Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
Kebijakan VOA Pada Masa Transisi Endemi Covid-19 (2)
6 September 2023 10:30 WIB
Tulisan dari Mudhir tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Surat Edaran (SE) Nomor IMI-0244.GR.01.01 Tahun 2023 Tentang Kebijakan Keimigrasian Mengenai Layanan Visa Dan Izin Tinggal Kunjungan, Visa Dan Izin Tinggal Terbatas, Serta Bebas Visa Kunjungan Pada Masa Transisi Endemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19). Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 21 Agustus 2023. Ini merupakan SE terbaru Direktur Jenderal Imigrasi yang berkaitan dengan negara subjek Visa On Arrival (VOA).

Meningkatkan Ekonomi Nasional
ADVERTISEMENT
Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia, Yosona, mengatakan ada beberapa faktor yang menyebabkan penerimaan dari Ditjen Imigrasi melonjak, di antaranya kembali normalnya kunjungan warga negara asing (WNA) ke Tanah Air pascapandemi COVID-19, berakhirnya rezim bebas visa untuk WNA dari 169 negara yang membuat mereka wajib membayar, serta kemudahan membayar visa. Ditjen Imigrasi merupakan penyumbang PNBP terbesar dari Kemenkumham RI, disusul oleh Ditjen Administrasi Hukum Umum (AHU) dan Ditjen Kekayaan Intelektual (KI). Oleh karena itu, Ditjen Imigrasi ditargetkan dapat meraup Rp5,85 triliun PNBP pada tahun anggaran 2024. (Sumber: www.antaranews.com)
Salah satu yang disebutkan dalam SE tersebut bahwa Imigrasi Indonesia berupaya mengoptimalisasi perannya dalam meningkatkan perekonomian nasional. Upaya tersebut melalui sektor pariwisata. Dengan cara memperluas daftar negara, pemerintah wilayah administratif khusus suatu negara, dan entitas tertentu subyek visa kunjungan saat kedatangan.
ADVERTISEMENT
Ada beberapa poin yang tertuang dalam isi surat edaran tentang visa dan izin tinggal. Termasuk tata cara perpanjangan izin tinggal dan alih status izin tinggal keimigrasian. Namun informasi yang saya sampaikan ini sebatas pada 3 (tiga) negara yang ditambahkan yakni Armenia, Mozambik, dan Tanzania. (Sumber: soekarnohatta.imigrasi.go.id)
Beberapa informasi dimedia online tentang ketiga negara di atas
Mozambik
Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menyatakan komitmen Indonesia guna memperkuat hubungan dengan Mozambik. Kemitraan tersebut melalui kerja sama pada bidang ekonomi dan pembangunan. Perihal ini disampaikan dalam keterangannya setelah melakukan pertemuan bilateral dengan Presiden Republik Mozambik Filipe Nyusi. Pertemuan itu dilakukan di Kantor Presiden Republik Mozambik, Maputo, Republik Mozambik, pada Rabu (23/08/2023).
“Indonesia terus berkomitmen untuk memperkuat kemitraan dengan Mozambik melalui kerja sama konkret baik di bidang ekonomi maupun pembangunan,” ucap Presiden.
ADVERTISEMENT
Presiden Jokowi menilai bahwasannya Mozambik adalah sahabat dekat Indonesia dan juga mitra Preferential Trade Agreement (PTA) pertama Indonesia di Afrika.
“Mozambik adalah sahabat dekat Indonesia yang merupakan mitra Prefential Trade Agreement pertama bagi Indonesia di Afrika,” kata Presiden.
Presiden Jokowi menyambut positif rencana Indonesia dalam bidang investasi yakni pengelolaan minyak dan gas di Mozambik sampai perluasan investasi pada sektor energi.
“Saya menyambut baik rencana investasi untuk pengelolaan gas end-to-end oleh BUMN Indonesia dan perluasan investasi di sektor pembangkit listrik,” ucap Presiden.
Presiden Jokowi juga turut menyambut positif investasi dari produksi dan penjualan gas oleh perusahaan Indonesia di Mozambik. “Serta produksi dan penjualan distribusi gas oleh perusahaan swasta Indonesia,” ucap Presiden.
ADVERTISEMENT
Presiden RI juga ikut mendukung terbentuknya Bilateral Investment Treaty (BIT) antarkedua negara dengan memberi arahan kementerian terkait guna bergegas menyelesaikannya.
“Saya juga menyambut baik rencana pembentukan Bilateral Investment Treaty dan menugaskan menteri terkait untuk segera diselesaikan perjanjian ini,” tandasnya.
Kepala Negara menyampaikan bahwasannya Indonesia dan Mozambik sudah sepakat guna memperkuat kerja sama ketahanan kesehatan Mozambik melalui pengadaan vaksin, obat-obatan, dan alat kesehatan.
“Dan (saya) meminta dukungan Presiden Nyusi untuk proses registrasi vaksin Indonesia,” sambungnya.
Presiden Jokowi kembali menegaskan bahwasannya Indonesia terus berkomitmen guna memperkuat kerja sama pembangunan dengan Afrika. Hal tersebut melalui rencana besar pembangunan lima tahun mendatang untuk Afrika yang akan segera diselesaikan.
“Indonesia sedang merampungkan grand design pembangunan untuk lima tahun ke depan untuk Afrika di sektor kesehatan, pangan, dan energi, dan sektor yang lain yang menjadi kepentingan Mozambik,” ucapnya.
ADVERTISEMENT
Dalam pertemuan tersebut kedua negara menandatangani sejumlah dokumen kerja sama yakni Nota Kesepahaman dalam Kontrol Obat-obatan dan Produk Biologis, serta Surat Minat Kerja Sama Bilateral Bidang Pertahanan.
Turut mendampingi Presiden yakni Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, serta Duta Besar RI untuk Republik Mozambik dan Malawi Herry Sudrajat. (Sumber: setkab.go.id)
Tanzania
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengutarakan keinginan untuk meningkatkan nilai investasi di Tanzania. Investasi itu dalam bidang energi melalui PT Pertamina (Persero). Hal tersebut dinyatakankan Jokowi pada waktu kunjungan resminya ke Dar Es Salaam, Tanzania. Keinginan tersebut diungkapkankan secara langsung kepada Presiden Tanzania Samia Suluhu.
"Indonesia ingin tingkatkan investasi di Tanzania termasuk dalam pengelolaan Blok Gas Mnazi Bay oleh BUMN Indonesia dan pengolahan gas alam menjadi bahan kimia dan pupuk," ujar Jokowi dalam keterangan tertulis, Rabu (23/8/2023).
ADVERTISEMENT
Kepala negara melihat bahwasannya investasi dalam bidang itu sangat strategis dan bisa memperkuat kerja sama antarnegara berkembang.
"Kerja sama investasi di bidang ini sangat strategis dan akan memperkokoh kerja sama antara negara berkembang," tambahnya.
Presiden Joko Widodo dan Presiden Tanzania Samia Suluhu, sebelumnya telah menyaksikan penandatangan nota kesepahaman antara Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati dan Managing Director TPDC Mussa Makame yang merupakan perusahaan milik negara asal Tanzania, Tanzania Petroleum Development Company (TPDC).
MOU itu merupakan tanda dimulainya kerja sama Pertamina di Tanzania guna meningkatkan eksplorasi hidrokarbon dan seluruh value chain minyak mentah. Selain itu potensi kerjasama dalam bidang migas di Tanzania, termasuk eksplorasi dan produksi serta pipanisasi migas akan ditilik oleh kedua perusahaan.
ADVERTISEMENT
"Kerja sama strategis di bidang energi antara TPDC dan Pertamina merupakan sebuah milestone untuk meningkatkan hubungan antara Tanzania dan Indonesia, mengingat TPDC dan Pertamina adalah badan usaha milik negara yang sepenuhnya dimiliki oleh masing-masing pemerintah," jelas Nicke.
Nicke menyatakan, dengan MoU antara TPDC dan Pertamina, kedua BUMN juga sepakat guna melaksanakan kerja sama di sektor hulu dan hilir migas. Peluang investasi hilir pada stasiun CNG dan pasokan Mini LNG juga termasuk di dalamnya.
MOU itu memiliki manfaat guna peningkatan kapasitas bagi karyawan TPDC dalam mendapatkan pelatihan atau pendidikan di Indonesia.
Kunjungan wisatawan mancanegara pada Juni 2023 tumbuh 119,64 persen bila dibandingkan bulan yang sama pada tahun lalu dan Jumlah penumpang angkutan udara internasional pada Juni 2023 naik 10,66 persen. (Sumber: www.cnbcindonesia.com)
ADVERTISEMENT
Armenia
Fadli menyatakan, saat penyelenggaraan ASEAN Inter-Parliamentary Assembly (AIPA) 2024, Armenia dirasa mungkin terlibat sebagai observer. “(AIPA) ini adalah organisasi parlemen untuk ASEAN karena mereka juga tahu Indonesia adalah Ketua ASEAN. Lalu, mereka juga ingin mengundang Kita untuk beberapa konferensi yang dilaksanakan di Armenia ya,” tambah Politisi Fraksi Partai Gerindra ini.
Fadli menyatakan Armenia ialah mitra penting untuk Indonesia. Hal tersebut dalam hal meningkatkan kerja sama termasuk dengan Parlemen Indonesia. “Saya sendiri sebetulnya sudah pernah ke Armenia tahun 2017 bertemu dengan pimpinan Parlemen Armenia. Jadi, saya kira Armenia ini sosok mitra yang penting bagi kita,” imbuhnya. (Sumber: www.dpr.go.id)