Ujian Masuk PTN Makin Ketat, Biaya Kuliah Naik, Sekolah Kedinasan Jadi Solusi?

Nurul Halimah
Mahasiswa Universitas Airlangga
Konten dari Pengguna
29 Mei 2024 7:26 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Nurul Halimah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Dalam beberapa tahun terakhir, persaingan untuk masuk ke perguruan tinggi negeri (PTN) di Indonesia semakin ketat. Jumlah pendaftar yang terus meningkat setiap tahunnya membuat seleksi menjadi semakin kompetitif. Selain itu, kenaikan biaya pendidikan di Perguruan Tinggi Negeri (PTN) melalui skema Uang Kuliah Tunggal (UKT) belakangan ini menjadi perbincangan hangat di masyarakat. Hal ini tentu menimbulkan kekhawatiran bagi para calon mahasiswa dan orang tua yang ingin melanjutkan pendidikan ke jenjang perguruan tinggi.
ADVERTISEMENT
Sekolah kedinasan menawarkan jalur pendidikan berbeda dengan PTN, dengan beberapa keunggulan yang mungkin menjadi solusi bagi siswa yang ingin mendapatkan pendidikan berkualitas dan peluang kerja yang menjanjikan.
ilustrasi sekolah kedinasan. FOTO/spcp.ipdn.ac.id
Keuntungan Sekolah Kedinasan:
ADVERTISEMENT
Namun, meskipun menawarkan banyak keuntungan, masuk ke sekolah kedinasan bukanlah hal yang mudah. Proses seleksi masuk ke sekolah kedinasan sangat kompetitif, dengan banyaknya pendaftar bersaing untuk mendapatkan tempat yang terbatas. Setiap sekolah kedinasan memiliki ketentuan usia dan kualifikasi yang berbeda-beda untuk penerimaan siswanya dan umumnya menerapkan disiplin yang ketat serta peraturan yang harus dipatuhi oleh para siswanya. Sekolah kedinasan hanya fokus pada bidang tertentu, sehingga pilihan jurusan lebih terbatas dibandingkan dengan PTN.
Kebanyakan ketika sudah lulus kedinasan, akan malas untuk melanjutkan pendidikan. Karena sudah nyaman dan merasa tidak ada lagi yang perlu dikejar. Tidak masalah setiap orang memiliki tujuan masing-masing. Namun, perlu terus mengembangkan diri, mengikuti diklat, belajar keterampilan, dan terus mengupayakan memiliki kualitas dan kompetensi diri yang baik. Sehingga, apabila kita tidak menjadi PNS pun kita tetap memiliki self value branding. Selain itu, penghasilan PNS itu cukup namun kenaikannya tidak sebanding dengan inflasi, sehingga banyak PNS yang merasakan penghasilan PNS tidak seimbang dengan living cost. Oleh karena itu, pastikan untuk mempertimbangkan dengan matang sebelum membuat keputusan dan konsultasikan dengan orang-orang yang memiliki pengalaman cukup.
ADVERTISEMENT
Kenaikan UKT PTN dan biaya pendidikan di PTN swasta tidak berarti menutup semua peluang untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi. Masih banyak perguruaan tinggi yang memiliki biaya pendidikan terjangkau dan program beasiswa yang dapat membantu meringankan beban biaya pendidikan. Setiap siswa memiliki potensi dan bakatnya masing-masing. Sekolah kedinasan bukan satu-satunya pilihan untuk meraih kesuksesan. Yang terpenting adalah memilih jalur pendidikan yang sesuai dengan minat, bakat, dan kemampuan finansial.
Artikel ini ditulis oleh Nurul Halimah mahasiswa Universitas Airlangga.