efisiensi, tapi juga soal bertahan hidup di tengah godaan yang tiada henti. Bayangin, kamu lagi serius-seriusnya ngetik laporan yang harus dikirim sore ini. Otak udah panas mikirin angka dan data, tapi perut tiba-tiba keroncongan kayak lagi demo. Bau harum nasi goreng yang baru matang mulai nyelonong masuk ke hidung, bikin fokus langsung buyar. Otak dan perut pun berbunyi: “Kerja dulu, dong!” versus “Makan dulu biar semangat!” Akhirnya, kamu melipir ke dapur, masak nasi goreng ala kadarnya, yang sebenarnya lebih mirip eksperimen kimia dadakan. Sialnya, proses masak ini malah bikin waktu kerja makin mepet. Batas waktu makin ngintip, nasi goreng belum matang. Rasanya kayak lomba lari marathon yang finish-nya di meja kerja.
ADVERTISEMENT
Tapi jangan salah, nasi goreng itu sahabat sejati para pekerja WFH. Praktis, cepat, dan bisa jadi hemat saat waktu makan terabaikan karena tenggat waktu kerja yang kejam. Sayangnya, nasi goreng juga merupakan jebakan taruhan yang membuat kamu lupa waktu. Dari ngiris bawang, ngaduk nasi, sampai nunggu telur matang, semuanya makan sesuai waktu. Kadang kamu harus lari-lari kecil dari dapur ke meja kerja sambil bawa sepiring nasi goreng panas, berharap bisa multitasking tanpa bikin laporan jadi berantakan.
Dewasa ini Work From Home bukan sekedar soal kerja, tapi juga soal seni menyeimbangkan antara produktivitas dan kebutuhan dasar manusia: makan dan istirahat. Kalau kamu terlalu fokus kerja tanpa jeda, bisa-bisa malah burnout. Tapi kalau kebanyakan jeda buat makan atau ngemil, kerjaan bisa menumpuk dan tenggat waktu makin menekan. Tantangan sebenarnya: bagaimana mengatur waktu agar keduanya bisa berjalan beriringan. Misalnya, kamu bisa memanfaatkan waktu istirahat makan siang untuk benar-benar lepas dari pekerjaan, menikmati nasi goreng dengan tenang, lalu kembali segar untuk menyelesaikan tugas. Atau, siapkan makanan ringan yang mudah disantap tanpa mengganggu konsentrasi.
ADVERTISEMENT
Selain nasi goreng, godaan lain yang sering bikin produktivitas Work From Home menurun adalah kasur empuk, televisi yang menggoda, dan piyama nyaman yang bikin malas bangun. Kadang-kadang, kamu sudah niat kerja, tapi ujung-ujungnya malah rebahan sambil nonton drama favorit. Ini juga bagian dari dinamika Work From Home yang harus diakui. Karena kantor dan rumah jadi satu, batas antara waktu kerja dan waktu santai jadi blur. Makanya, disiplin diri menjadi kunci utama agar kamu tetap bisa produktif sekaligus menikmati kenyamanan rumah.
Untuk menghadapi drama deadline dan nasi goreng yang beradu cepat ini, mungkin ada beberapa tips yang bisa kamu coba. Pertama, buat jadwal yang jelas antara waktu kerja dan waktu istirahat. Misalnya, fokus kerja dari jam 9 pagi sampai jam 12 siang, lalu istirahat makan siang. Kedua, siapkan makanan yang praktis dan cepat disajikan agar tidak menyita waktu kerja. Ketiga, jauhkan godaan seperti kasur dan TV dari ruang kerja agar tidak mudah ditipu untuk bahan tambahan. Keempat, gunakan teknik Pomodoro, yaitu kerja selama 25 menit lalu istirahat 5 menit, agar fokus tetap terjaga. Terakhir, komunikasikan jadwal kerja kamu dengan keluarga agar mereka bisa mendukung dan tidak mengganggu saat kamu sedang tenggat waktu.
ADVERTISEMENT
Pada akhirnya, WFH itu soal adaptasi dan kreativitas. Batas waktu dan nasi goreng yang beradu cepat bukan hanya soal kerja dan makan, tapi juga pelajaran bagaimana kita bisa bertahan di tengah godaan dan tuntutan zaman. Jadi, kalau kamu lagi sibuk ngetik laporan sambil nunggu nasi goreng matang, maklum kamu nggak sendiri. Kita semua lagi bercanda di medan tempur yang sama, rumah yang jadi kantor, dapur yang jadi kantin, dan tenggat waktu yang selalu masuk dari balik layar. Selamat berjuang, semoga kamu bisa kalahkan tenggat waktu tanpa nasi goreng gosong!