Konten dari Pengguna

Analisis Dampak Penggunaan Chat GPT pada Pola Belajar Mahasiswa di Era Digital

Nurul Azzahra
Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
22 November 2024 18:55 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Nurul Azzahra tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Teknologi Chat GPT (sumber: Dokumentasi Pribadi)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Teknologi Chat GPT (sumber: Dokumentasi Pribadi)
ADVERTISEMENT
Era digital telah membawa perubahan besar dalam dunia pendidikan, termasuk munculnya teknologi berbasis kecerdasan buatan (AI) seperti Chat GPT. Chat GPT, yang merupakan singkatan dari “Generative Pre-trained Transformer” adalah model bahasa AI yang dapat memahami dan menghasilkan teks manusia secara alami. Teknologi ini telah digunakan dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk pendidikan, untuk meningkatkan efektivitas pembelajaran. Namun dampak penggunaan chat GPT terhadap motivasi belajar mahasiswa masih menjadi topik yang menarik untuk dikaji, terutama dalam konteks era digital.
ADVERTISEMENT
Salah satu pengaruh signifikan dari penggunaan Chat GPT dalam pembelajaran adalah peningkatan aksesibilitas informasi. Mahasiswa tidak lagi terbatas pada bahan bacaan tradisional atau waktu konsultasi dengan dosen. Dengan Chat GPT, mereka bisa mendapatkan jawaban atas berbagai pertanyaan akademis kapan saja, di mana saja. Kemampuan adaptasi Chat GPT membantu mahasiswa memahami konsep-konsep sulit dengan memberikan penjelasan yang disesuaikan dengan tingkat pemahaman mereka. Hal ini dapat meningkatkan rasa percaya diri mahasiswa ketika belajar, yang secara tidak langsung menyebabkan motivasi belajar meningkat.
Selain aksesibilitas, personalisasi pembelajaran juga menjadi faktor penting. Chat GPT dapat disesuaikan dengan gaya belajar individu. Misalnya, mahasiswa yang lebih suka belajar melalui diskusi interaktif dapat menggunakan fitur Chat GPT untuk terlibat dalam dialog dan mempelajari topik lebih dalam. Sedangkan bagi mahasiswa yang membutuhkan penjelasan detail atau contoh konkrit dapat meminta Chat GPT untuk memberikan ilustrasi yang relevan. Melalui personalisasi ini, mahasiswa merasa proses pembelajaran menjadi lebih menarik dan disesuaikan dengan kebutuhannya, serta cenderung lebih termotivasi untuk belajar.
ADVERTISEMENT
Namun kehadiran chat GPT juga menimbulkan tantangan yang dapat mempengaruhi motivasi belajar mahasiswa. Salah satu tantangan tersebut adalah risiko ketergantungan. Terlalu mengandalkan chat GPT untuk menyelesaikan tugas atau mencari informasi dapat mengurangi kemandirian mahasiswa dalam berpikir kritis. Ketergantungan ini dapat menurunkan rasa ingin tahu dan inisiatif untuk belajar secara mendalam, dan pada akhirnya menurunkan motivasi belajar jangka panjang. Oleh karena itu, penting bagi mahasiswa untuk menggunakan Chat GPT sebagai alat bantu, bukan sebagai pengganti usaha belajar mandiri.
Selain itu, keakuratan informasi yang diberikan oleh Chat GPT juga menjadi perhatian. Meski teknologi ini mampu memberikan jawaban yang meyakinkan, namun tidak semua informasi yang diberikan selalu akurat atau relevan. Mahasiswa yang tidak dapat memverifikasi informasi mungkin menerima jawaban yang salah sebagai fakta, yang dapat mempengaruhi pemahaman mereka. Ketika mahasiswa kesulitan membedakan informasi yang benar dan salah, rasa frustrasi dan kebingungan dapat menurunkan motivasi belajar.
ADVERTISEMENT
Mengintegrasikan Chat GPT ke dalam pembelajaran juga menimbulkan tantangan terkait etika akademik. Kemudahan mendapatkan jawaban instan dari chat GPT dapat menyebabkan perilaku tidak etis seperti plagiarisme dan penggunaan jawaban otomatis untuk menyelesaikan tugas. Ketika mahasiswa mulai memandang teknologi ini sebagai “jalan pintas” untuk mencapai tujuan akademik, nilai sebenarnya dari pembelajaran dapat terabaikan. Hal ini menyoroti pentingnya pengawasan dan bimbingan oleh dosen untuk memastikan bahwa penggunaan chat GPT terus mendukung proses pembelajaran yang sehat dan bermoral.
Dampak Chat GPT terhadap motivasi belajar mahasiswa juga sangat bergantung pada bagaimana teknologi ini diintegrasikan ke dalam kurikulum. Jika digunakan secara strategis, Chat GPT dapat menjadi alat yang sangat efektif untuk meningkatkan keterlibatan mahasiswa dalam pembelajaran. Misalnya, dosen dapat menggunakan Chat GPT sebagai fasilitator diskusi kelompok, di mana mahasiswa diminta untuk berinteraksi dengan teknologi ini untuk menjawab pertanyaan tertentu, kemudian mendiskusikan hasilnya bersama. Pendekatan seperti ini tidak hanya meningkatkan pemahaman mahasiswa, namun juga mendorong partisipasi aktif dan merupakan elemen penting dalam meningkatkan motivasi belajar.
ADVERTISEMENT
Selain itu, Chat GPT dapat dimanfaatkan untuk mendukung pembelajaran berdasarkan masalah atau problem-based learning (PBL). Dalam model ini, mahasiswa dihadapkan pada tantangan dan permasalahan yang memerlukan pemikiran kritis dan solusi kreatif. Chat GPT dapat membantu mahasiswa menemukan berbagai referensi dan ide awal untuk dikembangkan lebih lanjut. Hal ini tidak hanya memudahkan mahasiswa dalam memahami materi, namun juga mendorong mahasiswa untuk lebih terlibat dan mencari solusi, yang pada akhirnya dapat meningkatkan motivasi belajar.
Di sisi lain, penggunaan Chat GPT juga harus disertai dengan pendekatan yang mempertimbangkan aspek emosional mahasiswa. Teknologi ini mendukung mahasiswa yang merasa kesulitan atau terbebani dengan beban akademiknya. Misalnya, mahasiswa dapat menggunakan Chat GPT untuk menerima saran mengenai manajemen waktu atau strategi belajar yang efektif. Jenis dukungan ini dapat membantu mahasiswa menjadi lebih termotivasi untuk mengatasi tantangan akademik mereka.
ADVERTISEMENT
Kesimpulannya, penggunaan Chat GPT dalam pembelajaran di era digital memberikan dampak yang signifikan terhadap motivasi belajar mahasiswa. Di satu sisi, teknologi ini menawarkan beragam manfaat, antara lain kemudahan akses informasi, personalisasi pembelajaran, dan bantuan dalam menyelesaikan tugas akademik. Di sisi lain, tantangan seperti risiko ketergantungan, keakuratan informasi, dan masalah etika akademik perlu dikelola dengan baik untuk memaksimalkan dampak positifnya. Dengan pendekatan yang tepat, Chat GPT dapat menjadi alat yang efektif untuk meningkatkan pembelajaran dan motivasi belajar mahasiswa, sehingga mereka lebih siap menghadapi tantangan di era digital yang semakin kompleks.