Konten dari Pengguna

Sejarah Penerbangan Indonesia di Taman Kota Tasikmalaya

Mudhir
Pemenang Lomba Menulis Teman Kumparan 2023
23 Oktober 2023 9:39 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Mudhir tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Monumen Pesawat Tempur Latih di Taman Kota Tasikmalaya / Dok. Pribadi
zoom-in-whitePerbesar
Monumen Pesawat Tempur Latih di Taman Kota Tasikmalaya / Dok. Pribadi

Sekilas Sejarah Penerbangan di Tasikmalaya

ADVERTISEMENT
17 Agustus 1945 Bangsa Indonesia memproklamasikan kemerdekaan Indonesia. Setelah itu rakyat Indonesia merebut kekuasaan dari Jepang. Satu dari beberapa fasilitas yang direbut yakni lapangan udara militer (p2k.stekom.ac.id).
ADVERTISEMENT
September 1945 Pangkalan Udara Cibeureum berhasil dikuasai para pejuang dan rakyat Tasikmalaya. Hal ini sangat membanggakan dan menggembirakan bagi Bangsa Indonesia. Insan dirgantara termotivasi guna memanfaatkan fasilitas di pangkalan udara tersebut (rejabar.republika.co.id).
Informasi pada Monumen Pesawat di Taman Kota Tasikmalaya / Dok. Pribadi
26 Oktober 1945 para teknisi pesawat berusaha memperbaiki pesawat yang tersita. Teknisi Basir Surya dan Tjarmadi serta beberapa teknisi dari Pangkalan Udara Andir dari Bandung berhasil memperbaiki satu pesawat Cureng. Pesawat yang siap test flight diberi tanda Merah Putih sebagai simbol milik Indonesia (tni-au.mil.id).
27 Oktober 1945 pesawat Cureng dengan Merah Putih itu diterbangkan Komodor Adi Soetjipto. Ia juga menerbangkan pesawat jenis Nishikoren dengan Merah Putih dari Tasikmalaya ke Maguwo, Yogya. Kejadian ini merupakan catatan sejarah dalam penerbangan Indonesia yakni Merah Putih pertama kali mengudara di Bumi Nusantara oleh pemuda Indonesia (id.wikipedia.org).
ADVERTISEMENT