Konten dari Pengguna

Skrining DBD: KKN UNDIP Berikan Pelatihan Tes Rumple Leed di Desa Kwayangan

Nursabrina Marsya Safiqah Amansyah
Mahasiswa Universitas Diponegoro
15 Agustus 2024 10:31 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Nursabrina Marsya Safiqah Amansyah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Penyuluhan mengenai DBD dan Pelatihan Tes Rumple Leed sebagai Skrining Awalnya
zoom-in-whitePerbesar
Penyuluhan mengenai DBD dan Pelatihan Tes Rumple Leed sebagai Skrining Awalnya
ADVERTISEMENT
Desa Kwayangan, Pekalongan (27/07/2024) — Dengan semangat pengabdian yang tinggi untuk memberikan dampak nyata bagi masyarakat, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Diponegoro (UNDIP) telah melaksanakan program kerja berupa penyuluhan mengenai Demam Berdarah Dengue (DBD) serta pelatihan Tes Rumple Leed sebagai skrining awalnya di Desa Kwayangan, Kabupaten Pekalongan. Faktanya, pada Selasa, 27 Februari lalu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pekalongan menyatakan bahwa selama Januari hingga Februari 2024 terdapat 23 kasus DBD, dimana kasus ini tersebar di beberapa desa, termasuk di Kecamatan Kedungwuni. Program yang diadakan oleh mahasiswa KKN ini diikuti oleh audiens dengan sangat antusias dan berhasil meningkatkan pemahaman dan pengetahuan masyarakat terkait pencegahan DBD serta memperkenalkan metode skrining sederhana namun efektif terhadap infeksi dengue yang dikenal dengan Tes Rumple Leed.
ADVERTISEMENT
Warga Desa Kwayangan, termasuk perangkat desa dan para kader kesehatan berkumpul di Balai Desa Kwayangan pada hari Sabtu, 27 Juli 2024, untuk mengikuti penyuluhan dan pelatihan yang diarahkan oleh Nursabrina Marsya Safiqah, mahasiswa Kedokteran dari KKN Tim II UNDIP. Penyuluhan dan pelatihan ini disampaikan dengan jelas, sehingga bahaya DBD serta cara pencegahannya dapat dengan mudah dipahami oleh masyarakat Desa Kwayangan. “Demam Berdarah Dengue bukan hanya sekadar demam biasa. Ini adalah penyakit serius yang menyerang hemodinamik, yaitu aliran darah dalam tubuh, dan dapat berakibat fatal jika tidak ditangani dengan tepat,” ujarnya dalam penyuluhan tersebut.
Penyuluhan ini tak lepas dari metode interaktif yang diterapkan, dimana warga tidak hanya mendengarkan paparan, tetapi juga diajak terlibat dalam diskusi dan mengajukan pertanyaan mengenai berbagai cara pencegahan DBD, termasuk tentang pentingnya menjaga kebersihan lingkungan, serta 3M Plus yang turut ditekankan dalam penyuluhan ini. Keistimewaan program ini juga ditunjukkan melalui pelatihan langsung Tes Rumple Leed—sebuah pemeriksaan sederhana yang efektif dalam mendeteksi tanda-tanda awal DBD, seperti rapuhnya pembuluh darah dan adanya perdarahan kapiler. Penyuluhan dan pelatihan ini disambut hangat oleh warga, terutama kader posyandu yang sangat antusias mempelajari mengenai Tes Rumple Leed ini.
ADVERTISEMENT
Booklet Penyuluhan mengenai DBD dan Pelatihan Tes Rumple Leed sebagai Skrining Awalnya
Program KKN yang diadakan ini tidak hanya menjadi sarana pembelajaran, tetapi juga menjadi suatu kontribusi dalam memberdayakan masyarakat. Kegiatan yang dilakukan ini mencerminkan semangat pengabdian yang terus ditanamkan dalam jiwa setiap mahasiswa, bahwa sebaik-baiknya ilmu pengetahuan yang dimiliki adalah yang dimanfaatkan sebesar-besarnya untuk kesejahteraan masyarakat.
Sebagai penutup, program ini merupakan babak baru dalam upaya pencegahan DBD di Desa Kwayangan. Dengan semangat kebersamaan dan edukasi yang berkelanjutan, Desa Kwayangan kini lebih siap menjadi desa yang lebih bersih dan sehat, serta terbebas dari ancaman DBD.