Konten dari Pengguna

Revolusi Pendidikan di Era Digital, Peluang dan Tantangan

nurul fajri sa'adah
mahasiswa UMSIDA
8 Mei 2024 17:15 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari nurul fajri sa'adah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Ilustrasi Pendidikan di Era Digital dan Zaman Dahulu (sumber: https://pixabay.com/id/)
Pendidikan di era digital tengah mengalami transformasi besar-besaran. Kemajuan teknologi informasi membawa berbagai peluang sekaligus tantangan dalam dunia pendidikan. Beberapa isu penting yang mendapat sorotan akhir-akhir ini antara lain:
ADVERTISEMENT
Pembelajaran Daring/Online Semakin Masif
Pandemi Covid-19 telah mendorong percepatan digitalisasi pendidikan. Sejak 2020, hampir seluruh sekolah dan perguruan tinggi di Indonesia menerapkan pembelajaran daring/online secara masif. Meski pada awalnya dianggap darurat, metode ini kemudian diadopsi lebih lanjut dengan memanfaatkan berbagai platform digital seperti Zoom, Google Classroom, Ruangguru, dan lain-lain.
Kini setelah pandemi usai, pembelajaran daring tetap berlanjut dan dipadukan dengan metode tatap muka (hybrid/blended learning). Pemerintah mendukung pengembangan infrastruktur digital untuk memperluas akses pendidikan daring ke seluruh pelosok. Namun, kesenjangan akses teknologi dan kuota internet masih menjadi kendala utama di banyak daerah.
Kurikulum Beradaptasi di Era Digital
Perkembangan teknologi informasi yang pesat menuntut kurikulum pendidikan untuk dapat menyesuaikan diri. Banyak kalangan menyoroti perlunya kurikulum yang lebih adaptif dan memerhatikan keterampilan abad 21 seperti literasi digital, pemikiran kritis, kreativitas, kolaborasi, serta kesadaran akan perkembangan teknologi terkini.
ADVERTISEMENT
Kementerian Pendidikan berupaya merevisi kurikulum agar lebih relevan dengan tuntutan zaman. Salah satunya dengan memasukkan mata pelajaran baru seperti literasi data, pemrograman komputer, kecerdasan artifisial, dan lain-lain. Kerja sama dengan industri teknologi juga dijalin untuk mengembangkan kurikulum berbasis kebutuhan.
Metode Pengajaran Inovatif
Digitalisasi pendidikan tidak hanya berkaitan dengan pembelajarandaring, tetapi juga terkait metode pengajaran yang lebih inovatif. Sejumlah sekolah dan perguruan tinggi mulai mengadopsi metode belajar aktif seperti pembelajaran berbasis proyek, gamifikasi, dan pemanfaatan teknologi Augmented Reality/Virtual Reality (AR/VR).
Selain itu, sistem penilaian siswa juga bergeser dari penilaian berbasis ujian menuju penilaian portofolio yang menilai kemampuan siswa secara holistik. Meski begitu, transisi ini tidak mudah karena memerlukan pelatihan khusus bagi para guru dan dosen.
ADVERTISEMENT
Lahirnya Lembaga Pendidikan Digital
Berkembangnya tren pendidikan daring juga memicu lahirnya lembaga-lembaga pendidikan yang sepenuhnya berbasis digital. Contohnya seperti Startup UniWin, Ruangguru, Sekolah.mu, dan lain-lain yang menawarkan program pendidikan jarak jauh melalui platform digital.
Fenomena ini disambut berbagai kalangan karena memperluas akses pendidikan serta memberi fleksibilitas. Namun di sisi lain, terdapat kekhawatiran terkait standarisasi mutu dan pengawasan terhadap lembaga-lembaga tersebut. Pada 2023 ini, pemerintah baru mengeluarkan aturan mengenai akreditasi dan persyaratan perizinan bagi lembaga pendidikan daring.
Literasi Data dan Privasi
Dalam era banjir informasi, literasi data dan privasi data menjadi isu krusial dalam pendidikan. Pemerintah berupaya untuk meningkatkan literasi data di kalangan pelajar dan mahasiswa sebagai sarana melindungi mereka dari bahaya disinformasi, berita palsu, ujaran kebencian, serta eksploitasi data.
ADVERTISEMENT
Di sisi lain, privasi dan keamanan data siswa dari kalangan teknologi juga mulai diperhatikan. Beberapa kasus kebocoran data siswa yang didapat dari aplikasi belajar daring sebelumnya sempat menjadi sorotan. Aturan perlindungan data pribadi dalam pendidikan juga mulai digarap.
Tantangan Tersisa
Di balik peluang gemilang digitalisasi pendidikan, masih terdapat sejumlah tantangan yang harus diupayakan pemerintah dan lembaga pendidikan. Pertama, masalah kesenjangan akses terhadap teknologi digital dan internet yang masih cukup besar antara wilayah perkotaan dan perdesaan, serta antara kelompok kaya dan miskin.
Nurul Fajri, Mahasiswi Pendidikan Agama Islam UMSIDA