Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.91.0
Konten dari Pengguna
Pencemaran Lingkungan Hidup yang Diakibatkan oleh Kegiatan Manusia
12 Juni 2022 17:06 WIB
Tulisan dari Nuril Huda tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Menjaga lingkungan sekitar merupakan bagian dari tanggung jawab kita sebagai penduduk atau warga yang tinggal di lingkungan tersebut. Namun, saat ini secara sadar atau tidak makin banyak kegiatan manusia yang dapat merusak, bahkan mencemari lingkungan. Mulai dari pencemaran tanah, pencemaran udara, dan pencemaran air.
ADVERTISEMENT
Pengertian Pencemaran Lingkungan
Pencemaran lingkungan hidup merupakan masuk atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi, atau komponen lain ke dalam lingkungan hidup oleh aktivitas manusia yang menurunkan kualitas hingga tingkat tertentu dan menyebabkan lingkungan hidup tidak berfungsi sebagaimana mestinya. Kelangsungan hidup manusia sangat dipengaruhi oleh lingkungan. Oleh sebab itu, lingkungan yang tercemar akan berdampak buruk bagi kualitas hidup manusia. Pada dasarnya, masalah yang ada di lingkungan hidup timbul karena beberapa faktor, diantaranya adalah dinamika penduduk, pengolahan dan pemanfaatan sumber daya yang kurang bijaksana, kurang terkendalinya pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi maju, serta dampak negatif yang muncul akibat kemajuan ekonomi.
Kegiatan Manusia yang Menyebabkan Pencemaran Lingkungan
Beberapa kegiatan manusia yang menjadi penyebab terjadinya pencemaran lingkungan:
1. Membuang sampah sembarangan
Kegiatan manusia ini sering kali ditemui diberbagai tempat, mulai dari membuang sampah di jalan, saluran air, bahkan di sungai. Kebiasaan ini telah terjadi sejak lama, sehingga mengakibatkan banjir akibat sampah-sampah yang menumpuk dan menyumbat saluran air atau sungai yang seharusnya digunakan sebagai tampungan air.
ADVERTISEMENT
2. Membuang limbah pabrik ke sungai
Saat ini banyak pabrik-pabrik yang membuang limbah hasil industrinya ke sungai. Limbah industri mengandung senyawa-senyawa berbahaya yang dapat mencemarkan lingkungan, akibatnya air sungai akan mengalami perubahan warna serta menimbulkan bau menyengat yang akan berdampak buruk bagi makhluk hidup di dalamnya.
3. Penggunaan massal kendaraan pribadi
Secara garis besar, penggunaan kendaraan pribadi terus meningkat setiap tahun. Akibatnya polusi udara juga semakin meningkat dan akan berdampak buruk bagi lingkungan hidup. Seperti yang dikatakan oleh Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, “Penyebab polusi udara saat ini berasal dari 25% penggunaan kendaraan umum dan 75% penggunaan kendaraan pribadi”. Polusi udara timbul dari asap kendaraan yang digunakan manusia secara massal.
ADVERTISEMENT
4. Penggunaan limbah plastik yang sulit di daur ulang
Kegiatan ini masih menjadi kebiasaan penduduk Indonesia dalam menggunakan limbah plastik untuk segala keperluan. Plastik merupakan limbah yang akan sulit didaur ulang karena terbuat dari penyulingan gas dan minyak yang akan membutuhkan waktu sekitar 100 hingga 500 tahun untuk bisa terurai. Penggunaan limbah plastik yang masih menjadi kebiasaan ini akan berdampak buruk bagi lingkungan sebab nantinya akan mengganggu jalur air yang terserap ke dalam tanah serta dapat menurunkan kesuburan tanah akibat terhalangnya sirkulasi udara di dalam tanah.
Pengolahan atau Upaya untuk Melestarikan Lingkungan Hidup
Pengolahan lingkungan hidup merupakan upaya untuk melestarikan, memelihara, dan memperbaiki fungsi lingkungan hidup. Beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk melestarikan lingkungan hidup agar tidak tercemar melalui kegiatan seperti membiasakan untuk tidak membuang sampah sembarangan, menanam pohon di sekitar rumah agar tercipta udara yang bersih dan asri, mengurangi penggunaan kendaraan pribadi, mengurangi penggunaan limbah plastik, dan menjaga kelestarian tanaman untuk mengurangi pengikisan lapisan humus tanah.
ADVERTISEMENT
Itulah beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk menjaga kelestarian lingkungan hidup. Dengan begitu, kelangsungan hidup makhluk hidup dapat berjalan dengan seimbang.